SpaceX Tingkatkan Frekuensi Uji Penerbangan Roket di 2024


Roket Starship SpaceX. (Foto: SpaceX)
MerahPutih.com - SpaceX berupaya meningkatkan frekuensi uji penerbangan roket Starship yang terintegrasi penuh sepanjang 2024. Hal ini disampaikan perusahaan milik Elon Musk tersebut dalam sebuah pernyataan, Kamis (14/3).
“Sementara tim kami meninjau data yang dikumpulkan dari penerbangan ini, Starship, serta wahana Super Heavy sedang mempersiapkan penerbangan mendatang seiring kami berupaya meningkatkan irama peluncuran kami sepanjang tahun,” bunyi pernyataan dari SpaceX.
Baca juga:
SpaceX Membangun Landasan Kapal Angkasa Luar di Florida
SpaceX melakukan uji terbang ketiga roket Starship Super Heavy yang mencapai orbit untuk pertama kalinya pada Kamis (14/3), sebelum terbakar saat mencoba masuk kembali untuk pendaratan terjadwal di Samudera Hindia.
Setelah pemisahan tahap panas, mesin pendorong Super Heavy, yang dirancang untuk dapat digunakan kembali, berhasil melakukan manuver flip dan boostback burn untuk kembali ke bumi tetapi meledak sendiri sekitar 462 meter di atas Teluk Meksiko. Uji terbang ketiga berlangsung sekitar 50 menit.
Starship merupakan inti dari upaya SpaceX untuk mengembangkan sistem transportasi yang sepenuhnya dapat digunakan kembali dan dirancang untuk membawa manusia ke Bulan dan penerbangan jangka panjang ke Mars dan sekitarnya.
Baca juga:
Percobaan Peluncuran Roket Space One Jepang Gagal
Sistem tersebut juga dirancang untuk pengisian bahan bakar di luar angkasa dan kemampuan untuk mendarat di tujuan di tata surya dan kembali ke Bumi.
SpaceX melakukan uji terbang pertama roket Starship dan Super Heavy yang terintegrasi penuh pada April tahun lalu, namun wahana itu meledak setelah lepas landas dari landasan peluncuran di Starbase milik SpaceX di Boca Chica, Texas Selatan.
Saat uji terbang kedua pada November tahun lalu, Starship lepas landas dari landasan peluncuran, tetapi meledak beberapa menit setelah peluncuran. (*)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini

Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!

Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali

Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif

Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo

Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
