Suharso Monoarfa: Jangan Seret Nama Jokowi di Konflik Internal PPP

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 06 September 2022
Suharso Monoarfa: Jangan Seret Nama Jokowi di Konflik Internal PPP

Musyawarah Kerja Nasional PPP di Serang, Banten, Minggu (4/9/2022). (ANTARA/HO-Humas Mukernas)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Konflik internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) semakin memanas. Suharso Monoarfa meminta pihak yang menggulingkan kekuasaannya dari kursi Ketua Umum PPP tidak menyeret nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal ini disampaikan Suharso di hadapan kader PPP yang tengah mengikuti Workshop DPRD PPP Se-Indonesia di Hotel Red Top Pecenongan, Jakarta, Selasa (6/9).

"Jangan bawa-bawa nama Presiden, jangan bawa-bawa nama lembaga-lembaga negara," kata Suharso dalam potongan video yang diterima Merahputih.com, Selasa (6/9).

Baca Juga:

PPP Serahkan Berkas Pergantian Ketum ke Kemenkumham

Menteri PPN/ Kepala Bappenas itu bahkan menegaskan secara berulang. Suharso meminta tidak ada pihak internal PPP yang menyeret-nyeret nama Jokowi.

"Saya tekankan sekali lagi, jangan bawa nama Presiden. Presiden tidak ikut campur dalam hal semacam ini," tegas Suharso.

Dalam kesempatan ini, Suharso juga menegaskan bahwa dirinya masih menjabat sebagai Ketum PPP.

Ia pun membantah informasi yang berkembang di masyarakat soal statusnya yang tak lagi menjabat sebagai Ketum PPP.

"Saya masih Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan. Sekali lagi, saya adalah Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan," tegas dia.

Baca Juga:

Tolak Hasil Mukernas, Suharso Monoarfa Klaim Masih Menjabat Ketum PPP

Lebih lanjut Suharso menegaskan, hasil Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP yang memberhentikannya sebagai ketum melanggar AD/ART.

“Kita tidak ingin konflik lagi, kita sudah lelah, pemilu sudah dekat, kita harus konsolidasi, yang tidak mau konsolidasi minggir,” ujarnya.

Sebelumnya, PPP menggelar Mukernas bertajuk “Konsolidasi dan Sukses Pemilu 2024” di Swiss Belinn Hotel, Serang, Banten pada Minggu (4/9).

Forum permusyawaratan tertinggi di bawah Muktamar itu memutuskan mengangkat Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhamad Mardiono sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa.

Adapun Mukernas tersebut dihadiri oleh Majelis dan Mahkamah Partai, pengurus harian DPP PPP, serta Ketua dan Sekretaris dari 27 DPW PPP se-Indonesia.

Kemudian, anggota DPR RI Fraksi PPP M Amir Uskara dan Achmad Baidowi, serta Ketua Gerakan Pemuda Kabah (GPK) Habib Farhan Hasan Al Amri. (Pon)

Baca Juga:

Nasib KIB setelah Suharso Lengser dari Ketum PPP

#Suharso Manoarfa #DPP PPP #Partai Politik
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Kader Partai Lain Loncat Gabung PSI, Jokowi Melihat Masa Depan Cerah
Jokowi menilai mereka yang bergabung ke PSI kemungkinan melihat masa depan cerah PSI atau merasa cocok dengan suasananya.
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Kader Partai Lain Loncat Gabung PSI, Jokowi Melihat Masa Depan Cerah
Indonesia
Pramono Bakal Tindak Bendera Partai yang Ganggu Keindahan Kota, Pasukan Oranye Jadi Andalan
DLH DKI Jakarta kini menyediakan layanan khusus pengangkutan sampah berukuran besar
Angga Yudha Pratama - Senin, 13 Oktober 2025
Pramono Bakal Tindak Bendera Partai yang Ganggu Keindahan Kota, Pasukan Oranye Jadi Andalan
Indonesia
Pegang SK Menkum, PPP Kubu Mardiono Ajak Agus Suparmanto Cs Gabung
Usman mengajak Agus dan Husnan Bey Fananie kembali bersatu di bawah komando Mardiono dan berjuang bersama-sama demi masa depan PPP.
Wisnu Cipto - Jumat, 03 Oktober 2025
Pegang SK Menkum, PPP Kubu Mardiono Ajak Agus Suparmanto Cs Gabung
Indonesia
Kata Menteri Hukum Soal Klaim 2 Ketum PPP Merasa Menang di Muktamar
Pemerintah pun tidak akan mencampuri urusan partai, termasuk adanya aksi kericuhan dalam munas PPP tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 30 September 2025
Kata Menteri Hukum Soal Klaim 2 Ketum PPP Merasa Menang di Muktamar
Indonesia
Nasib Dua Ketua Umum PPP di Tangan Menkum, AD/ART Jadi Penentu
Saat ini Kementerian Hukum (Kemenkum) menunggu dan memproses dokumen pendaftaran dari setiap kubu yang mengklaim sebagai pengurus sah.
Dwi Astarini - Selasa, 30 September 2025
Nasib Dua Ketua Umum PPP di Tangan Menkum, AD/ART Jadi Penentu
Indonesia
Prabowo Sentil Fenomena Gontok-gontokan di Tingkat Atas, Tak Masalah Beda Partai
Rakyat kita tidak suka pemimpin yang penuh dendam saudara-saudara sekalian
Angga Yudha Pratama - Senin, 29 September 2025
Prabowo Sentil Fenomena Gontok-gontokan di Tingkat Atas, Tak Masalah Beda Partai
Indonesia
Agus dan Mardiono Saling Klaim Kemenangan, Menkum: Dualisme PPP Diselesaikan Sesuai AD/ART
Pemerintah akan mengacu kepada undang-undang dan memastikan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pendaftaran parpol. ?
Dwi Astarini - Senin, 29 September 2025
Agus dan Mardiono Saling Klaim Kemenangan, Menkum: Dualisme PPP Diselesaikan Sesuai AD/ART
Indonesia
Menko Yusril Bongkar Alasan Pemerintah Tak Mau Jadi Penengah Konflik Dualisme PPP
Pemerintah tidak akan mengintervensi, bahkan ia berharap kedua pihak tidak meminta pemerintah untuk menjadi penengah atau fasilitator
Angga Yudha Pratama - Senin, 29 September 2025
Menko Yusril Bongkar Alasan Pemerintah Tak Mau Jadi Penengah Konflik Dualisme PPP
Indonesia
PPP Punya 2 Ketua Umum Hasil Muktamar ke-10 Ancol
Kini ada dua pihak yang menyatakan diri sebagai Ketua Umum PPP periode 2025-2030 berdasarkan keputusan Muktamar ke-10 PPP.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 28 September 2025
PPP Punya 2 Ketua Umum Hasil Muktamar ke-10 Ancol
Indonesia
Daftar Pengurus DPP PSI 2025-2030: Ketua Dewan Pembina Bapak 'J', 2 Politikus NasDem Jadi Petinggi
PSI masih merahasiakan identitas Ketua Dewan Pembina hanya menyebutnya dengan inisial 'Bapak J"
Wisnu Cipto - Sabtu, 27 September 2025
Daftar Pengurus DPP PSI 2025-2030: Ketua Dewan Pembina Bapak 'J', 2 Politikus NasDem Jadi Petinggi
Bagikan