Relasi

Fenomena 'Waithood' Menyerang Anak Muda

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 05 Oktober 2021
Fenomena 'Waithood' Menyerang Anak Muda

Menunda banyak hal karena berbagai pertimbangan. (Foto: Pexels/Oziel Gómez)

Ukuran:
14
Audio:

SUDAH bukan rahasia bahwa kehidupan orang dewasa sangat lah berat dan penuh tantangan. Untuk bisa keluar dari rumah dan hidup mandiri saja seseorang harus memiliki karier yang ideal agar cukup dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi jika memiliki keinginan untuk menikah dan punya anak. Perhitungan mengenai pemasukan dan pengeluaran harus tepat dan stabil.

Tak heran jika anak muda zaman sekarang banyak yang terjebak di dalam fenomena waithood. Menurut bbc.com, kenyataan bahwa hidup berkomitmen dan wajib bertanggung jawab terhadap kesejahteraan orang lain dianggap mengerikan. Tak heran banyak orang akhirnya “menunda” banyak hal. Entah itu menunda keluar dari rumah orangtua atau pun menunda untuk menikah.

Baca Juga:

Tanda-Tanda Kamu Punya Gangguan ADHD

anak
Banyak hal yang ditunda karena beragam alasan. (Foto: Unsplash/derekthomson)

Karena merasa mengurus diri sendiri saja sudah kesulitan, lebih baik menunggu sampai kondisi finansial dan kesehatan mental siap terlebih dahulu. Semua sah-sah saja kok.


1. Menolak menjadi generasi sandwich

anak
Tidak ingin kesulitan secara finansial. (Foto: Pixabay/nattanan23)


Karena sejak awal sudah tahu betapa besar biaya yang akan dikeluarkan jika memutuskan untuk menikah dan memiliki anak, kebanyakan remaja pada akhirnya memutuskan untuk menunda pernikahan sampai melewati usia produktif. Kenyataan bahwa saat ini banyak orangtua generasi X yang tidak memiliki dana pensiun sehingga harus dibiayai oleh anaknya justru membuat sang anak menunda untuk berkeluarga. Alasannya karena menolak untuk
menjadi generasi terjepit alias gen sandwich.


2. Kesalahan

anak
Menghindari kesalahan yang dilakukan orangtua. (Foto: Pixabay/Free-Photos)


Jangan salah, terjebak di fenomena waithood bukan berarti buruk kok. Orang-orang yang menunda untuk menikah dan berkeluarga tak semuanya memiliki alasan kesulitan secara finansial. Beberapa dari mereka juga berangkat dari keluarga broken home sehingga cukup berhati-hati dalam mengambil keputusan. Mereka tidak ingin melakukan kesalahan yang dilakukan oleh orangtua.

Baca Juga:

Kenali Penyebab Kemandulan Bagi Pria Maupun Perempuan


3. Komitmen pernikahan

anak
Banyak kerikil rumah tangga yang terdengar menyeramkan. (Foto: Pixabay/qimono)


Pernikahan memang bukan hanya tentang pengalaman manis dan berbunga-bunga saja. Ada begitu banyak kerikil rumah tangga yang dihadapi sebuah keluarga dan mungkin menyebabkan trauma di hati anak-anak. Komitmen dalam pernikahan yang membuat sepasang suami istri harus selalu bersama meskipun hubungannya sudah tidak sehat dan beralasan “demi anak” justru membuat sang buah hati ketakutan untuk menikah. Mereka akan tumbuh dengan memandang pernikahan hanyalah sebuah hubungan yang merepotkan dan buang-buang waktu.


4. Mementingkan karier

anak
Bekerja untuk diri sendiri lebih enak dibanding kehidupan berkeluarga. (Foto: Pixabay/Free-Photos)


Salah satu alasan seseorang terjebak dalam fenomena waithood adalah karier. Ketika sudah terjun ke dunia karier, anak muda zaman sekarang menjadi fokus karena hasilnya yang sangat memuaskan. Mereka pun cenderung berpikir untuk apa menikah jika hidup sendiri sudah berkecukupan dan bahagia. (Mar)

Baca Juga:

Perempuan Korban Kekerasan Seksual Lebih Rentan Terkena Gangguan Otak

#Relasi
Bagikan
Ditulis Oleh

Maria Theresia

Your limitation -- it's only your imagination.

Berita Terkait

Fun
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Love scamming merupakan jenis kejahatan digital yang ramai terjadi sejak 2017.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 20 Juni 2025
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Fun
Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan
Istilah clingy sering ditujukan kepada seseorang yang punya kemelekatan berlebih pada pasangan.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 17 Februari 2025
Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan
Fun
Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi
FWB banyak dilakukan di kalangan anak muda yang tidak mau pusing dengan drama cinta konvensional.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 28 Desember 2024
Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi
Fun
Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya
Breadcrumbing merupakan istilah populer baru dalam percintaaan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 27 Desember 2024
Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya
Fun
Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'
Dalam pertemanan isu kesetaraan tidak terlalu banyak menjadi perhatian.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 26 Desember 2024
Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'
Fun
Pasangan Posesif Bikin Hubungan Jadi Toksik, Begini 5 Cara Menghadapinya
Waspada hubungan toksik akibat pasangan posesif.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 19 Desember 2024
Pasangan Posesif Bikin Hubungan Jadi Toksik, Begini 5 Cara Menghadapinya
Fun
Kena Silent Treatment Sama Pasangan? Ini yang Harus Kamu Lakukan
Silent treatment bisa membuat frustasi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 19 November 2024
Kena Silent Treatment Sama Pasangan? Ini yang Harus Kamu Lakukan
Fun
Punya Trust Issue dengan Pasangan, Begini Cara Menanganinya
Trust issue dalam hubungan bisa diatasi.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 18 November 2024
Punya Trust Issue dengan Pasangan, Begini Cara Menanganinya
Fun
Segera Tinggalkan! Ini 5 Tanda Kamu Terjebak dalam Hubungan Toxic
Hubungan toxic berdampak buruk pada kesehatan fisik, mental, dan emosional.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 November 2024
Segera Tinggalkan! Ini 5 Tanda Kamu Terjebak dalam Hubungan Toxic
Fun
Ini 5 Tanda Kamu Punya Chemistry Baik dengan Pasangan
Chemistry penting dalam sebuah hubungan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 13 November 2024
Ini 5 Tanda Kamu Punya Chemistry Baik dengan Pasangan
Bagikan