Syahrul Yasin Limpo Dorong Dorong Pengembangan Teknologi Pertanian Secara Masif

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 09 Agustus 2019
Syahrul Yasin Limpo Dorong Dorong Pengembangan Teknologi Pertanian Secara Masif

eknologi Pertanian. Foto: Net

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong pengembangan teknologi pertanian secara masif. Menurut mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini teknologi pertanian akan dapat memicu peningkatan produktivitas petani.

"Setelah pemerintahan Jokowi sukses menggenjot pengembangan infrastruktur dalam arti luas yang kemudian akan disusul pengembangan sumber daya manusia secara masif, maka selanjutnya adalah adopsi teknologi yang dapat memacu dan memicu peningkatan produktivitas petani yang merupakan salah satu penduduk terbanyak di Indonesia," katanya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (9/8)

Baca Juga: Bangun Pertanian Indonesia Secara Terstruktur, Sistematis dan Masif

Moderator Roy T. Amboro, Kepala BI Institute Solikin M Juhro, Mantan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan Pakar Neurosains Taruna Ikrar di acara The second Neuroleadership Forum (NLF) bertajuk “Menggerakan Inovasi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru Berbasis Human Capital Intelligence & Wisdom” di Bank Indonesia Institute, Jakarta, Rabu (24/7/2019).
Moderator Roy T. Amboro, Kepala BI Institute Solikin M Juhro, Mantan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan Pakar Neurosains Taruna Ikrar di acara The second Neuroleadership Forum (NLF) bertajuk “Menggerakan Inovasi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru Berbasis Human Capital Intelligence & Wisdom” di Bank Indonesia Institute, Jakarta, Rabu (24/7/2019).

Politisi NasDem tersebut mengingatkan bahwa Indonesia tidak perlu takut dan alergi mengadopsi teknologi pertanian karena dikhawatirkan mengurangi kebutuhan lapangan kerja. Menurut dia, pandangan seperti itu merupakan pandangan yang keliru.

"Menurut pengalaman kami di Sulawesi Selatan, modernisasi pertanian justru berbanding lurus dengan penciptaan lapangan kerja baru karena bagaimanapun mesin-mesin pertanian harus dioperasikan oleh orang-orang terlatih," ujar SYL.

Mantan Bupati Gowa ini mengakui ada perbedaan adopsi teknologi pertanian di negara-negara maju dan negera-negara seperti Indonesia. Jika di negara-negara maju, teknologi diadopsi dengan alasan semakin sedikitnya manusia yang mau bekerja di sektor pertanian sehingga diperlukan mesin-mesin sebagai penggantinya.

"Nah, kalau di Indonesia teknologi pertanian diadopsi untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi dan penciptaan lapangan kerja baru yang lebih banyak," tandasnya.

Lebih lanjut, SYL mengatakan selain meningkatkan lapangan kerja, produktivitas dan nilai tukar petani, pihaknya juga menemukan adopsi teknologi pertanian dapat menurunkan angka kemiskinan. Gaji tenaga kerja terlatih, kata dia, tentunya lebih tinggi dari tenaga kasar.

"Semakin banyak kita mengadopsi teknologi dan melatih orang-orang mengoperasikannya, maka pendapatan masyarakat ikut meningkat. Inilah salah satu hal juga yang kami patut syukuri di Sulsel," ungkap dia.

Terkait angka kemiskinan ini, SYL bercerita bahwa tahun-tahun awal dirinya menjadi Gubernur Sulawesi Selatan sekita Tahun 2007, angka kemiskinan masih bertengger di angka 12 persen. Angka tersebut, kata dia, berhasil diturunkan menjadi 9,4 persen di akhir masa jabatannnya.

Baca Juga: Indonesia Merdeka karena Pertanian

"Kami yakin, seandainya ada kesempatan, masih banyak hal yang dapat kami lakukan untuk mengembangkan sektor pertanian. Salah satu sektor (pertanian) yang membutuhkan intensitas pengalaman untuk bisa memahami dan mengembangkannya, tidak cukup dengan gelar teknis akademis apalagi sekedar pengalaman politik. Kami siap bantu Jokowi untuk mengembangkan sektor pertanian secara terstruktur, sistematis dan masif," ucapnya.

Pengalaman SYL di pemerintahan memang tidak diragukan lagi. Bahkan, dia menjadi kepada daerah berangkat dari bawah, mulai dari kepala desa, camat, bupati, wakil gubernur hingga gubernur.

Puncaknya, ketika SYL menjadi Gubernur Sulawesi Selatan selama 2 periode dari tahun 2008 hingga 2018. Sebelumnya dia menjadi wakil gubernur Sulsel pada periode 2003-2008. SYL juga pernah menjabat bupati Gowa selama dua periode dari tahun 1994 hingga 2002.

Tahun pertama menjadi Gubernur, Syahrul bersama wakilnya Agus Arifin Nu'mang menargetkan peningkatan posisi Sulawesi Selatan sebagai provinsi penyangga beras untuk kebutuhan nasional. Target produksi padi pada 2008 sebanyak 4.042.471 ton gabah kering giling (GKG) yang didukung luas lahan sekitar 792.641 ha dengan tingkat produktivitas 51,00 kuintal/ha.

Teknologi
Teknologi pertanian

Baca Juga: Syahrul Yasin: Jangan Biarkan Jokowi Berjuang Sendiri

Sementara target tanam padi untuk musim tanam 2009 seluas 868.411 ha dengan sasaran produksi 5.084.323 ton GKG dengan produktivitas 58,55 kwintal/ha.

Pada tahun 2009, pergerakan ekonomi Sulawesi Selatan mengalami pertumbuhan sekitar 7.8 persen. Hal ini dipicu dengan pertumbuhan produksi jagung sehingga SYL mengatakan akan melakukan terobosan di tengah krisis global dengan melayani kebutuhan ekspor ke Malaysia dan Filipina, menyusul pengiriman yang sudah dilakukan sekitar 8 ribu ton ke Filipina, Maret 2009. (Pon)

#Syahrul Yasin Limpo #Pertanian
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Komisi VI DPR Minta Kementan Tingkatkan Pengawasan Bantuan Alat Pertanian
Pemerintah harus melakukan lebih daripada sekadar memberikan bantuan, tapi juga memastikan alat pertanian tepat sasaran. ?
Dwi Astarini - Selasa, 08 Juli 2025
Komisi VI DPR Minta Kementan Tingkatkan Pengawasan Bantuan Alat Pertanian
Indonesia
Indonesia Sediakan 20 Hektar Lahan Pertanian Buat Dikelola Bersama Dengan Palestina
Hal itu sebagai wujud perhatian langsung Presiden RI Prabowo Subianto terhadap Palestina, sekaligus kontribusi Indonesia untuk mewujudkan kemerdekaan pangan rakyat Palestina.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 07 Juli 2025
Indonesia Sediakan 20 Hektar Lahan Pertanian Buat Dikelola Bersama Dengan Palestina
Indonesia
Dari Lumbung Padi ke Teknologi Greenhouse: RI-Belanda Resmikan Era Baru Pertanian Berkelanjutan
Indonesia dan Belanda resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang pertanian berkelanjutan, hortikultura, teknologi greenhouse, hingga peningkatan kapasitas generasi muda petani.
Frengky Aruan - Selasa, 17 Juni 2025
Dari Lumbung Padi ke Teknologi Greenhouse: RI-Belanda Resmikan Era Baru Pertanian Berkelanjutan
Indonesia
Prabowo Ajak Singapura Lebih Banyak Investasi di Sektor Kesehatan dan Pertanian Modern
Sebagai tindak lanjut, Indonesia dan Singapura menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di bidang keamanan pangan dan teknologi pertanian, termasuk program pengembangan petani muda dan pertukaran praktik terbaik (best practices).
Frengky Aruan - Senin, 16 Juni 2025
Prabowo Ajak Singapura Lebih Banyak Investasi di Sektor Kesehatan dan Pertanian Modern
Indonesia
TNI Mau Rekrut 24 Ribu Tamtama untuk Pertanian, DPR: Harusnya Diserahkan ke Kementan
TNI berencana untuk merekrut 24 ribu tamtama di pertanian. Komisi I DPR menyebutkan, bahwa hal itu harusnya diserahkan ke Kementerian Pertanian (Kementan).
Soffi Amira - Kamis, 12 Juni 2025
TNI Mau Rekrut 24 Ribu Tamtama untuk Pertanian, DPR: Harusnya Diserahkan ke Kementan
Indonesia
Indonesia Ingin Uni Emirat Arab Jadi Pintu Masuk Produk Pertanian ke Pasar Global
UEA selama ini menjadi salah satu mitra dagang utama Indonesia di kawasan Teluk, khususnya untuk produk-produk pertanian seperti telur, ayam, buah-buahan, hingga kelapa sawit dan cengkeh.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 17 Mei 2025
Indonesia Ingin Uni Emirat Arab Jadi Pintu Masuk Produk Pertanian ke Pasar Global
Indonesia
Wamentan Sebut Balai Pertanian di Karawang Markas Satria Baja Hitam
BBPOPT ini bertugas meramalkan dan menanggulangi hama yang mungkin akan menyerang tanaman seperti padi, jagung, dan buah-buahan.
Dwi Astarini - Jumat, 16 Mei 2025
Wamentan Sebut Balai Pertanian di Karawang Markas Satria Baja Hitam
Indonesia
KPK Jebloskan SYL ke Sukamiskin, Tapi Belum Semua Harta Rampasan Disita
KPK beralasan karena masih dibutuhkan dalam proses penanganan perkara TPPU.
Wisnu Cipto - Rabu, 14 Mei 2025
KPK Jebloskan SYL ke Sukamiskin, Tapi Belum Semua Harta Rampasan Disita
Indonesia
RI Punya 64 Balai Rahasia, Wamentan: Kita Bisa Kuasai Pangan dan Energi Dunia
Wamentan Sudaryono menegaskan komitmen Kementerian Pertanian untuk meningkatkan daya saing sektor pertanian melalui penguatan riset, inovasi, dan modernisasi.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 12 Mei 2025
RI Punya 64 Balai Rahasia, Wamentan: Kita Bisa Kuasai Pangan dan Energi Dunia
Indonesia
Pujian Pada Babinsa dan Penyuluh Berhasil Bikin Serapan Gabah Naik 2.000 Persen, Ada Penghina Langsung Dicari
"Maka saya pribadi begitu ada yang menyela Bulog, ada yang menyela penyuluh pertanian, ada yang mencela Babinsa saya tersinggung," ucap Wamentan.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 27 April 2025
Pujian Pada Babinsa dan Penyuluh Berhasil Bikin Serapan Gabah Naik 2.000 Persen, Ada Penghina Langsung Dicari
Bagikan