4 Keterampilan ini Dibutuhkan untuk Literasi Anak


Ajarkan anak literasi sejak dini. (Foto: Unsplash/Cmpare Fibre)
KETERAMPILAN literasi adalah kemampuan yang diperlukan anak untuk bisa membaca dan menulis sejak dini. Tidak hanya dengan metode pembelajaran di sekolah, mengasah keterampilan anak juga bisa dilakukan orang tua di rumah Terlebih di masa pandemi ini menjadi momen yang tepat bagi orang tua karena memiliki banyak waktu luang.
Mengutip laman Very Well Family, berikut empat literasi penting yang bisa dilakukan dengan cara mudah agar dapat dimengerti anak.
Baca juga:
1. Kesadaran fonemik

Kesadaran fonemik adalah kemampuan untuk memahami bunyi bermakna dari bahasa yang didengar oleh anak , dan membuat kata-kata baru menggunakan cara yang berbeda.
Ini biasanya terjadi selama perkembangan anak berlangsung. Langkah ini menarik dilakukan untuk menguraikan bagian-bagian bahasa yang sebagian besar kita pelajari secara intuitif dengan mendengarkan orang tua kita.
Perlu dicatat bahwa kata-kata terdiri dari berbagai suara selain hanya konsonan dan vokal, termasuk digraf.
Digraf adalah dua konsonan yang terletak bersebelahan dalma sebuah kata yang melebur menjadi satu bunyi, misalnya ng, ny, sy,kh, sh. Saat anak mulai bermain dengan potongan-potongan kecil tersebut, itu menunjukkan bahwa mereka memiliki kesadaran fonemik.
2. Kesadaran cetak

Kesadaran cetak adalah komponen yang mengajarkan sistem fungsi cetak dan memberikan pemahaman bahwa tulisan berhubungan dengan bahasa lisan. Selayaknya bahasa lisan, bahasa tulisan juga merupakan alat komuniikasi dan mengandung pesan.
Pengenalan sistem fungsi cetak diperlukan agar anak memiliki kesadaran bahwa tulisan memiliki sistem, seperti membaca dari kiri ke kanan, tanda titik untuk berhenti, dan masih banyak lagi. Tanpa pemahaman ini, kecil kemungkinan anak untuk membaca tulisan.
Sebagian besar kesadaran cetak dimulai di rumah dan lingkungan sehari-hari anak, seperti kata-kata di rambu jalan, kotak sereal, dan sejenisnya.
3. Kosakata

Anak-anak yang belajar membaca biasanya memiliki dua jenis kosakata, yang merupakan kumpulan semua kata yang diketahui dan digunakan seseorang dalam percakapan.
Kata-kata dalam kosakata aktif adalah kata-kata yang dapat didefinisikan dan digunakan seseorang dalam konteksnya. Kata-kata dalam kosakata pasif adalah kata-kata yang diketahui seseorang, tetapi maknanya mungkin telah ia interpretasikan melalui konteks dan penggunaan oleh orang lain.
Baca juga:
4. Pemahaman membaca

Jika anak dapat membaca dan memahami makna dari sesuatu yang dibacanya, ia dikatakan memiliki pemahaman bacaan. Lebih dari sekedar mampu membaca kata-kata, membaca pemahaman mencakup kemampuan untuk menarik kesimpulan dan mengidentifikasi pola dan petunjuk dalam sebuah teks.
Misalnya, jika seorang anak membaca tentang seseorang yang memutuskan untuk membawa payung, anak tersebut dapat menyimpulkan bahwa orang tersebut mengharapkan hujan, atau bahwa hujan dapat menjadi faktor dalam cerita tersebut. Membaca bukan hanya melihat kalimat tetapi juga memahami makna di balik itu. (and)
Baca juga:
Budaya Literasi Penting! Bagaimana Cara Membangun Budaya Literasi?
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

UOB My Digital Space Bekali 90 Ribu Pelajar Indonesia dengan Keterampilan Digital, Gandeng Ruangguru sebagai Mitra

Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Cegah Anak Kecanduan Ponsel, Masjid-Masjid di Jakarta Bikin Pojok Baca

Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik

Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
