Pentingnya Memahami Perkembangan Sosial Emosional Anak


Pentingnya Memahami Perkembangan Sosial Emosional Anak (Foto: pixabay/bessi)
ORANG tua mesti awas dengan perkembangan sosial emosional anak, khususnya di masa transisi pandemi COVID-19. Kondisi sosial seorang anak bisa saja berubah lantaran lamanya pandemi melanda.
Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr. dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K) mengatakan agar anak-anak bisa beradaptasi kembali dengan normal, memiliki keterampilan sosial-emosional yang memadai, serta memiliki kemampuan berpikir yang baik, perlu ada peran orang tua di dalamnya.
Baca Juga:
Berikan Pemahaman dan Edukasi tentang Seksual pada Anak agar Terhindar dari Pelecehan Seksual
"Orang tua perlu memantau perkembangan sosial emosional anak secara berkala," jelas Dokter Bernie dalam webinar Kiat Keluarga Indonesia Optimalkan Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi seperti yang dikutip dari laman Antara.

Bernie menuturkan bahwa perkembangan emosi dan sosial, berkaitan erat dengan kecerdasan otak serta sistem pencernaan yang sehat. Ketiganya saling terkait dan berpengaruh signifikan pada tumbuh kembang anak.
Tapi, di masa transisi, Bernie menyebutkan bahwa anak-anak mungkin akan kebingungan dalam menghadapi perubahan ruang dan rutinitas baru ketika kembali menjalani kehidupan dan melakukan interaksi sosial.
Hal tersebut bisa meningkatkan masalah sosial emosional, yang dampaknya bisa berbeda, tergantung usia anak dan dukungan dari lingkungannya. "Gangguan perkembangan emosi dan sosial dapat memengaruhi terjadinya masalah kesehatan di masa dewasa seperti gangguan kognitif, depresi, dan potensi penyakit tidak menular," tutur Bernie.
Dalam mengajarkan sosial emosional pada anak, para orang tua perlu memberikan contoh yang baik, karena anak suka meniru orang dewasa. Kemudian, penting juga untuk melibatkan anak sejak dini dalam melakukan berbagai tugas sederhana.
Baca Juga:

Selain itu, biarkan anak terlibat dalam keputusan keluarga, dorong empati terhadap teman sebayanya, perluas wawasan anak, hingga pelihara kepekaan mereka.
"Kita juga menggunakan bed talk. Sebelum tidur, dibacakan cerita, ditanya bagaimana tadi siangnya. Ini akan terjadi pengembangan sosial emosional," ucap Bernie.
Namun, selain memantau perkembangan sosial emosional, Bernie pun mengatakan bahwa pentingnya orang tua untuk memberikan stimulasi nutrisi yang tepat bagi anak.
Stimulasi harus dilakukan sesuai usia secara berulang kali, dengan tujuan untuk merangsang semua fungsi dan kemampuan anak, agar berkembang optimal. Caranya, bisa melalui suara, musik, getaran, perabaan, bicara, bernyanyi, bermain, hingga memecahkan masalah.
Sementara pemberian nutrisi yang tepat, kamu bisa mulai dengan makanan-makanan yang mengandung gizi seimbang. Pola hidup juga perlu diperhatikan, seperti halnya olahraga. (ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus

Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta

Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang

Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie

Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma

Anak di Bawah Umur di Cianjur Diperkosa 12 Orang, Polisi Harus Gerak Cepat Tangkap Buron
