Ketahui 4 Motif di Balik Perilaku Love Bombing
Ilustrasi memahami pasangan. (Foto: Freepik)
Merahputih.com - Love bombing biasanya merupakan taktik asmara manipulatif yang digunakan oleh orang untuk membuat korbannya luluh.
Pelaku love bombing biasa meluncurkan praktik-praktik tak lazim untuk mencintai pasangannya. Mulai dari segala macam bentuk pujian, memberikan barang-barang mahal, sampai perhatian berlebih yang tidak wajar.
Umumnya, korban love bombing kerap kesulitan untuk mengenali situasi ini. Mengingat penilaian terhadap perilaku love bombing cenderung subjektif.
Baca juga:
Dilansir laman psychologytoday, ada empat hal yang memotivasi seseorang melakukan love bombing:
1. Budaya keluarga yang penuh kasih sayang dan ekspresi
Besar di keluarga yang ekspresif membuat orang jadi mudah mengungkapkan perkataan menyayangi orang.
Masalahnya, mereka tidak pernah tahu bagaimana ekspresi lingkungan yang tidak menganut pemahaman yang serupa. Maka hal tersebut bisa membuat orang benar merasakan kasih sayang yang sama.
Mungkin juga orang yang suka love bombing mengatakan 'aku mencintaimu', tapi tidak memahami makna kata-kata itu.
2. Kesepian dan keinginan untuk hubungan dekat berkembang dengan cepat
Terburu-buru memastikan menjalin hubungan. Mereka hanya ingn segera ambil kendali dan mengatur banyak hal dalam hidup pasangannya.
3. Keinginan untuk segera mengendalikan seseorang
Hal ini terjadi biasanya karena ia merasa sebagai sosok yang memegang kendali pada semua orang. Sehingga ia kerap menempatkan dirinya sebagai posisi yang memutuskan seperti apapun keputusannya.
Baca juga:
4. Keinginan untuk memanipulasi, memengaruhi, atau mengambil keuntungan
Ini adalah motif yang paling serius mencakup love bombing yang dilakukan oleh narsisis, sosiopat, atau orang dengan gangguan kepribadian ambang.
Meskipun masing-masing kepribadian ini berbeda, bentuk love bombing kadang serupa. Love bombing cenderung terjadi dalam tiga fase, dengan curahan perhatian dan hadiah menjadi fase pertama yang juga disebut 'mengidealkan'.
Fase itu akan diikuti oleh 'devaluasi', di mana penerima diabaikan atau dihukum karena tidak menanggapi perhatian seperti yang diharapkan oleh love bomber.
Fase ketiga adalah 'menyingkirkan' penerima, korban yang tidak lagi melayani kebutuhan love bomber. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Refleksi Akhir Tahun 2025: Apa Kata Zodiak tentang Karier, Cinta, dan Keuangan
Ramalan Zodiak 3 Desember 2025: Keuangan Naik Turun, Asmara Ada Kejutan!
Ramalan Zodiak 1 Desember 2025: Karier dan Asmara Banyak Kejutan
Ramalan Zodiak 25 November 2025: Keuangan dan Asmara, Apa Persoalanmu?
Ramalan Zodiak 24 November 2025: Keuangan dan Karier Bermasalah? Ini Bocorannya
Ramalan Zodiak 13 November 2025: Karier, Cinta, Keuangan dan Sisi Lemah
Ramalan Zodiak, 21 November 2025: Karier, Asmara, Keuangan, dan Keberuntungan
Ramalan Zodiak 20 November 2025: Asmara dan Keuangan Terbongkar! Masalah Muncul, Solusi Juga Ada
Ramalan Zodiak 18 November 2025: Karier dan Asmara, Ada Masalah? Ini Solusi Terbaiknya
Ramalan Zodiak 16 November 2025: Keuangan dan Asmara Lagi Kacau?