Sikap Saling Menghormati dalam Lagu Jawa Tengah Jaranan


Lagu daeah Jawa Timur Jaranan. (Foto: Screenshot Youtube)
MerahPutih Budaya - Sifat-sifat saling menghargai atau menghormati harus ditanamkan di dalam hati setiap orang. Kepada siapa pun, tidak memandang bulu atau tidak memandang kedudukan sosial seseorang.
Salah satu lagu daerah dari Jawa Tengah berjudul "Jaranan" menceritakan tentang bagaimana penghargaan terhadap seseorang. Lagu ciptaan Ki Hadi Sukatno ini lebih spesifik lagi bahwa kita harus menghargai seseorang yang lebih tua atau berkedudukan lebih tinggi.
Penghormatan tersebut sebagai sebuah penghargaan, bukan berarti hal tersebut menjadi merendahkan diri. Lagu Jaranan menceritakan bahwa ada seorang Mas Ngabehi atau disebut juga Ndara Bei melewati jalanan. Mas Ngabehi merupakan bangsawan atau orang yang berkedudukan tinggi. Ia menunggang kuda besar dengan diiringi para pembantunya, sing ngiring para mantri.
Meski tidak secara langsung berisi ajakan penghormatan, lagu Jaranan mengajarkan nilai-nilai hormat atau sopan santun terhadap orang lebih tua, yang dituakan,
atau orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi. Lagu Joranan menggambarkan bahwa pada kenyataannya, memang ada orang berkedudukan tinggi, para pembantu petinggi, dan ada masyarakat kecil. Ketiganya, memiliki peran masing-masing.
Lagu Joranan merupakan tembang dolanan atau lagu permainan. Biasanya, lagu ini dinyanyikan anak-anak sambil bermainan joranan atau kuda-kudaan. Kuda-kudaan dibuat dari kulit atau semacamnya sehingga bisa dimainkan dengan ditunggangi.
Lirik Lagu Jaranan;
Jaranan jaranan jarane jaran teji
Sing nunggang Mas Ngabehi sing ngiring para mantri
Jeg jeg nong, jeg jeg gung, prok prok turut lurung
Gedebug krincing gedebug krincing, prok prok gedebug jedher
Arti lagu Jaranan;
Berkuda berkuda kudanya tinggi besar
Yang naik Mas Ngabehi yang mengiring para menteri
Jeg-jeg nong, jeg-jeg gung, prok prok menyusuri jalanan
Gedebug krincing gedebug krincing, prok prok gedebug jedher
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Warga Solo Ramai Pasang Spanduk Tolak Tindakan Anarkistis

Perbaikan Kerusakan Fasilitas Umum akibat Demo Ricuh di Solo Pakai Biaya Tidak Terduga

Sopir Bank di Wonogiri Bawa Kabur Uang Nasabah, Nilainya Mencapai Rp 10 Miliar

Polisi Tangkap 3 Remaja Terduga Pembakar Gedung DPRD Solo, Sita 5 Bom Molotov

Forkopimda Jateng Berkomitmen Jaga Kondusifitas Pasca-Demo Anarkis

Fasilitas Umum Dirusak Massa, Walkot Solo Tegaskan Perbaikan Segera Dilakukan

Remaja Ikut Demo Anarkistis Sujud Minta Maaf kepada Orangtua di Polresta Surakarta

Solo Mulai Kondusif, Polresta Surakarta Tangkap 65 Remaja dalam Demo Rusuh di DPRD Solo

Antisipasi Kericuhan Demo Meluas, Solo Berlakukan Status Tanggap Darurat Hingga 5 September

Kades Ponggok Klaten Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penipuan
