Sanksi Embargo Minyak Rusia Gagal, Presiden Ukraina Sindir Uni Eropa


Bendera Uni Eropa berkibar di luar markas Komisi Eropa, di Brussels, Belgia, 24 Desember 2020. ANTARA/REUTERS/Yves Herman
MerahPutih.com - Uni Eropa kembali gagal menyepakati larangan impor minyak Rusia pada pertemuan puncak di Brussels. Uni Eropa telah meluncurkan lima paket sanksi sejak Rusia menginvasi Ukraina, lebih dari tiga bulan lalu.
Tetapi, pada paket keenam ini dan khususnya larangan minyak, Uni Eropa masih terbelah dan kemungkinan paket sanksi ini baru akan kembali dibahas akhir Juni mendatang.
Baca Juga:
Presiden Rusia, Jerman dan Perancis Bahas Krisis Gandum dan Pupuk Dunia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengecam mereka karena terlalu lunak terhadap Moskow.
"Mengapa Anda bergantung pada Rusia, pada tekanan mereka, dan bukan sebaliknya? Rusia harus bergantung pada Anda. Mengapa Rusia masih dapat memperoleh hampir satu miliar euro per hari dengan menjual energi?" ujar Zelenskyy bertanya kepada para pemimpin Uni Eropa.
"Mengapa bank teroris masih bekerja dengan Eropa dan sistem keuangan global? Pertanyaan serius," katanya.

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, yang negaranya telah menjadi penentang utama untuk sebuah kesepakatan, mengatakan saat ia tiba untuk KTT,pihaknya menutup kompromi.
"Jika ada solusi untuk keamanan pasokan energi Hongaria, kita belum mendapatkannya sekarang," katanya.
Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas mengatakan, lebih realistis untuk mengharapkan kesepakatan tentang embargo minyak dalam beberapa minggu mendatang.
Salah satu hasil dari KTT tersebut adalah kesepakatan tentang paket pinjaman Uni Eropa senilai 9 miliar euro dengan komponen kecil hibah untuk menutupi sebagian bunga, agar Ukraina dapat mempertahankan pemerintahannya dan membayar upah sekitar dua bulan. (*)
Baca Juga:
Aman dari Ranjau, Rusia Segera Buka Laut Hitam Buat Kapal Asing
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Gempa Afghanistan, Uni Eropa Nyatakan akan Kirim Bantuan meskiJaga Jarak dari Taliban

[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat
![[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat](https://img.merahputih.com/media/57/be/b4/57beb4f39c46834d56d0e5242ebe5b5d_182x135.png)
Sidang Majelis Umum PBB Diusulkan Pindah ke Jenewa Setelah AS Bakal Tolak Visa Bagi Palestina

Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan

1,3 Juta Warga Gaza Bakal Dipaksa Berpindah ke Selatan, Perburuk Penderitaan
