Teknik Self-Care yang Harus Dihindari

Muchammad YaniMuchammad Yani - Rabu, 06 Oktober 2021
Teknik Self-Care yang Harus Dihindari

Kata-kata yang sering kita temukan di meme media sosial. (Foto: Unsplash/Nick Fewings)

Ukuran:
14
Audio:

SELAMA pandemi, banyak meme tentang kesehatan mental yang bertebaran dalam media sosial. Di mana dalam meme itu mengatakan pada diri sendiri bahwa semuanya baik-baik saja.

Pada saat ini, sebagian besar orang bersandar pada klise dan kata-kata mutiara tentang kehidupan. Namun tidak semuanya baik-baik saja. Hal itu diungkapkan oleh John Duffy, Ph.D, seorang psikolog klinis.

Baca juga:

Uji Coba Vitamin A untuk Pengobatan Kehilangan Penciuman Akibat COVID-19

“Menghindari emosi negatif mungkin terasa seperti tindakan efektif untuk sementara, tetapi pada kenyataannya, itu hanya menunda, dan mungkin meningkatkan dan memperburuk, banjir emosi negatif di masa depan," katanya.

Berhentilah mengatakan pada diri sendiri bahwa semuanya baik-baik saja jika kamu tidak merasa seperti itu. Jauh lebih baik untuk mengakui keadaanmu dan reaksi emosionalmu saat ini. Kemudian, temukan seseorang untuk membahas apa yang kamu lalui. Bukan untuk memecahkan masalah tetapi untuk mengartikulasikannya.

Berhentilah jika memang semuanya tidak baik-baik saja. (Foto: Unsplash/Sydney Sims)
Berhentilah jika memang semuanya tidak baik-baik saja. (Foto: Unsplash/Sydney Sims)

Melansir Inc, psikolog klinis lainnya, Dr. Ryan Howes mencatat bahwa tindakan artikulasi itu sendiri adalah cara untuk memahami ketakutan kita dan apa yang memicunya. Semakin kita mengerti, semakin kita tahu bagaimana melangkah ke depan. Bukan menghindari tetapi mengatasi dan menghadapi emosi kita yang kurang baik.

Tip yang disarankan oleh Inc yang bekerja dengan baik yaitu dengan menjauhi tekanan saat ini. Pertama, akui apa yang kamu rasakan dan pemicu negatif yang memunculkan perasaan itu. Setelah itu, pikirkan kembali 1 tahun yang lalu dan bayangkan apa yang kamu lakukan.

Baca juga:

4 Keterampilan ini Dibutuhkan untuk Literasi Anak

Luangkan waktu untuk memikirkan yang baik dan buruk, mengingat perubahaan yang terjadi antara dulu dan sekarang. Dan diakhiri dengan melihat ke depan dan bayangkan hidup seperti apa yang kamu inginkan.

Tampaknya konyol, namun melakukan beberapa hal tersebut sangat efektif. Ini membuat kamu menempatkan situasi saat ini dalam perspektif. Banyak yang terjadi dalam hidupmu dan ini hanya salah satu momen dalam kehidupanmu.

Carilah teman untuk mengartilukasikan apa yang dirasakan. (Foto: Unsplash/Priscilla Du Preez)
Carilah teman untuk mengartilukasikan apa yang dirasakan. (Foto: Unsplash/Priscilla Du Preez)

Sederhana namun tidak mudah. Dan jauh, lebih sehat daripada meme merusak yang mengatakan kepada kita bahwa "semuanya baik-baik saja." Mungkin kita memerlukan kata-kata yang baru: "Semuanya tidak baik-baik saja. Aku sedang menghadapinya. Beri aku waktu sebentar."

Sesuai yang telah dijelaskan di atas, itu menyadarkan kita bahwa teknik self-care bahwa “semuanya baik-baik saja” itu salah. Lebih baik kita mengakui apa yang kita rasakan dan jangan lupa untuk mencari orang lain yang siap mendengarkan ceritamu. (mic)

Baca juga:

Fenomena 'Waithood' Menyerang Anak Muda

#Kesehatan #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan