Tangkal Kolesterol Setelah Lebaran


Makanan tinggi lemak jenuh bisa menyebabkan kolesterol. (Foto: Unsplash/Jose Ignacio Pompe)
LIBUR Lebaran sudah selesai, kini waktunya kembali ke rutinitas. Kamu mungkin salah satu orang yang kalap menyantap berbagai hidangan Lebaran mulai dari opor ayam, rendang, ketupat, sambal kentang, semur daging, lontong sayur, hingga minuman manis.
Makanan-makanan tersebut nampaknya wajib ada di momen Lebaran karena memberikan kehangatan tersendiri jika disantap bersama keluarga di kampung. Sayangnya, hidangan khas ini bisa membuat kolesterol melonjak, sehingga mengganggu aktivitas ketika kembali bekerja.
Ada banyak cara untuk mencegah lonjakan kolesterol, mulai dari mengatur pola makan, mencukupi cairan tubuh, rutin berolahraga, hingga berhenti merokok. Jika perubahan gaya hidup tidak mampu menurunkan kadar kolesterol, disarankan untuk menambahkan asupan Nutrive Benecol, minuman susu dengan sari buah yang mengandung plant stanol ester dan teruji kllinis dapat menurunkan kadar kolesterol hingga 10 persen.
Baca juga:

Dokter spesialis gizi klinis di RS Siloam Kebon Jeruk dr. Sheena R. Angelia, M.Gizi, SpGK, mengatakan bahwa sejumlah hidangan yang biasa disajikan di hari Lebaran memang bisa memicu lonjakan kolesterol. Seperti jeroan, daging berlemak, dan makanan tinggi lemak jenuh lainnya.
"Apalagi jika selama berpuasa, kita juga cenderung berbuka dengan menu yang rendah nilai nutrisinya, tinggi gula dan lemak, diikuti dengan penurunan aktivitas fisik," kata Sheen, dalam keterangan resminya, Minggu (8/5).
Hal semacam ini, lanjutnya, bisa menyebabkan timbulnya dislipidemia yang mendukung berbagai penyakit, seperti penyakit jantung dan stroke. Pencegahan lonjakan kolesterol ini dapat dibantu dengan mengonsumsi plant stanol ester secara rutin.
Plant stanol ester merupakan pangan fungsional dari bahan makanan sumber, terutama nabati seperti minyak nabati, gandum, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan. National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel III (NCEP ATP III) merekomendasikan plant stanol ester sebanyak dua gram per hari harus dimasukkan ke dalam pola makan sehari-hari.
Baca juga:

"Meskipun plant stanol secara alami dapat ditemukan di sebagian besar sumber makanan nabati, jumlah dalam makanan normal sangat kecil dan bisa jadi tidak memiliki efek terapeutik," paparnya.
Senada dengan Sheena, Brand Manager Nutrive Benecol Dessyana mengakui sulitnya memastikan jumlah asupan plant stanol jika hanya dari bahan makanan sumber.
"Produk ini cocok untuk orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi maupun norma, tetapi ingin melakukan pencegahan. Konsumsi rutin produk ini bisa membantu kita mengendalikan kadar kolesterol. Karena hanya 20 persen kolesterol dari makanan yang akan terserap di tubuh, sisanya akan dikeluarkan dari tubuh," tutupnya. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
