Kesehatan

TAR Menjadi Pemicu Utama Penyakit Terkait Merokok

Febrian AdiFebrian Adi - Selasa, 16 Mei 2023
TAR Menjadi Pemicu Utama Penyakit Terkait Merokok

TAR jadi zat berbahaya. (Foto: Unsplash/Mattew)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SALAH satu zat yang terdapat dalam tembakau konvensional dan dianggap cukup berbahaya adalah TAR (Total Aerosol Residue). Bahkan, zat tersebut disebut sebagai pemicu penyakit terkait merokok karena dianggap bersifat karsinogenik.

“Bila dikonsumsi dalam jangka waktu lama, TAR bisa menyebabkan kanker,” ucap peneliti Departemen Kimia Institut Pertanian Bogor (IPB), Mohammad Khotib, dalam keterangan resmi seperti dikutip Antara, Senin (15/5).

Penelitan tersebut mengacu pada data National Cancer Institute Amerika Serikat. Penelitan itu mencatat sekira tujuh ribu senyawa kimia yang ada di dalam asap rokok, dua ribu di antaranya terdapat pada TAR.

Baca juga:

Edukasi Risiko Kesehatan Produk Tembakau Alternatif Diperlukan

Merokok bisa memicu kanker. (Foto: Unsplash/Julia Engel)

Senyawa yang bersifat karsinogenik tersebut bisa memicu kanker dan meningkatkan risiko berbagai penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh kebiasaan merokok tembakau konvensional.

“Asap rokok adalah komponen yang berbahaya dalam aktivitas merokok karena mengandung senyawa kimia yang sifatnya karsinogenik, seperti TAR,” tambah Khotib.

Sementara untuk nikotin, secara alami terdapat pada tembakau. Senyawa tersebut masuk ke dalam golongan alkaloid. Selain tembakau, nikotin juga ditemukan pada tanaman seperti kentang, terong, dan tomat. Namun, dengan konsentrasi yang lebih rendah.

“Nikotin adalah senyawa tunggal. Nikotin cenderung membuat adiksi sehingga menimbulkan ketergantungan,” tutur Khotib.

Sebagai antisipasi dan upaya pengurangan bahaya, Khotib kemudian menyarankan perokok dewasa untuk berhenti merokok sebagai upaya mengurangi paparan TAR.

Bila sulit berhenti, maka dapat beralih ke produk alternatif seperti produk tembakau yang panaskan seperti rokok elektrik atau vape dan kantong nikotin.

Khusus produk tembakau yang dipanaskan dan vape, keduanya menerapkan sistem pemanasan yang bisa mengurangi risiko dari paparan komponen kimia.

Baca juga:

Tembakau Alternatif Disebut Bisa Bantu Kurangi Risiko Kerusakan Tubuh

Vape bisa jadi solusi untuk kurangi merokok konvensional. (Foto: Unsplash/Ray Reyes)

“Berdasarkan penelitian, filter 0,45 mikron yang ditempatkan pada produk tembakau yang dipanaskan tetap bersih. Sedangkan filter 0,45 mikron pada rokok berubah menjadi hitam. Artinya, produk tembakau alternatif dapat menjadi pilihan bagi perokok,” kata Khotib.

Walaupun profil risikonya terlihat lebih rendah, produk tembakau alternatif tidak sepenuhnya bebas risiko. Demikian Khotib menegaskan. Untuk itu, produk tersebut tidak ditujukan bagi nonperokok, perempuan hamil dan menyusui, dan anak-anak di bawah usia 18 tahun. (Far)

Baca juga:

Produk Tembakau Alternatif Dilarang untuk Anak 18 Tahun

#Rokok #Vape #Berhenti Merokok #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Indonesia
Pansus KTR DKI Cabut Larangan Merokok 200 Meter dari Tempat Pendidikan dan Area Anak
Penyediaan ruang merokok tersebut lebih diprioritaskan di area terbuka (outdoor), bukan di dalam ruangan (indoor smoking).
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Pansus KTR DKI Cabut Larangan Merokok 200 Meter dari Tempat Pendidikan dan Area Anak
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Indonesia
Menkeu Purbaya Pastikan Harga Jual Eceran Rokok Tak Naik pada 2026
Menkeu Purbaya tegaskan penetapan HJE merupakan kebijakan penting untuk mencegah peredaran rokok ilegal di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 13 Oktober 2025
Menkeu Purbaya Pastikan Harga Jual Eceran Rokok Tak Naik pada 2026
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
DPRD DKI Minta Perda KTR Lindungi Nonperokok Tanpa Abaikan Industri Tembakau
Industri hasil tembakau yang beroperasi secara legal juga harus mendapatkan kepastian hukum
Angga Yudha Pratama - Kamis, 09 Oktober 2025
DPRD DKI Minta Perda KTR Lindungi Nonperokok Tanpa Abaikan Industri Tembakau
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Pedagang Sebut Kawasan Tanpa Rokok Bakal Gerus Ekonomi Rakyat Kecil
Ali Mahsun meminta agar DPRD DKI Jakarta lebih sensitif dan berempati terhadap keluh kesah pedagang
Angga Yudha Pratama - Selasa, 07 Oktober 2025
Pedagang Sebut Kawasan Tanpa Rokok Bakal Gerus Ekonomi Rakyat Kecil
Indonesia
PHRI DKI Jakarta Khawatir Raperda KTR Gerus Pendapatan Daerah dan Sektor Hotel-Restoran
Data menunjukkan bahwa pada tahun 2025, 96,7 persen hotel telah melaporkan penurunan tingkat hunian
Angga Yudha Pratama - Senin, 06 Oktober 2025
PHRI DKI Jakarta Khawatir Raperda KTR Gerus Pendapatan Daerah dan Sektor Hotel-Restoran
Bagikan