Harbolnas 2020

Suka Duka Harbolnas di Mata Penjual APD

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Jumat, 11 Desember 2020
Suka Duka Harbolnas di Mata Penjual APD

Harbolnas menjadi berkah bagi para penjual APD (Foto: pixabay/kreatikar)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

HARI Belanja Online Nasional (Harbolnas) diadakan di tanggal cantik. Seperti 10.10, 11.11, hingga 12.12. Tanggal cantik tersebut kerap membawa keuntungan bagi penjual maupun para konsumen yang gemar belanja online.

Barang-barang yang ditawarkan di Harbolnas cukup beragam, seperti kebutuhan rumah tangga, pakaian, makanan, dan kebutuhan harian lainnya. Apalagi di pandemi COVID-19 ini, kebutuhan akan Alat Pelindung Diri (APD) tak kalah banyak dicari pembeli.

Baca juga:

Langkah Jitu E-Commerce dalam Mendukung UMKM Lokal di Masa Pandemi

Hal itulah yang dirasakan oleh Kaswari (25), seorang penjual APD asal Tangerang yang turut mendapat berkah saat Harbolnas tiba.

Harbolnas sangat potensial untuk memperluas pasar dan meningkatkan penjualan (Foto: dok. instagram/@apdkit)

Produk yang ditawarkan Kaswari berbagai jenis APD, dari mulai masker medis, masker non-medis, sarung tangan steril, baju hazmat, hingga face shield.

Awalnya Kaswari ragu untuk memanfaatkan momen Harbolnas. Tapi, lama kelamaan dia akhirnya memberanikan diri untuk turut serta meramaikan Harbolnas.

"Sebenernya sih ikut Harbolnas lebih ke mengikuti tren yah di kalangan pengusaha, tapi setelah saya pikir-pikir ini juga merupakan salah satu cara yang potensial untuk memperluas pasar," ucap Kaswari kepada merahputih.com, Kamis (10/12).

Kaswari menjelaskan biasanya di Harbolnas para konsumen belanja 'gila-gilaan'. Kesempatan itulah yang diincar oleh Kaswari untuk memperkenalkan produk-produk APD barunya dengan memberikan diskon besar.

Pada Harbolnas 11.11 lalu, Kaswari memberikan diskon hingga 30 persen dan bebas ongkir pada produk-produk baru yang dijualnya. Meski jumlah barang yang didiskon terbatas, tapi animo konsumen sangat luar biasa.

Penjualan produk APD Kaswari skala satuan (pembelian dibawah 10 pcs) di Harbolnas cukup meningkat dari hari-hari biasanya. Peningkatan penjualannya sekitar 50 persen.

Baca juga:

Harbolnas 2020 Tetap Jaya di Masa Pandemi

Penjual APD merasakan dampak positif di Harbolnas. (Foto: Instagram/@apdkit)

Namun, ada satu hal yang cukup menarik saat Harbolnas tiba. Kaswari tak hanya kebanjiran order di e-commerce saja, tetapi banyak para konsumen yang mengunjungi toko online nya di instagram @apdkit. Kaswari mengaku para konsumen mengetahui toko online di instagram miliknya dari situs e-commerce.

"Alhamdulillah saat Harbolnas enggak hanya di e-commerce yang ramai, tapi banyak konsumen yang DM di instagram ingin memesan APD dalam jumlah yang cukup banyak, bahkan ratusan box sarung tangan dan masker," ujar Kaswari.

Lantaran permintaan yang cukup banyak, Kaswari sedikit kewalahan dalam melayani banyaknya orderan. Banyak orderan yang terlambat untuk dikirimkan. Akibat keterlambatan, Kaswari mendapat banyak komplain dari para konsumennya. Dari mulai yang marah-marah, cancel orderan, hingga spam chat.

Kaswari mengaku keterlambatan itu karena keterbatasan tenaga untuk packing ratusan orderan. Selain keterbatasan tenaga, triple check juga menjadi faktor keterlambatan pengiriman karena memakan waktu lama.

Triple check memang membutuhkan waktu lama, tapi Kaswari selalu melakukannya demi menjaga kepercayaan konsumen. Karena baginya kepuasan dan kepercayaan konsumen sangat penting untuk bisnis jangka panjang. Bila sudah dipercaya, ia yakin konsumen akan kembali membeli produknya.

Belajar dari pengalaman sebelumnya, pada Harbolnas 12.12 Kaswari sudah melakukan berbagai persiapan khusus. Ia siap memberikan penawaran-penawaran menarik yang hanya bisa didapatkan di Harbolnas.

Persiapan yang dilakukan salah satunya ialah merekrut karyawan harian untuk membantu packing saat Harbolnas tiba. Dengan banyaknya tenaga, maka proses pengecekan dan packing akan lebih cepat dari biasanya.

Selain itu, persiapan kedua yang dilakukan olehnya yakni menyajikan berbagai penawaran menarik untuk para konsumen. Pada Harbolnas sebelumnya Kaswari hanya memberikan diskon 30 persen untuk produk-produk baru. Sementara untuk Harbolnas 12.12, ia berencana memberikan diskon yang sama pada produk best sellernya.

Menjaga kualitas barang dan kepercayaan pelanggan kunci dalam berbisnis yang dilakukan oleh Kaswari (Foto: pixabay/geralt)

Bicara soal barang-barang diskon di Harbolnas, tak sedikit konsumen yang mendapat pengalaman kurang mengenakan. Seperti halnya barang banyak yang reject, packing 'asal-asalan', hingga barang yang dikirim berbeda dengan barang pesanan.

Mengenai hal itu, Kaswari menegaskan dirinya akan menepis stigma negatif para konsumen tentang pengalaman tak mengenakan tersebut. Karena, meski Kaswari memberikan diskon besar pada produknya, bukan berarti mengurangi kualitas barang dan packing.

"Di sini kita diskon barang yang sama dengan yang dijual biasanya, barang yang dalam kondisi bagus, kita triple check dan packing rapi sebelum dikirim. Meskipun untungnya lebih tipis karena diskon, tapi penjualan meningkat, jadi its ok," jelas Kaswari.

Kaswari berharap semakin banyak konsumen yang berbelanja di Harbolnas. Karena hal tersebut sangat berdampak positif bagi UKM untuk meningkatkan penjualan secara online. Terlebih tak sedikit omzet UKM yang menurun drastis di saat pandemi COVID-19. (ryn)

Baca juga:

Risiko yang Mengintai Pengusaha saat Harbolnas dan Cara Mensiasatinya

#Hari Belanja Online Nasional #Masker #UKM/UMKM #HarBolnas #Online Shop #E-commerce Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Kemendag Klaim Tidak Ada Dampak Dari Penutupan Fitur Live TikTok ke Perdagangan Online
TikTok tidak bisa melakukan transaksi perdagangan melalui fitur live. Oleh karena itu, platform tersebut bermitra dengan e-commerce seperti Tokopedia untuk dapat melakukan transaksi.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 September 2025
Kemendag Klaim Tidak Ada Dampak Dari Penutupan Fitur Live TikTok ke Perdagangan Online
Indonesia
Bale Festival UMKM Solo Gerakan Usaha Lokal Buat Ciptakan Lapangan Kerja
BTN berupaya mempermudah akses pembiayaan bagi pelaku UMKM, sehingga mereka dapat mengembangkan kapasitas, meningkatkan daya saing, dan berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 24 Agustus 2025
Bale Festival UMKM Solo Gerakan Usaha Lokal Buat Ciptakan Lapangan Kerja
Indonesia
'Rojali' dan 'Rohana' Mulai Menghantui E-commerce Indonesia, Transaksi Makin Ramai Tapi Nilai Belanja Menurun Drastis
Penurunan rata-rata belanja per orang per bulan mencapai 13%
Angga Yudha Pratama - Selasa, 19 Agustus 2025
'Rojali' dan 'Rohana' Mulai Menghantui E-commerce Indonesia, Transaksi Makin Ramai Tapi Nilai Belanja Menurun Drastis
Indonesia
Ingat Ya! Pedagang Online Omzet di Atas Rp 500 Juta Wajib Bayar, Anggota DPR Mendukungnya
Anggota Komisi VI DPR RI Rivqy Abdul Halim mendukung kebijakan pemerintah yang memungut pajak dari e-Commerce atau pedagang online, asalkan tidak membebani konsumen dan wajib pajak.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 17 Juli 2025
Ingat Ya! Pedagang Online Omzet di Atas Rp 500 Juta Wajib Bayar, Anggota DPR Mendukungnya
Infografis
Semua Dipajakin! Sri Mulyani Resmi Pungut Pajak dari Toko Online
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) resmi memberlakukan aturan pajak baru untuk pedagang toko online melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 37 Tahun 2025, yang mulai efektif per 14 Juli 2025. Kebijakan ini menetapkan penyelenggara e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak, dan Blibli akan bertindak sebagai pemungut Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22. Bukan hanya platform dalam negeri, operator e-commerce asing yang menggunakan escrow account untuk transaksi di Indonesia juga akan dikenakan kewajiban yang sama
Wiwit Purnama Sari - Rabu, 16 Juli 2025
Semua Dipajakin! Sri Mulyani Resmi Pungut Pajak dari Toko Online
Indonesia
Aturan Pajak untuk Pedagang E-Commerce Berpenghasilan Rp 500 Juta ke Atas Berlaku Mulai 14 Juli 2025
Kementerian Keuangan akan menugaskan pemungutan pajak penghasilan kepada penyelenggara e-commerce.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 14 Juli 2025
Aturan Pajak untuk Pedagang E-Commerce Berpenghasilan Rp 500 Juta ke Atas Berlaku Mulai 14 Juli 2025
Indonesia
Menteri UMKM Isyaratkan Pajak E-commerce Masih Jauh Panggang dari Api
Maman juga menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendukung UMKM dalam memperluas jangkauan pasar mereka melalui pemanfaatan teknologi digital, termasuk e-commerce
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 12 Juli 2025
Menteri UMKM Isyaratkan Pajak E-commerce Masih Jauh Panggang dari Api
Indonesia
DJP Benarkan Rencana Pungutan Pajak Pedagang E-commerce, Sasar Omzet di Atas Rp 500 Juta setahun
Rencana penunjukan lokapasar (marketplace) sebagai pemungut PPh 22 atas transaksi merchant di Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE)
Wisnu Cipto - Kamis, 26 Juni 2025
DJP Benarkan Rencana Pungutan Pajak Pedagang E-commerce, Sasar Omzet di Atas Rp 500 Juta setahun
Lifestyle
Tidur dengan Masker Menempel di Wajah tak Membuat Kulit Lebih Sehat Malah Merugikan, Pantang Dilakukan Nih
Malah bikin kulit jadi kering loh.
Dwi Astarini - Kamis, 13 Maret 2025
Tidur dengan Masker Menempel di Wajah tak Membuat Kulit Lebih Sehat Malah Merugikan, Pantang Dilakukan Nih
Indonesia
HARBOLNAS Harus Bikin Penjualan Produk Dalam Negeri Meningkat
Kontribusi dari sektor ekonomi digital Indonesia pada 2024 diprediksi mencapai USD 90 miliar dan sektor toko daring (e-commerce) memberikan kontribusi yang besar yakni mencapai USD 65 miliar.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 07 Desember 2024
HARBOLNAS Harus Bikin Penjualan Produk Dalam Negeri Meningkat
Bagikan