Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan

Merahputih.com - Clingy merupakan sikap yang kerap ditunjukan ke pasangan, berkesan romantis dan akrab. Nyatanya, clingy bisa berkonatasi negatif.

Clingy merupakan kata lain dari kata manja. Kata tersebut sering ditujukan kepada seseorang yang punya kemelekatan berlebih pada pasangan.

Kerap sekali sikap clingy dikaitkan terhadap perasaan cinta yang besar, padahal menurut penelitian clingy bisa jadi ketegangan dalam hubungan.

Dilansir laman The Attachment Project, clingy memiliki konotasi negatif menggambarkan pasangan yang dianggap terlalu bergantung, pencemburu , obsesif, dan menyesakkan.

Sementara itu, clingy bergantung sering kali berasal dari rasa tidak aman yang mendalam, harga diri yang rendah, dan rasa takut ditinggalkan. Orang yang bergantung mungkin mencari validasi dan kedekatan yang konstan untuk merasa aman.

Baca juga:

Pasangan Suka Mood Swing, Begini Cara Menghadapinya

Bagi beberapa orang memiliki pasangan dengan sikap clingy ini memiliki ragam reaksi. Ada pasangan yang senang dan tak terbebani bila pasangannya clingy, sebab dengan begitu itu merasa dibutuhkan.

Namun tak dapat ditampik, beberapa pasangan justru terbebani secara mental dan emosional jika pasangannya clingy. Sebab dengan begitu dia merasa menaruh penuh perhatian hingga waktunya untuk pasangannya.

Tentu situasi seperti ini bisa jadi masalah bom waktu. Dan sikap seperti ini harus dibicarakan agar tidak jadi masalah.

Cara menghadapi pasangan clingy:

• Berlatih komunikasi asertif

Gunakan komunikasi asertif untuk mengungkapkan perasaan dan kebutuhanmu tanpa bersikap konfrontatif. Jujurlah tentang bagaimana perilaku mereka memengaruhi kamu dan hubungan kalian.

Misalnya, "Ketika kamu meneleponku beberapa kali sehari, aku merasa kewalahan." Bisakah kita sepakati jadwal yang sesuai untuk kita berdua?"

Komunikasi asertif melibatkan kejelasan dan keterusterangan tentang batasan, sekaligus menunjukkan rasa hormat terhadap perasaan orang lain.

Pendekatan ini membantu mencegah kesalahpahaman dan memastikan bahwa pesan kamu diterima dengan terbuka.

Baca juga:

Pasangan Posesif Bikin Hubungan Jadi Toksik, Begini 5 Cara Menghadapinya

• Dorong kemandirian

Bantu orang yang manja mengembangkan kemandirian dan kepercayaan diri mereka. Dorong mereka untuk menekuni minat dan hobi yang mereka sukai. Hal ini tidak hanya mengalihkan fokus mereka dari kamu, tetapi juga membantu membangun peningkatan diri, harga diri, dan kepercayaan diri mereka.

Menyarankan kegiatan atau kelas baru yang dapat mereka ikuti dapat menjadi cara yang konstruktif untuk mendukung mereka. Misalnya, merekomendasikan mereka untuk bergabung dengan klub buku, menekuni olahraga baru, atau mempelajari keterampilan baru.

Terlibat dalam kegiatan ini dapat membantu mereka membangun rasa pencapaian dan harga diri, sehingga mengurangi ketergantungan mereka pada orang lain

• Tetapkan Batasan yang Sehat

Menetapkan batasan yang jelas dan tegas sangat penting saat berhadapan dengan orang yang manja. Sampaikan dengan sopan kebutuhanmu akan ruang pribadi dan jelaskan mengapa hal itu penting bagi kalian berdua.

Misalnya, kamu dapat mengatakan, "Saya menghargai persahabatan kita, tetapi saya juga butuh waktu untuk mengisi ulang energi dan fokus pada aspek lain dalam hidup saya".

Menetapkan batasan yang sehat membantu menjaga hubungan yang seimbang, memastikan bahwa kedua belah pihak memiliki ruang yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang. (Tka)