Tanggapi Survei Indo Barometer, Gibran Bantah Ditolak Warga di Pilwakot Solo
Bakal cawali dari PDIP, Gibran Rakabuming Raka, Senin (17/2). (MP/Ismail)
MerahPutih.Com - Lembaga survei Indo Barometer baru saja mengeluarkan hasil survei terkait Pilwakot Solo dengan objek penelitian bakal cawali dari PDIP, Gibran Rakabuming Raka.
Dimana dalam hasil survei tersebut, menunjukkan masih ada masyarakat yang menolak pencalonan putra sulung Presiden Jokowi itu maju di Pilwakot Solo 2020. Angka penolakan mencapai 23,7 persen. Sedangkan sebanyak 67,5 persen menyatakan menerima keikutsertaan Gibran menuju kursi AD 1 pada tanggal 23 September mendatang.
Baca Juga:
Majunya Dinasti Politik Jokowi Lewat Gibran dan Bobby di Pilkada Rawan Korupsi
Hasil survei itu menunjukkan ada lima alasan publik tidak menerima pencalonan Gibran, di antaranya menciptakan dinasti politik (28,1 persen), banyak calon lain yang lebih kompeten (12,3 persen), terlalu muda (8,9 persen), dan menimbulkan kontroversi publik (6,8).
Melihat hasil survei tersebut, Gibran akan terus bekerja keras meningkatkan akseptabilitas atau tingkat penerimaan masyarakat terhadap figur calon kepala daerah.
"Survei itu (Indobarometer) saya belum baca. Jika masih ada yang menolak, ya sudah. Berarti saya harus lebih bekerja keras lagi," ujar Gibran usai blusukan di Benteng Trade Center (BTC), Solo, Jawa Tengah, Senin (17/2).
Menurut Gibran untuk hasil survei Indobarometer kategori akseptabilitas 67,5 persen hampir sama dengan hasil survei internal miliknya. Namun, untuk akseptabilitas survei internal pada Februari ini trennya naik.
"Survei akseptabilitas internal saya lebih lebih detail lagi sampai menyasar tingkat RT, RW, dan TPS," kata dia.
Suami Selvi Ananda ini mengatakan baru dua bulan jalan blusukan hasilnya akseptabilitas saat ini mencapai 80 persen. Ia optimistis dengan sering blusukan bertemu warga, akseptabilitas akan naik lagi.
Baca Juga:
Jika Hasil Survei Gibran Bagus, Isu Dinasti Politik Tak Bisa Dihindari
Disinggung adanya penolakan diantaranya karena dinasti politik, Gibran menegaskan tidak mempersoalkannya. Dia tetap mepertahankan hasil survei yang telah ada saat ini.
"Kalau ini dinilai dinasti politik tidak apa-apa. Kalau sering temui warga sarasehan, paparkan visi misi lama-lama memahaminya dan menerima saya," pungkasnya.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.
Baca Juga:
Tudingan Dinasti Politik Coreng Citra Gibran di Pilwalkot Solo
Bagikan
Berita Terkait
Menkeu Purbaya Mengguncang Media Sosial: Dari Kritik Cukai Rokok Sampai Ajak Gen Z Kaya, Penilaian Positif Tembus 83,7 Persen
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Banggar DPR Soroti 4 Isu Krusial Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
KPK Kirim Sinyal Bahaya, Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran Diperkuat dengan Integrasi Pencegahan dan Penindakan
Warga Solo Boleh Ikut Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran Berkuasa, Tapi Ada Syaratnya
Jam 12 Siang, BEM UI Bergerak ke Jakarta Tagih Janji Kampanye Prabowo-Gibran
Dicecar Gibran Soal Pemotongan Anggaran Pemda, Menkeu Purbaya: Dia Menyuarakan Keresahan
Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik
Begini Cara Grab Memilih Perwakilan Ojol untuk Bertemu dengan Wapres Gibran
Asosiasi Pastikan Pengemudi Ojol yang Bertemu Wapres Gibran Bukan Anggota Mereka