Tempat Berburu Kerajinan Tangan di Yogyakarta
Cocok untuk pajangan di rumah. (Foto: Instagram/@gerabahjogja_)
KALAU ke Yogyakarta, belum afdal rasanya tanpa bawa pulang kerajinan tangan untuk koleksi atau pajangan di rumah. Kota penuh kenangan ini juga memiliki banyak objek wisata alam yang cantik, destinasi buatan yang menarik, dan masyarakat sekitar yang penuh sopan santun.
Mengutip laman Arah Destinasi, pusat kerajinan di Yogyakarta tersebar di beberapa daerah, antara lain kerajinan keramik di Kasongan, kerajinan perak di Kotagede, kerajinan batik di Ngasem, hingga kerajinan kulit di Manding.
Terkait hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menekankan pentingnya pengembangan kreativitas dari para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dalam mengembangkan dan memajukan kedua sektor ini di Indonesia.
Baca juga:
Kreativitas menurut Sandiaga perlu dikembangkan dengan mengedepankan akar tradisi dari budaya Indonesia. Tentunya hal ini selaras dengan kampanye #BanggaBuatanIndonesia yang bertujuan membantu perekonomian rakyat.
“Hal yang baik tentang proses kreatif adalah bahwa ide-ide kreatif selalu merupakan proses yang berkelanjutan, dengan ribuan, atau bahkan jutaan penyesuaian hingga mencapai kesempurnaan, sehingga mewakili akar budaya kita secara keseluruhan,” kata Sandiaga.
Berbicara soal kerajinan perak di Yogyakarta dan lebih luas lagi di Indonesia, tak lengkap tanpa menyebut kawasan Kotagede. Sejak 70-an, kerajinan perak Kotagede menjadi primadona wisatawan, entah itu mancanegara atau nusantara. Seni menempa, mengukir, dan membentuk perak sudah dikuasai masyarakat setempat secara turun-temurun.
Harga jual kerajinan perak ini bervariasi, tergantung besar kecil, penggunaan bahan baku, sampai kerumitan. Harganya dipatok mulai dari Rp10 ribuan sampai jutaan rupiah. Macam-macam produknya adalah cincin, giwang, dan miniatur.
Baca juga:
Selain itu, jika Bandung punya Cibaduyut dan Sidoarjo punya Tanggulangin, maka Manding adalah pusat kerajinan kulit di Yogyakarta. Produk-produk kulit yang dihasilkan adalah jaket, sepatu, sandal, tas, ikat pinggang, dompet, dan aksesori lainnya.
Yang terakhir kamu bisa mampir ke Kasongan untuk membeli gerabah. Barang-barang kerajinan dari gerabah dikembangkan menjadi lebih variatif sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar.
Agar tetap aman saat mengunjungi dan membeli kerajinan tangan, jangan lupa untuk mematuhi protokol kesehatan ya. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman