Soal Larangan Mudik, Mang Oded Tak Ingin Bandung Seperti India


Wali Kota Bandung Oded M Danial. (Foto: MP/Humas Kota Bandung)
MerahPutih.com - Wali Kota Oded M Danial mengatakan, Indonesia khususnya Kota Bandung tak ingin mengalami hal sepereti India. India mengalami tsunami COVID-19 karena warganya sudah tak lagi disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Padahal, sebelumnya India dinilai sukses menangani pandemi COVID-19.
Maka, warga Bandung diharapkan tetap disiplin menggunakan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan lain-lain. Oded juga terus mengingatkan warga untuk menahan diri melaksanakan mudik pada Lebaran tahun ini. Apalagi pemerintah pusat telah mengeluarkan larangan mudik mulai 6-17 Mei mendatang.
Oded menilai, semua itu demi mencegah lonjakan penularan COVID-19. "Ini semua demi kepentingan kita bersama. Pak Presiden pun telah mengingatkan semua kepala daerah untuk memperhatikan hal ini," ujar Oded, Jumat (30/4).
Baca Juga:
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga telah memberikan arahan kepada seluruh kepala daerah di Indonesia. Pertemuan ini disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis 29 April 2021.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkit lonjakan kasus COVID-19 usai mudik Idulfitri 2020 lalu yang menembus kenaikan hingga 93 persen. Dia tak ingin hal serupa terjadi pada tahun ini.
"Hati-hati dengan yang namanya libur panjang, kita ini mau libur panjang di Idulfitri. Ingat, tahun lalu ada 4 libur panjang yang kenaikannya sangat melompat, Idulfitri tahun lalu naik sampai 93 persen," kata Jokowi.
Jokowi mengungkapkan, libur panjang pada Agustus tahun lalu juga menyumbang lonjakan kasus COVID-19 hingga 119 persen. Lalu, libur pada Oktober 2020 berimbas pada kenaikan jumlah kasus hingga 95 persen.
Selain itu, lonjakan kasus COVID-19 juga terjadi pada libur panjang akhir tahun. Akibat libur tersebut, jumlah kasus pada awal 2021 ini meningkat 75 persen.
Hasil survei pemerintah mengungkap masih ada 18,9 juta orang yang berniat mudik pada Lebaran tahun ini. Jokowi pun memerintahkan kepala daerah untuk lebih gencar mengumumkan larangan mudik.
"Sekali lagi, hati-hati dengan mudik Lebaran. Hati-hati, cek, kendalikan yang mudik itu sangat penting sekali," ujar Jokowi.

Perlu diketahui, India sedang dihantam tsunami COVID-19 gelombang kedua. Menurut data terakhir, jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 di India sudah mencapai 17 juta dalam beberapa hari terakhir. Sementara jumlah kematiannya, sudah melebihi angka 190.000.
Dikuti dari berbagai sumber, ada 346.786 kasus baru dalam 24 jam terakhir, sedangkan 2.624 kematian lainnya tercatat dalam periode yang sama. Ini setara dengan hampir sepertiga dari semua infeksi baru di seluruh dunia.
Mengapa India dilanda gelombang pandemi kedua? Padahal, sebelumnya India sudah pulih dari gelombang pertama pandemi. Mereka sudah kembali hidup normal dan bahkan mulai mengekspor vaksin.
Baca Juga:
Dua Warga India yang Terlibat Mafia Karantina Kesehatan di Jakarta Ditangkap
Pada Januari–Februari 2021, India mulai melakukan vaksinasi COVID-19. Di bulan itu juga, kasus COVID-19 di India mulai turun. Melihat penurunan kasus, pemerintah memberikan izin pembukaan pusat hiburan.
Bulan berikutnya, pemerintah India mengizinkan digelarnya festival keagamaan dan kampanye pemilu. Di saat itu juga, protokol kesehatan mulai longgar.
Dampaknya, pada April 2021, India mengalami tsunami COVID-19. Kematian akibat COVID-19 terus meningkat. Berkaca pada hal itu juga, pemerintah Indonesia masih melarang kegiatan mudik. (Iman Ha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Pensiunan ASN Pemprov DKI Jadi Tersangka Kasus Karantina WN India
Bagikan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
