KPAI Dorong Sekolah Perkuat Sistem Deteksi Dini Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - 1 jam, 38 menit lalu
KPAI Dorong Sekolah Perkuat Sistem Deteksi Dini Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Gedung SMAN 72. (Foto: MerahPutih.com/Didik)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta yang diduga didalangi oleh seorang murid korban perundungan menuai perhatian publik. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta adanya penguatan sistem deteksi dini di sekolah untuk mencegah peristiwa serupa terjadi kembali.

Komisioner KPAI Aris Adi Leksono menekankan pentingnya penerapan Early Warning System (sistem peringatan dini) di lingkungan sekolah guna memantau perubahan perilaku siswa.

“Penguatan sistem peringatan dini di sekolah diperlukan untuk mendeteksi dini perubahan perilaku siswa, termasuk gejala isolasi sosial, ujaran kebencian, atau ketertarikan terhadap konten kekerasan,” ujar Aris kepada wartawan di Jakarta, Rabu (12/11).

Baca juga:

Polisi Ungkap Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Bawa 7 Bom Aktif, Ditaruh di Masjid hingga Taman Baca

Aris juga menilai bahwa literasi digital anak perlu diperkuat agar siswa tidak mudah terpapar konten berbahaya di dunia maya.

“Tanpa literasi digital yang kuat, anak dapat dengan mudah terpapar konten yang mengandung kekerasan, kebencian, dan ideologi ekstrem yang dibalut dengan moralitas palsu,” katanya.

Sementara itu, Komisioner KPAI lainnya, Diyah Puspitarini, menduga ada faktor lain di balik kasus ledakan yang terjadi di SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Menurut Diyah, kasus tersebut tidak semata-mata dipicu oleh perundungan (bullying), melainkan merupakan hasil dari berbagai faktor yang saling berkaitan.

“Latar belakang anak itu melakukan (ledakan), mungkin ada dugaan bullying, iya. Tetapi ada faktor lain yang membuat anak ini melakukan hal seperti itu. Jadi ini tidak berdiri sendiri,” jelas Diyah.

Baca juga:

Motif Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Terungkap, Polisi Sebut tak Ada Kaitan dengan Terorisme

Diyah menambahkan bahwa KPAI akan berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk memperkuat pengawasan terhadap media sosial dan permainan daring (game online), yang diduga berpotensi menjadi faktor pemicu perilaku ekstrem di kalangan pelajar.

Ledakan di SMAN 72 Jakarta terjadi pada Jumat (7/11) sekitar pukul 12.15 WIB di lingkungan sekolah yang berada di kompleks Kodamar TNI Angkatan Laut, Kelapa Gading.

Peristiwa itu menyebabkan puluhan korban mengalami luka bakar dan luka akibat serpihan, serta menimbulkan kepanikan di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar. (Knu)

#Ledakan Di SMAN 72 Jakarta #KPAI #Kasus Perundungan
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
KPAI Dorong Sekolah Perkuat Sistem Deteksi Dini Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta
KPAI minta sekolah perkuat sistem deteksi dini dan literasi digital siswa usai ledakan di SMAN 72 Jakarta yang diduga dilakukan murid korban perundungan.
Ananda Dimas Prasetya - 1 jam, 38 menit lalu
KPAI Dorong Sekolah Perkuat Sistem Deteksi Dini Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Indonesia
Motif Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Terungkap, Polisi Sebut tak Ada Kaitan dengan Terorisme
Motif pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta kini sudah terungkap. Polisi mengatakan, bahwa pelaku tidak terhubung dengan jaringan teroris.
Soffi Amira - Selasa, 11 November 2025
Motif Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Terungkap, Polisi Sebut tak Ada Kaitan dengan Terorisme
Indonesia
Polisi Ungkap Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Bawa 7 Bom Aktif, Ditaruh di Masjid hingga Taman Baca
Pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta ternyata membawa tujuh bom aktif. Bom tersebut diletakkan di masjid hingga taman baca sekolah.
Soffi Amira - Selasa, 11 November 2025
Polisi Ungkap Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Bawa 7 Bom Aktif, Ditaruh di Masjid hingga Taman Baca
Indonesia
Pemerintah Libatkan 4 Kementerian untuk Pembatasan Gim Online, Bisa Picu Masalah bila tak Diawasi
Lebih pada mengatur dan mengawasi agar penggunaan gim tidak memicu perilaku negatif, kekerasan, atau kecanduan.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
Pemerintah Libatkan 4 Kementerian untuk Pembatasan Gim Online, Bisa Picu Masalah bila tak Diawasi
Indonesia
SMAN 72 Kelapa Gading kembali Belajar Tatap Muka setelah Ledakan
Banyak siswa di SMAN 72 yang ingin tetap mengikuti pembelajaran di sekolah.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
SMAN 72 Kelapa Gading kembali Belajar Tatap Muka setelah Ledakan
Indonesia
Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum, Suka Hal Berbau Kekerasan
Terduga pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta kini berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH). Ia diduga menyukai hal-hal berbau kekerasan.
Soffi Amira - Selasa, 11 November 2025
Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum, Suka Hal Berbau Kekerasan
Indonesia
4 Kementerian Bakal Bahas Rencana Pembatasan Game Online, Diklaim Banyak Konten Negatif
Wacana itu mencuat setelah peristiwa ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta pada Jumat (7/11), yang menewaskan satu siswa dan melukai puluhan lainnya. Satu siswa diduga sebagai pelaku dalam insiden tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
4 Kementerian Bakal Bahas Rencana Pembatasan Game Online, Diklaim Banyak Konten Negatif
Indonesia
Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali
Upaya deteksi dini dan respons cepat dalam menangani kasus perundungan, penting dilakukan untuk mencegah dampak yang lebih buruk dari perilaku perundungan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali
Indonesia
Pakai UU Perlindungan Anak, Ini Status Hukum Siswa Pelaku Peledakan SMAN 72
Polda Metro meminta semua pihak menjadikan UU Perlindungan Anak sebagai dasar dalam proses penyelidikan kasus ledakan SMAN 72 Jakut, termasuk kalangan media dalam melakukan pemberitaan.
Wisnu Cipto - Selasa, 11 November 2025
Pakai UU Perlindungan Anak, Ini Status Hukum Siswa Pelaku Peledakan SMAN 72
Indonesia
Prabowo Mau Batasi Game Online Anak-Anak, Orangtua Bisa Pakai Kategori di IGRS
Sistem IGRS memastikan setiap gim memiliki label usia yang jelas dan sesuai dengan ketentuan pelindungan anak Indonesia di ruang digital
Wisnu Cipto - Selasa, 11 November 2025
Prabowo Mau Batasi Game Online Anak-Anak, Orangtua Bisa Pakai Kategori di IGRS
Bagikan