Siswa Binus Simprug Mengaku Dapat Perundungan dari Anak Ketua Partai
ilustrasi perundungan. ANTARA News /Andre Angkawijaya
MerahPutih.com - Siswa Binus Simprug, Jakarta yang merupakan korban perundungan berinisial RE (16) mengaku mendapat perundungan verbal dari anak orang-orang yang berkuasa.
Hal itu disampaikan RE dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9).
Menurut RE, para perundung tersebut membanggakan diri sambil membeberkan sosok ayah mereka yang merupakan petinggi partai politik.
“’Lu harus bisa ngelayanin kita semua. Lu tau gak bapak kita siapa? Dia bapaknya Ketua Partai. Bapak dia DPR. Bapak dia MK’,” cerita RE menirukan kalimat orang yang merundungnya.
Baca juga:
Kasus Dugaan Perundungan di SMA Binus Naik ke Tahap Penyidikan, 18 Saksi Telah Diperiksa
Ia juga mengaku mendapat perundungan dari seorang anak berinisial M karena ayahnya seorang ketua umum partai politik.
“Lalu, ketua geng ini mengakui, 'lu jangan macem-macem. Bapak gue Ketua Partai sekarang.' Bapak yang berinisial A. Anak yang berinisial M mengaku dan mengatakan itu kepada saya,” tuturnya.
Saat ditanya apakah anak ketua partai tersebut melakukan pemukulan, RE menampik. Akan tetapi, ia mengatakan M merundung secara verbal.
“Dia tidak memukul saya, tapi dia secara intens membully saya secara verbal, dia selalu bersekongkol dengan gengnya. Selalu menghancurkan mental saya,” imbuhnya.
Baca juga:
Penetapan 4 TSK Perundungan Siswa Binus Serpong Dasarnya Pemeriksaan 17 Saksi
Padahal RE tak masalah apabila siswa lain tak ingin berteman dengannya. Sebab, ia mengaku hanya ingin belajar dan membanggakan orang tuanya.
Selain menerima banyak ancaman, RE juga mengaku dipelakukan seperti binatang oleh para perundung tersebut.
“Mereka itu benar-benar memperlakukan saya seperti binatang. Saya ditertawai, malah saya dibilang banci,” ucapnya.
“Setiap jalan saya baru naik lift, di pagi hari saya baru mau masuk ke kelas. Saya langsung diketawain dan dibilang, 'lihat tuh banci datang. Lihat tuh, orang kampung bau sampah datang,” imbuhnya. (pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Aturan Antiperundungan di Sekolah Terbit Tahun Depan, Peran Guru dan BK bakal Dimaksimalkan untuk Pencegahan
Polisi Periksa 6 Saksi Kasus Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Dibully, Belum Ada Tersangka
Marak Kasus Bullying, Sekolah Harus Punya Ahli Psikolog
Siswa SMPN di Tangsel Tewas Akibat Perundungan, DPR RI: Sekolah Wajib Memastikan Keamanan Pelajar
Kapolda Metro Minta Pelajar Jadi Tangan Kanan Polisi Cegah Bully & Radikalisme di Sekolah
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Bully dan Viral, Polisi Lakukan Investigasi Cari Bukti Pidana
KPAI Dorong Sekolah Perkuat Sistem Deteksi Dini Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Ingat Ya! Perundungan Bukan Candaan
Berkaca dari Kasus Ledakan di SMA 72, Pramono Harap Tak Ada Lagi Aksi Perundungan di Lingkungan Sekolah
Bullying Kembali Terjadi di Sekolah Swasta Jakarta, DPRD DKI Sudah Terima Aduan Orang Tua Korban