Suka Mengumpulkan Sampah? Mungkin Kamu Seorang Hoarder

Muchammad YaniMuchammad Yani - Rabu, 15 Januari 2020
Suka Mengumpulkan Sampah? Mungkin Kamu Seorang Hoarder

Menyimpan barang bekas merupakan gangguan psikologis (Foto: Pixabay/hans)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SIAPA sangka jika menimbun barang bekas atau barang yang tidak terpakai merupakan sebuah gangguan kejiawaan? Berbeda dengan kolektor barang yang mampu merawat dan menata barang-barang koleksinya, orang yang suka menimbun barang bekas atau barang yang tidak layak pakai disebut hoarding disorder.

Hoarding disorder merupakan masalah psikologis yang sebagian besar para hoarder (orang yang menderita hoarding) tidak menyadari jika ia mengalami gangguan ini. Hoarding disorder termasuk ke dalam obsessive compulsive disorder (OCD).

Baca juga:

Kebiasaan Baik untuk Wajah Cerah saat Bangun Pagi

Menyimpan barang tidak berguna seperti kertas coretan bisa jadi gejala hoarding disorder (Foto: pexels/pixabay)
Menyimpan barang tidak berguna seperti kertas coretan bisa jadi gejala hoarding disorder (Foto: pexels/pixabay)

Artinya, seseorang akan merasakan cemas atau stress berlebihan karena keinginan untuk menyimpan suatu benda yang sebenarnya ia tidak butuhkan. Mau tau gejala dan penyebab hoarding disorder? Simak berikut ini!

Salah satu gejala dari hoarding disorder adalah sulit untuk membuang barang yang tidak dibutuhkan. Hoarder cenderung beranggapan benda bekas suatu saat akan dipakai lagi. Sehingga barang tersebut akan menumpuk di rumah atau di dalam kamarnya. Selain itu, membeli barang yang tidak dibutuhkan ataupun tidak dipakai juga gejala dari hoarding disorder.

Baca juga:

Latte Factor, si Receh yang Bikin Hidup Boros

Hoarding disorder (Foto: Pinterest)
Hoarding disorder (Foto: Pinterest)

Tidak diketahui pasti apa penyebab hoarding disorder. Namun hal ini bisa berasal dari genetika ataupun periswita traumatis seperti mengalami musibah atau ditinggal orang yang dicintai.

Meski penyakit ini terlihat biasa saja, hoarding disorder seringkali berkaitan dengan kondisi seperti, demensia, depresi, ADHD, dan psikosis.

Adapun cara mengatasi hoarding disorder dengan terapi bersama orang profesional, menyadari apa yang membuat keinginan untuk menyimpan barang tak berguna, dan belajar menolak niatan untuk menyimpan barang bekas.

Baca juga:

Hobi yang Bisa Dilakukan Oleh Orang Super Kaya

#Kesehatan Mental #Info Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Bagikan