Tekan Lonjakan Harga, Arab Saudi Janji Tingkatkan Produksi Minyak
Kilang Minyak. (Foto: Pertamina PHE)
MerahPutih.com - OPEC+, aliansi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan negara-negara produsen lainnya, termasuk Rusia, mengalami penurunan produksi sekitar satu juta barel per hari menyusul sanksi terhadap Moskow atas invasinya ke Ukraina.
Kondisi ini telah mengakibatkan lonjakan harga minyak dunia. Arab Saudi dan negara-negara OPEC+ lainnya pun, mulai sepakat mendorong peningkatan produksi minyak untuk mengimbangi kehilangan produksi Rusia.
Baca Juga:
Sanksi Setengah Hati Uni Eropa Terhadap Pasokan Minyak Dari Rusia
Langkah yang diambil para produsen minyak, untuk meredakan lonjakan harga minyak dan inflasi serta memperlancar jalan bagi kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Riyadh. Saat ini, harga minyak telah menuju USD 117 per barel atau mendekati puncak harga sepanjang masa USD 147 per barel pada 2008.
OPEC+ mengatakan telah setuju untuk meningkatkan produksi sebesar 648.000 barel per hari (bph) pada Juli atau 0,7 persen dari permintaan global dan jumlah yang sama pada Agustus versus rencana awal untuk menambah 432.000 barel per hari selama tiga bulan hingga September.
Langkah itu akan dilihat sebagai tanda kesediaan Arab Saudi dan negara-negara Teluk OPEC lainnya untuk memompa lebih banyak minyak setelah berbulan-bulan tekanan dari Barat untuk mengatasi kekurangan energi global yang diperburuk oleh sanksi Barat terhadap Rusia.
Sementara itu, Gedung Putih sedang mempertimbangkan proposal kongres yang dapat mengenakan pajak atas keuntungan produsen minyak dan gas guna memberikan manfaat bagi konsumen yang berjuang dengan harga energi yang lebih tinggi.
Ada berbagai proposal menarik dan pilihan desain tentang windfall profits tax (pajak rezeki nomplok/keuntungan tak terduga)," kata Bharat Ramamurti, wakil direktur Dewan Ekonomi Nasional Presiden Joe Biden dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
Sanksi Embargo Minyak Rusia Gagal, Presiden Ukraina Sindir Uni Eropa
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Israel Lakukan 813 Kali Pelanggaran Gencatan Senjata di Gaza, Akses Bantuan Masih Dihambat
Konflik Kamboja dan Thailand Bikin Sekolah Tutup, Ratusan Warga Mengungsi
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
Angkatan Laut Thailand Luncurkan Operasi Skala Besar di Perbatasan Kamboja
Tidak Percaya Komitmen Putin, Uni Eropa Sepakat Perkuat Pertahanan di Ukraina
Mengejutkan! Tes Kebohongan Mudryk Lolos, Masa Depan di Chelsea Terbuka?
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
Thailand Bakal Bersihkan Ranjau Darat di Perbatasan Kamboja, Negara ASEAN Diminta Memantau
Donald Trump Jadi Penengah Ketegangan Kamboja dan Thailand