SIPA Diharapkan Terus Berlanjut dan Makin Berwarna


Penari asal Malaysia, Silhoute Art Performer menampilkan tarian berjudul Inggo Pacu dalam SIPA 2017 (ANTARA FOTO/Maulana Surya)
MerahPutih.Com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memberikan apresiasi terhadap Solo International Performing Arts (SIPA) Community, yang sukses menyelenggarakan SIPA hingga kesembilan kalinnya, di tahun 2017 ini.
Bahkan, Kemenpar sangat mendukung SIPA bisa berlangsung di tahun-tahun mendatang.
Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Pengembangan, Pemasaran, dan Pariwisata Nusantara Kemenpar RI Esti Reko Astuti, saat menutup SIPA 2017, di benteng Vastenburg, Sabtu (9/9) malam. Hanya saja, di tahun depan menginjak satu dekade penyelenggaraan SIPA, harus ada pembeda dari sebelumnya.
"Harapan kami kedepan, SIPA tidak hanya performing arts saja, namun kami berharap ada martnya juga. Karena biasanya, seniman hanya berkreasi saja, tetapi secara komersilnya belum ada. Ini harapan kami kedepan,” jelasnya.
Bahkan, pihaknya siap membantu untuk mewujudkan semua itu. Pasalnya, ia sudah melakukan komunikasi dengan pihak SIPA. Dimana salah satu kendalanya, yakni tidak ada kuratornya.
“Sehingga kedepan namanya bukan SIPA lagi, namun SIPAM, Solo International Performing Arts Mart,” harap Esti.
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Win, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Solo dan sekitarnya.
Ikuti berita menarik dari Solo dalam artikel: Enam Penampil Akhiri SIPA 2017
Bagikan
Berita Terkait
Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo

501 Warga Binaan Rutan Kelas 1 Solo Dapat Remisi

Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD

DPR Desak Pemerintah Kembangkan Wisata Budaya Berbasis Desa

SDN Masih Kurang Siswa, DPRD Solo Pertanyakan Rekrutmen Siswa Sekolah Rakyat Jenjang SD

Kemenpar Ingin Bentuk Pusat Penyelamatan, Pelatihan Porter dan Pemandu Wisata Gunung Kurangi Kecelakaan Saat Pendakian

Polemik Tambang Tak Goyahkan Raja Ampat, Pariwisata Tetap Aman dan Berkelas Dunia

Terlempar dari Daftar 10 Besar Kota Toleransi, Walkot Solo: Kami Sedang Menyusun Perda

Demo Hari Buruh Internasional Solo, Massa Soroti Gelombang PHK Massal

Pengembangan Pariwisata Berbasis Minat, Respon Indonesia terhadap Tantangan Ekonomi Global
