Sinyal Demokrat Gabung Kubu Jokowi-Ma'ruf Semakin Kuat


Agus Harimurti Yudhoyono atau akrab disapa AHY (baju biru kiri) bersama Edhie Baskoro atau Ibas (baju biru kanan) usai menunaikan salat Id di masjid Al-Istiqomah di kawasan Cikeas, Bogor, Rabu (5/6/20
MerahPutih.com - Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai sinyal Demokrat merapat ke koalisi Jokowi semakin menguat pasca-pertemuan keluarga SBY yang diwakili Agus Harimurti Yudhoyono dan Ibas dengan Jokowi dan Megawati.
"Sinyal Demokrat merapat ke koalisi pemerintahan Jokowi kian menguat pasca-pertemuan keluarga SBY yang diwakili AHY dan Ibas beserta istri mengunjungi Presiden Jokowi di istana dan bersilahturahim kepada Megawati di kediamannya," kata Karyono dihubungi di Jakarta, Sabtu (8/6).

Dia mengatakan keputusan mengakomodasi Demokrat boleh jadi merupakan kebutuhan pemerintahan Jokowi untuk menciptakan stabilitas politik dan pemerintahan. Dengan keberadaan Demokrat, dukungan politik pemerintahan Jokowi di parlemen otomatis akan semakin kuat.
BACA JUGA: SBY Diminta Hilangkan Sekat Politik Jika Ingin AHY Berjaya di 2024
"Di periode kedua pemerintahan, Jokowi membutuhkan dukungan politik yang kuat untuk menuntaskan pembangunan," ujarnya dilansir Antara.
Tapi di sisi lain, dengan mengakomodasi Demokrat juga akan membawa beberapa implikasi politik, antara lain bisa menjadi batu loncatan AHY untuk melenggang sendiri maju di Pilpres 2024 tanpa Jokowi dan PDI Perjuangan.
"Jika hal ini yang terjadi maka sama saja ibarat memelihara anak macan," ucapnya.
Tetapi, dia menekankan dengan masuknya Demokrat kepada koalisi Jokowi, bukan tidak mungkin justru akan "membonsai" Demokrat dan AHY itu sendiri. Karena pada Pemilu 2024 yang akan datang Demokrat belum tentu mendapat "coattail effect" atau efek ekor jas.
"Jika sendainya AHY sendiri yang menjadi menteri maka gerakan dan manuver politik AHY tidak bisa sebebas jika dia berada di luar pemerintahan," ujar dia.
Namun demikian, kata Karyono, jika memang ada skenario membangun koalisi antara Demokrat dengan PDI Perjuangan dalam Pilpres 2024 maka bergabungnya Demokrat ke dalam koalisi Jokowi sangat efektif sebagai awal yang baik untuk melakukan tahap-tahap strategi ke depan.

Meski demikian, hal tersebut tergantung skenario politik dan bagaimana masing-masing kekuatan politik saling memanfaatkan momentun dan peluang-peluang yang ada.
BACA JUGA: Target Jangka Panjang Demokrat, Duetkan AHY-Puan di Pilpres 2024
"Namun demikian, jauh dari hiruk-pikuk kepentingan politik, silahturahim para pemimpin bangsa seperti yang dilakukan keluarga SBY, Jokowi, Megawati, dan lainnya sangat dibutuhkan untuk merekatkan kembali persatuan yang sudah mulai retak dan menguatkan kembali nilai-nilai demokrasi yang belakangan mulai menurun," pungkasnya. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Demokrat ‘Pelototi’ Paket Stimulus Kuartal IV 2025: Ingin Tepat Sasaran dan Berkelanjutan

Ramai Video SBY Tak Salami Kapolri saat Peringatan HUT ke-80 TNI, Demokrat Tegaskan Hubungan Baik-Baik Saja

Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin

Luhut Puji Kekompakan SBY, Jokowi Hingga Prabowo di Tengah Ketidakhadiran Megawati

Prabowo Kasih Pujian dari Soekarno hingga Jokowi, Berhasil Jaga Keutuhan NKRI hingga Selamatkan Indonesia dari Krisis

SBY Datang Bersama Anaknya Saat Tiba di Gedung DPR, Jokowi Hadiri Sidang Tahunan MPR Tanpa Sambutan Istimewa

Anggota DPR Harap 3 Presiden sebelum Prabowo Hadiri HUT ke-80 RI di Istana Negara

Tegaskan Roy Suryo Sudah Mundur Sejak 2019, Demokrat Sebut Ada Upaya Adu Domba SBY dengan Jokowi

Gibran Unggah Kabar Mengejutkan Soal Kesehatan SBY, Kondisinya Bikin Penasaran

Kondisi SBY Makin Membaik, 2-3 Hari Lagi Sudah Boleh Pulang dari RSPAD
