Stok Pangan Aman, Dirut Pasar Jaya Minta Warga tidak Panic Buying


Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin. Foto: MP/Asropih
MerahPutih.com - Perumda Pasar Jaya menyebut pasokan bahan pokok menjelang bulan puasa dan di tengah virus corona dipastikan aman. Untuk itu masyarakat diminta untuk tidak panik buying atau berbelanja berlebihan.
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin memastikan bahwa seluruh pasar tradisional di ibu kota tetap buka seperti biasanya dikala merebaknya wabah COVID-19.
Baca Juga
Pengamat Intelijen Desak Pemerintah Buka Data Rekam Perjalanan Pasien Corona
"Kami, satgas pangan meminta masyarakat agar tidak perlu panik. Pasar tradisional di Jakarta, kita buka semua, pasokan pangan aman," kata Arief di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (18/3).
Arief menyampaikan, untuk mencegah virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok ini pihaknya akan menjaga kebersihan pasar dengan menyemprot disinfektan.
"Operasional semua pasar di Jakarta normal, cuma memang pintu masuk kita minimkan, akses masuk masyarakat diperketat. Kita juga semprotkan disinfektan agar pengunjung nyaman," jelas dia.

Diakuinya, suplai gula di pasaran sempat mengalami gangguan. Namun, tim satgas yang ada aparat Kabareskrim Polri telah melakukan sidak ke Lampung dan ditemukan gula hingga 33 ribu ton yang akan segera masuk ke Jakarta.
"Gula pasir kemarin harganya di 16.468. tapi dari informasi Kabareskrim tadi menyampaikan akan masuk sekitar 33 ribu ton. Itu gula lokal, karena kemarin habis sidak dari Lampung," ujarnya.
Menurutnya, kenaikan harga pangan tidak terlepas dari hukum supply-demand atau banyaknya permintaan. Selama supply-demand tidak terganggu, maka harga pangan pun dipastikan stabil.
Ia pun meyakini, tidak ada spekulan yang bermain dalam kondisi wabah corona karena tim satgas pangan langsung menindaknya.
Saat ini, kata dia, stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) mencapai 30.101 ton. Stok sebanyak ini dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan beras di Jakarta.
Dia juga mengungkapkan, terjadi supplay rempah-rempah yang cukup banyak ke Jakarta. Namun, supplay rempah-rempah yang besar itu dikarenakan permintaan yang tinggi dari masyarakat. Rempah-rempah itu dipercaya bisa menghambat penularan corona, seperti jahe dan lainnya.
Baca Juga
Darurat Corona Diperpanjang, KAI Siapkan Langkah Antisipasi Mudik Lebaran
Arief menyampaikan, harga telur dan komoditas lain, tidak ada kenaikan. Hingga saat ini harga telur di pasar masih normal, kisaran harga Rp 26.000 per kilogram (Kg).
"Selama ini, 3-4 tahun ke belakang, tidak ada kenaikan harga pangan yang signifikan di bulan ramadhan. Paling tahun kemarin, h-1 lebaran harga daging naik karen permintaan banyak. Selebihnya, harga pangan tetap stabil, karena masyarakat juga kan puasa, konsumsi berkurang. Selama informasi pangan kita stabil, masyarakat tidak akan melakukan panik buying," tutupnya. (Asp).
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Target Ambisius Pemprov DKI untuk Penuhi Kebutuhan Air Bersih Warga Jakarta Hingga 2029

Gulkarmat Jakarta Beri Peringatan Keras tentang Bahaya Kebakaran Perkantoran pada Akhir Pekan

Pramono Pastikan Jakarta Aman dan Normal Kembali, Layanan Transjakarta Hingga MRT Masih Gratis Hingga 8 September

Hindari Kericuhan Aksi Demo, Pemprov DKI Pulangkan para Pegawai

Pemprov DKI Jakarta Bertanggung Jawab Penuh atas Kerusakan Pasca Demo Rusuh di Depan Gedung DPR

Jakarta Menuju Kota Global, Tidak Terpisahkan Kawasan Tanpa Rokok Termasuk di Gerbong Kereta

Macet di Jalan TB Simatupang tak Terbendung, Pramono Mau Terapkan Sistem Ganjil-Genap

Atasi Macet Horor di TB Simatupang, Pemprov DKI Buka Wacana Alih Fungsi Trotoar dan Pembangunan Jalan Layang

Belum Tertarik Jabat Komisaris BUMD DKI, Ahok: Enakan Begini, Free Man

Titik Macet Terparah di Jakarta Selatan Terungkap, Salah Satunya di Jalan TB Simatupang
