Presiden Rusia, Jerman dan Perancis Bahas Krisis Gandum dan Pupuk Dunia

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Minggu, 29 Mei 2022
Presiden Rusia, Jerman dan Perancis Bahas Krisis Gandum dan Pupuk Dunia

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin rapat Presidium Dewan Negara di Kremlin di Moskow, Rusia 25 Mei 2022. ANTARA/Sputnik/Sergey Guneev/Kremlin via REUTERS/pri. (via REUTERS/SPUTNIK)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Tiga presiden dan kepala pemerintahan, melakukan pembicaraan terkait krisis pengiriman gandum dari pelabuhan Laut Hitam. Presiden Rusia Vladimir Putin, pemimpin Prancis dan Jerman melakukan pembicaan melalui telepon pada Sabtu.

Dikutip Antara, Moskow bersedia membahas cara-cara untuk memungkinkan Ukraina melanjutkan pengiriman gandum keberbagai negara.

Baca Juga:

Aman dari Ranjau, Rusia Segera Buka Laut Hitam Buat Kapal Asing

Tercatat, Rusia dan Ukraina menyumbang hampir sepertiga dari pasokan gandum global, sementara Rusia juga merupakan pengekspor pupuk global utama dan Ukraina adalah pengekspor utama minyak jagung dan bunga matahari.

"Rusia siap membantu menemukan opsi untuk ekspor gandum tanpa hambatan, termasuk ekspor gandum Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam," Tulis Kremlin dalam pernyataanya.

Putin juga memberi tahu Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz, jika Rusia siap untuk meningkatkan ekspor pupuk dan produk pertaniannya jika sanksi terhadap Moskow dicabut.

Hal tersebut, adalah permintaan yang sama yang dia ajukan dalam percakapan dengan para pemimpin Italia dan Austria dalam beberapa hari terakhir.

residen Ukraina Volodymyr Zelenskyy terlihat di layar saat menyampaikan pidato melalui video kepada delegasi Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss (23/5/2022). (Reuters/Arnd Wiegmann/wsj)
residen Ukraina Volodymyr Zelenskyy terlihat di layar saat menyampaikan pidato melalui video kepada delegasi Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss (23/5/2022). (Reuters/Arnd Wiegmann/wsj)

Ukraina dan negara-negara Barat menuding Rusia sengaja menciptakan krisis pangan sebagai senjata dalam invasinya ke Kiev, dan telah membuat harga gandum, minyak goreng, bahan bakar, dan pupuk melonjak. Di lain pihak, Rusia beralasan situasi tersebut dipicu oleh sanksi Barat terhadap Moskow.

Sebelumnya, Presiden Volodymyr Zelenskyy mendesak Barat untuk menjatuhkan sanksi lebih keras kepada Moskow.

Tiga bulan setelah menginvasi Ukraina, Rusia sudah menghentikan serangannya di ibu kota Kiev dan berusaha merebut kendali atas wilayah industri Donbas di bagian timur, yang diketahui telah mendukung pemberontakan separatis sejak 2014.

Uni Eropa sedang membahas putaran keenam tindakan hukuman, termasuk embargo impor minyak Rusia. Langkah itu membutuhkan suara bulat dari seluruh anggota tetapi Hongaria menentang gagasan itu untuk saat ini dengan alasan ekonominya akan terlalu menderita.

Ukraina akan selalu menjadi negara merdeka dan tidak akan hancur. Satu-satunya pertanyaan adalah berapa harga yang harus dibayar rakyat kami untuk kebebasan mereka, dan berapa harga yang akan dibayar Rusia untuk perang tidak masuk akal melawan kami ini," kata Zelenskyy. (*)

Baca Juga:

Menlu Retno Bahas Perang Rusia Ukraina Dengan Perwakilan PBB di Bali

#Roti Gandum #Rusia #Ukraina #Konflik Ukraina
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Momen tak terjaga itu terekam dalam siaran langsung televisi China.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Mikrofon Bocor,  Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Dunia
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Putin menegaskan, akan mengenang pengorbanan pasukan Korea Utara yang dikerahkan untuk perang Moskow di Ukraina.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang
Dunia
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara untuk membantu Rusia dalam invasinya.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Dunia
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Trump sehari sebelumnya menuduh pemimpin Rusia, China dan Korea Utara berkonspirasi melawan AS.
Frengky Aruan - Rabu, 03 September 2025
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
Dunia
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Xi menyerukan pemusnahan akar-akar perang untuk mencegah sejarah terulang kembali.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Indonesia
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Pihaknya tidak punya tanggung jawab apa pun atas semua konsekuensi yang akan dihadapi Satria di Indonesia.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Indonesia
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Kedutaan Besar Rusia di Jakarta dan di manapun tidak melakukan rekrutmen personel Angkatan Bersenjata Rusia
Wisnu Cipto - Rabu, 20 Agustus 2025
Eks Marinir Satria Kumbara Bukan Direkrut, Rusia Tegaskan Konsekuensi Tanggung Sendiri
Dunia
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Gempa susulan kuat masih mungkin terjadi selama beberapa minggu setelah gempa Rabu (30/7), yang merupakan salah satu yang terkuat yang pernah tercatat dan menyebabkan jutaan orang mengungsi.?
Dwi Astarini - Senin, 04 Agustus 2025
Pertama Kali dalam 500 Tahun Gunung Berapi Rusia Meletus, Ahli Sebut Terkait dengan Gempa Besar
Dunia
Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami
Peringatan ancaman gelombang tsunami telah dicabut di wilayah Kamchatka, Rusia, setelah gempa magnitudo 8,8 melanda pada pagi hari.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
Otoritas Kamchatka Umumkan Pencabutan Peringatan Tsunami
Dunia
Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi
Bagi banyak warga di Prefektur Fukushima, peringatan ini mungkin membangkitkan kembali kenangan kelam tentang salah satu bencana nuklir terburuk yang pernah terjadi di dunia.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Peringatan Tsunami Terdengar, Pekerja Pembangkit Fukushima Jepang Segera Dievakuasi
Bagikan