Startup Siap Dukung UMKM Indonesia Naik Kelas


UMKM menjadi salah satu kontributor PDB terbesar Indonesia. (Foto: Pexels/fauxels)
USAHA, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu kontributor produk domestik bruto (PDB) terbesar di Indonesia. Untuk menjaga keberlanjutan, startup Tjufoo hadir untuk meningkatkan level UMKM Indonesia.
Sepanjang tahun 2021, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM) mencatat jumlah UMKM mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 triliun. Tidak hanya itu, UMKM mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang tersedia serta menghimpun hingga 60,42 persen dari total investasi nasional.
Baca juga:

Demi mendorong daya saing UMKM yang terus meningkat, pemerintah mencanangkan program digitalisasi dengan target sebanyak 30 juta pelaku UMKM masuk dalam ekosistem digital pada 2024.
“Sebagai penggiat digital ekosistem, kami menyambut baik upaya pemerintah untuk mendigitalisasi UMKM. Namun situasi pandemi yang menghantam UMKM membuat mereka tak mampu bertahan walau secara perlahan telah go-digital. Kami hadir untuk memperkuat pondasi bisnis UMKM di Indonesia melalui ekosistem digital yang telah kami bangun," kata TJ Tham, Co-Founder sekaligus CEO Tjufoo, berdasarkan keterangan resminya, Kamis (27/1).
Kolaborasi pemerintah dan swasta amat penting untuk bisa mempercepat peningkatan UMKM dan ratio kewirausahaan di Indonesia. Maka dari itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki berharap mampu dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk meningkatkan skala mereka.
“Saya mengapresiasi komitmen Tjufoo dalam mempercepat kemajuan pelaku usaha lokal tanah air dalam ekosistem digital yang telah dibangun agar UMKM berbasis digital semakin banyak bermunculan pada 2024," kata Teten.
Baca juga:
Wali Kota Surabaya Larang Pemilik Swalayan Tarik Sewa Lahan ke UMKM

Di kesempatan yang sama, Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia Moeldoko menekankan sekali pun pandemi berakhir, kebutuhan masyarakat akan produk dan layanan online akan tetap atau semakin meningkat.
“Fakta ini harus kita perhatikan, bila UMKM ingin bertahan, maka harus menerapkan teknologi digital. Dan itu tidak bisa dihindari. Dan ini butuh dukungan semua pihak," ungkapnya.
Dengan dukungan tim yang berpengalaman serta semua teknologi yang diperlukan oleh UMKM, Tjufoo mendukung brand untuk memperkuat elemen-elemen penting dalam bisnis, yaitu marketing dan operasional.Di tahun ini, Tjufoo berencana untuk mempercepat pertumbuhan bisnis UMKM di Indonesia dengan mengakuisisi brand-brand lokal potensial.
"Kami berkomitmen untuk mengembangkan UMKM dan brand lokal dari berbagai kategori dan level dengan berinvestasi pada modal pengembangan usaha dengan nilai akuisisi sebesar Rp 1,8 triliun yang akan segera kami jalankan sebagai rencana jangka pendek," ungkap TJ Tham. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Jangan Cuma Tulis 'Renyah dan Gurih', Literasi Jadi Kunci UMKM Kaya Mendadak

Aktivitas UMKM Budidaya Ikan Mas Koki Beromzet Ratusan Juta

Pramono Targetkan Tahun Ini Fasilitasi 5.000 Sertifikasi Halal

Pemerintah Akan Perpanjang Jangka Waktu PPh Final UMKM 0,5 Persen hingga 2029

Komdigi Bekukan Izin Live TikTok, DPR Khawatirkan Nasib UMKM

Bank Jakarta dan Indogrosir Resmikan Toko Mandiri Difabel, Bantu Bangun Ekosistem UMKM

Gubernur Pramono Jamin Raperda Kawasan Tanpa Rokok Tak Akan Matikan Bisnis UMKM

Menkeu Tunda Penunjukan E-Commerce Untuk Memungut Pajak Penghasilan 22 dari Pedagang

UMKM Angkat Kaki dari District Blok M, PT MRT Sebut Koperasi Langgar Perjanjian Biaya Sewa

UMKM Binaan KAI Siap Go Global Lewat Sertifikasi Halal, BPOM, dan HKI
