Tahun 2021, Pemerintah Lengkapi 140 Juta Dosis Vaksin COVID-19


Juru Bicara PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten pada Selasa (2/2/2021). Tangkapan layar akun resmi Youtube Sekretariat Presiden
MerahPutih.com - Pemerintah Indonesia kembali mendatangkan vaksin COVID-19 dari Sinovac, Tiongkok dalam bentuk bulk atau bahan baku yang terdiri dari 10 juta dosis.
Nantinya bakal ditambah 1 juta overfill atau ekstra volume yang diberikan Sinovac untuk mengantisipasi proses produksi di Bio Farma.
Ini merupakan kedatangan vaksin Sinovac keempat, di mana sebelumnya 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk tiba pada 12 Januari lalu.
Baca Juga:
Sedangkan jumlah vaksin siap pakai sebanyak 3 juta tiba di Indonesia secara bertahap pada 6 dan 31 Desember 2020.
Juru Bicara PT Bio Farma Bambang Heriyanto menyampaikan, kedatangan bulk vaksin COVID-19 dari Sinovac ini merupakan komitmen dari pemerintah untuk percepatan program vaksinasi.
Pengiriman bahan baku vaksin COVID-19 ini juga akan dipercepat hingga Juli 2021.

Bahan baku yang sudah diterima pada hari ini merupakan bagian dari bahan baku yang didatangkan dari Sinovac sebanyak 140 juta dosis untuk tahun 2021.
"Yang pengirimannya akan dilakukan secara bertahap hingga bulan Juli 2021, yang sebelumnya direncanakan November 2021," kata Bambang Heriyanto dalam keterangan pers usai menyaksikan kedatangan vaksin COVID- 19 tahap empat, Selasa (2/2).
Untuk 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk yang sudah tiba lebih dahulu, menurut Bambang, saat ini sudah mulai diproses di Bio Farma dengan target produksi 13 juta dosis.
“Ini diperkirakan akan selesai produksi untuk yang 15 juta dosis pada tanggal 11 Februari 2021,” terang Bambang.
Baca Juga:
DPR Minta Kominfo Lalukan Survei Berkala Terkait Vaksinasi COVID-19
Sedangkan untuk bahan baku vaksin yang baru tiba hari ini, Bio Farma akan mulai memproses pada 13 Februari 2021, dan diharapkan selesai pada 20 Maret 2021.
Semua bulk ini setelah diolah menjadi produk jadi terlebih dahulu harus melalui serangkaian uji mutu, quality control ketat yang dilakukan oleh laboratorium Bio Farma maupun Badan POM.
"Ini untuk memastikan vaksin yang kita hasilkan memenuhi standar kualitas dan mutu yang telah ditetapkan,” tegas Bambang. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
