Bukan Bulan Bumi, Ini Misi Angkasa Luar SpaceX Bersama NASA


Misi Europa Clipper akan dilaksanakan Oktober 2024 dengan Falcon Heavy, roket kreasi SpaceX. (Foto: Instagram/@spacex)
BUMI mempunyai satelit alami, yaitu Bulan. Selanjutnya, bulan menjadi tujuan terdekat penjelajah angkasa luar untuk membuktikan teori konspirasi bumi bundar atau datar.
Akan tetapi, Space Exploration Technologies Corp, perusahaan transportasi antariksa buatan Elon Musk, memasang target bukan pada bulan, satelit bumi. Target tertuju pada salah satu bulan dari planet Jupiter, yaitu Europa.
Baca juga:
Biak Ditawarkan sebagai Lokasi Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Space X
Dilansir Reuters, SpaceX milik Musk dikontrak pihak NASA seharga USD 178 juta sebagai penyedia layanan peluncuran roket. Selain itu, misi menuju Europa, bulan keenam Jupiter, menjadi misi pertama NASA.
Misi akan berfokus di penyelidikan, apakah bulan tersebut layak ditempati oleh kehidupan atau tidak. Kemudian, misi yang dinamai Europa Clipper akan dilaksanakan Oktober 2024 dengan roket Falcon Heavy kreasi SpaceX.

Selanjutnya, roket direncanakan mengudara di Kennedy Space Center, Florida. Perwakilan NASA menginfokan melalui rilis pers secara daring pada Sabtu (24/7). Kontrak antara SpaceX dan NASA adalah bukti kepercayaan lembaga independen kepada salah satu perusahaan Musk. Sebelumnya, SpaceX membantu NASA dengan memproduksi roket spesialis mendarat di Bulan dalam program Artemis, April lalu.
SpaceX juga mengangkut muatan kargo dan astronaut ke Stasiun Antariksa Internasional NASA dalam beberapa tahun ini. Karenanya, tak heran bila perusahaan dikontrak sebesar USD 2,9 miliar atau Rp 42 triliun untuk produksi roket program Artemis.
Baca juga:
Mengutip ANTARA, misi Europa Clipper pada Oktober 2024 adalah mengadakan survei mendetail mengenai bulan Europa yang disebut Bulan Es. Penyelidikan menggunakan peralatan NASA untuk mendapatkan gambaran, apakah bulan itu layak ditempati makhluk hidup atau tidak sama sekali.
Rincian penyelidikan terdiri dari permukaan bulan Jupiter itu, beserta komposisi kandungan dan tanda-tanda aktivitas geologi. NASA juga mengukur ketebalan kulit es, dan menentukan dalamnya tingkat keasinan laut di bulan Europa.

Sementara itu, diluar ikatan kontrak NASA dan SpaceX, belum ada keterangan resmi mengenai perusahaan lain yang tertarik dengan Europa Clipper. Terkait program Artemis, momen itu tidak dapat diwujudkan karena ada keberatan dari Blue Origin dan Dynetics Inc.
Origin adalah perusahaan penerbangan rintisan Jeff Bezos, sedangkan Dynatics adalah kontributor pertahanan dan intelijen Negeri Paman Sam. Keduanya, bersama SpaceX, adalah perusahaan yang bersaing dan berlomba ke angkasa luar. Karenanya, ada kemungkinan salah satu dari kedua perusahaan tertarik pada misi Europa Clipper.
Bulan Europa memiliki sejumlah misteri yang menarik perhatian ilmuwan ataupun astronaut untuk dituntaskan. Tujuannya untuk membangun kehidupan layak saat bumi tidak berdaya lagi pada waktunya. (bed)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase

Korban Kekerasan Seksual Anak Minta Elon Musk Hapus Tautan ke Gambarnya, Pihak Penjual Terdeteksi Berlokasi di Jakarta

Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Grok AI Sebut Trump 'Penjahat Paling Terkenal' di Washington, Terjerat 34 Kasus Pidana

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Elon Musk Tegaskan tak Ada Merger antara xAI dan Tesla, tapi Minta Investor Voting Potensi Investasi

Elon Musk Serius soal Bikin Partai Sendiri, Jadikan Kejahatan Seksual Jeffrey Epstein Prioritas

Chatbot Grok Puji-Puji Hitler, Elon Musk Sebut Ada Modifikasi tak Sah dan sudah Melakukan Perbaikan
