Tahun Ajaran Baru, Tips Orangtua agar Anak Tidak Malas Sekolah

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 02 Juli 2022
Tahun Ajaran Baru, Tips Orangtua agar Anak Tidak Malas Sekolah

Anak-anak membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri seminggu sebelumnya. (Foto: freepik/pvproductions)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

BANYAK pikiran yang menggangu orangtua di musim liburan. Bukan hanya memenuhi kebutuhan anak untuk berekreasi, tapi juga banyak persiapan yang perlu dilakukan menyambut tahun ajaran baru pada pertengahan Juli nanti.

Kembali ke hari-hari jadwal sekolah dan bangun jam enam pagi bisa jadi sulit pada awal tahun ajaran. Terutama karena banyak keluarga telah mengambil kesempatan untuk bepergian selama sebulan libur sekolah.

Baca Juga:

Libur Telah Tiba, Simak 7 Manfaat Liburan untuk Kesehatan

sekolah
Kemasi tas sekolah dan siapkan seragam dan sepatu setidaknya tiga hari sebelumnya. (Foto: freepik/Drazen Zigic)

Anak-anak mungkin terbiasa tidur dan begadang selama liburan. Mereka membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri, jadi rutinitas mereka harus dimulai kembali setidaknya seminggu sebelumnya. Untuk keluarga yang mungkin menghadapi jet lag setelah perjalanan ke luar negeri, mungkin diperlukan lebih banyak waktu.

Rencanakan kegiatan belajar seperti membaca, menulis jurnal pendek dan menyelesaikan pekerjaan rumah selama liburan di pagi hari, untuk membantu anak menyesuaikan diri dengan menangani tugas-tugas akademik yang menantang mental pada awal tahun ajaran baru.

Selain itu, orangtua juga harus menerapkan kembali aturan penggunaan teknologi, seperti jam malam dan tidak mengizinkan ponsel di kamar tidur.

Bersiap untuk sekolah


Pada awal-awal tahun ajaran, ada baiknya orangtua menemani dan membantu anak-anak terlebih dahulu, karena seluruh anggota keluarga mungkin telah melupakan rutinitas setelah libur panjang.

Pada beberapa hari pertama sekolah, semua orang masih membiasakan diri dengan rutinitas sekolah, sehingga anak-anak (bahkan orangtua) mungkin membutuhkan lebih banyak waktu dari biasanya. Akan membantu untuk bangun sedikit lebih awal sehingga ada waktu ekstra untuk menyiapkan semuanya.

Kemasi tas sekolah dan siapkan seragam dan sepatu setidaknya tiga hari sebelum sekolah dimulai, sehingga ada cukup waktu untuk membeli jika ada perlengkapan yang hilang. Kemasi tas sekolah bersama anak-anak, dan hanya orangtua yang melakukan, sehingga mereka tahu apa yang ada di tas dan di letaknya.

Baca Juga:

Ibu adalah Superwoman, Tak Tergantikan

sekolah
Berbicaralah tentang tahun ajaran baru dengan anak dan yang diharapkan. (Foto: freepik/our-team)

Bicaralah dengan anak


Fynn Sor, pendiri Happy Tot Shelf, sebuah perusahaan pembelajaran anak usia dini di Singapura, mengatakan orangtua dapat berbicara dengan anak-anak tentang tahun ajaran baru di awal-awal liburan.

"Jika anak kamu menunjukkan stres atau kecemasan tentang kembali ke sekolah, akui perasaan negatif ini. Bicaralah dengan anak-anakmu untuk mencari tahu mengapa mereka tidak menantikan sekolah. Kemudian bantu mereka mencari strategi koping," ujar Sor seperti diberitakan The Straits Times (26/6).

Hal yang sama dikatakan pakar keluarga Susan Koh dari lembaga bantuan sosial Focus on the Family, Singapore. "Rencanakanlah untuk melibatkan anak-anak kita untuk berbicara tentang tahun ajaran baru dan apa yang diharapkan, bukan memasang 'mode autopilot' dan membiarkan semua terjadi begitu saja," dia menjelaskan.

Koh menyarankan mendorong anak-anak untuk mengingat apa yang mereka sukai tentang sekolah, seperti melihat teman-teman mereka, mengambil bagian dalam kegiatan ekstrakurikuler, atau membeli makanan favorit mereka di kantin.

"Dengarkan tanpa memotong untuk memecahkan masalah dan ajak anak untuk mengatakan dukungan atau bantuan apa yang dia harapkan dapat diberikan oleh orangtua," tambahnya.

Untuk remaja, luangkan waktu untuk melihat jadwal sekolah dan menyoroti acara besar yang akan datang seperti ujian, kompetisi, atau hari akhir sekolah, sehingga mereka dapat bersiap jika perlu.

Terlepas dari semua persiapan, kenyataannya adalah bahwa anak-anak mungkin masih belum bisa bangun pagi sendiri, terutama di hari-hari pertama sekolah. Jangan berharap mereka menyetel jam alarm dan bangun sendiri. Orangtua harus sabar. Hadir secara fisik bersama mereka dan bangun pagi bersama mereka.

"Bersiaplah bahwa beberapa hari atau minggu pertama bisa menjadi fase penyesuaian yang sulit bagi anak-anak kita. Mereka mungkin menjadi lebih lelah setelah beberapa hari pertama kembali ke sekolah, berjuang untuk memperhatikan di kelas atau menjadi kurang toleran," Koh menambahkan.

"Kita harus mengelola harapan dan emosi kita dan menyediakan ruang aman bagi anak-anak kita untuk merengek dan melampiaskan. Setelah emosi besar mereda, pegang dan yakinkan mereka bahwa kamu ada untuk mereka dan mendukung mereka," tutupnya. (aru)

Baca Juga:

Pentingnya Memahami Perkembangan Sosial Emosional Anak

#Lipsus Juli Liburan Sekolah #Relasi #Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Lifestyle
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Lifestyle
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Fun
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Love scamming merupakan jenis kejahatan digital yang ramai terjadi sejak 2017.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 20 Juni 2025
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Fun
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
LEGO Group ingin mendekatkan keluarga melalui permainan kreatif dengan LEGO bricks guna menciptakan momen kebersamaan yang berharga selama bulan Ramadan.
Dwi Astarini - Minggu, 16 Maret 2025
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Fun
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dengan cara yang tepat, berpuasa Ramadan tidak jadi hal yang menyulitkan dan beban buat anak.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 01 Maret 2025
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Bagikan