Skema Pembiayaan Ibu Kota Baru Bakal Dirombak


Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat menggelar coffee morning di Jakarta, Jumat (17/1/2020) ANTARA/ Sella Panduarsa Gareta
MerahPutih.com - Skema pembiayaan ibu kota baru akan dirombak. Salah satu skema perkiraannya saat ini yaitu penggunaan APBN 19,2 persen atau Rp93,5 triliun.
"Kita rombak semua itu nanti. Kami belum ketemu sekarang, ancer-ancernya sudah tapi belum bisa kami sampaikan sekarang. Sedang digodok," kata Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di Jakarta, Jumat (16/1), dikutip Antara.
Baca Juga:
Luhut menyampaikan bahwa beberapa pihak menyampaikan minatnya untuk turut berinvestasi dalam pembiayaan pembangunan ibu kota yang akan pindah ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur itu.
Salah satunya yakni dari pendiri SoftBank dan Chief Executive Officer dari SoftBank Mobile Masayoshi Son.

Menurut Luhut, Masayoshi bersedia membiayai pembangunan ibu kota secara keseluruhan yang menelan anggaran hingga 40 miliar dolar AS. Namun, Luhut menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia tidak menginginkan hal tersebut.
Kendati demikian, Pemerintah Indonesia akan memberikan ruang investasi bagi Masayoshi Son untuk berinvestasi membangun beberapa klaster di ibu kota baru.
Terkait dengan skema pembiayaan ibu kota baru Indonesia, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mengatakan bakal dibiayai lewat APBN, KPBU dan Swasta.
Baca Juga:
Tunjuk Tony Blair Cs Jadi Dewan Pengarah Ibu Kota Baru, Ini Motif Jokowi
APBN diperkirakan bakal membiayai 19,2 persen pemindahan ibu kota baru yaitu Rp93,5 triliun. Dana dari APBN itu bakal digunakan untuk infrastruktur pelayanan dasar, pembangunan Istana Negara dan bangunan strategis TNI/Polri.
Selanjutnya untuk pembangunan rumah dinas ASN/TNI/Polri, pengadaan lahan, ruang terbuka hijau dan pangkalan militer.
Dana pemindahan ibu kota juga bakal menggunakan KPBU sebesar Rp265,2 triliun atau sebanyak 54,6 persen dari total biaya pemindahan ibu kota. Sementara Swasta mendapat porsi 26,2 persen atau Rp127,3 triliun dalam pemindahan ibu kota. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Luhut Puji Kekompakan SBY, Jokowi Hingga Prabowo di Tengah Ketidakhadiran Megawati

Dicalonkan jadi Dubes Jepang, Adik Luhut Tekankan Kerja Sama di Bidang Strategis

Luhut Sebut China Tunggu Perpres Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Ingin Segera Joint Study

Saksi Hidup 10 Tahun Jadi Pembantu Jokowi, Luhut: Jangan Mempersulit Pemerintahan Prabowo

Gibran, Fadli Zon Hingga Luhut Panjaitan Bakal Beri Materi ke Kepala Daerah

Imbas Program Makan Bergizi Gratis, Jatah Dana Desa Mau Naik Jadi Rp 8 Miliar

Danantara Bakal Bikin Perusahaan Milik Negara Bekerja Lebih Efisien dan Transparan

Relawan Luhut Pandjaitan Dukung RIDO di Pilkada Jakarta

Legislator Harap Segera Ada Kepala OIKN Definitif untuk Selaraskan Visi-Misi Prabowo

Luhut Datangi Kantor Kemenag, Bicarakan Deklarasi 'Istiqlal 2024' Saat Paus ke Indonesia
