Setnov: Peluang Petahana di Riau Besar
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono (kiri) berbincang bersama mantan Presiden BJ Habibie (tengah) disaksikan Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto (kanan) saat berbuka puasa bersama. (A
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto memberi sinyal bahwa peluang Arsyadjuliandi (Andi) Rachman selaku petahana pada Pemilihan Gubernur Riau 2018 besar untuk mendapat dukungan dari pimpinan pusat partai berlambang beringin itu.
"Peluang Pak Andi besar untuk dapat dukungan," kata Setya Novanto kepada Antara saat Safari Ramadhan Partai Golkar di Kota Dumai, Riau, Minggu (11/6).
Setya Novanto memberikan sinyal dukungan tersebut karena Andi Rachman selaku petahana yang juga juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar Riau, memiliki loyalitas terhadap partai dan salah satu kader Golkar yang hingga kini bersih dari korupsi.
Meski begitu, dia mengatakan DPP Golkar belum secara resmi mengumumkan dukungan kepada Andi Rachman.
"Bulan depan kita akan putuskan. Kita tetap mengutamakan kader partai," katanya.
Setya mengatakan, Partai Golkar sangat hati-hati dan jeli dalam memberikan dukungan. Salah satu parameternya adalah hasil survei internal terhadap kader Golkar maupun non-kader untuk bisa diusung pada pilkada serentak 2018.
Menurut dia, cara tersebut sudah membuahkan hasil maksimal dari 101 Pilkada yang digelar pada 2016/2017, Golkar mendapat urutan pertama karena semua calon yang diusung rata-rata menang.
Sedangkan untuk 171 Pilkada serentak pada 2018, dia mengatakan, Golkar bisa mengusung calon tanpa koalisi di 29 daerah termasuk di Provinsi Riau. Namun Setya mengingatkan kepada pengurus untuk tetap bekerjasama dan berkoalisi dengan partai lain di Riau.
Setya menargetkan calon yang diusung Golkar bisa memenangi Pemilihan Gubernur 2018. Kemenangan itu akan sangat strategis mengingat Riau selama ini adalah basis suara Golkar. Kemenangan tersebut dinilainya bakal membantu perolehan suara pada Pemilu 2019.
"Syaratnya calon dari Golkar harus dari hasil survei. Kalau survei tidak baik hasilnya, maka tidak akan jadi pertimbangan DPP Golkar," tegasnya.
Selama Safari Ramadhan di Dumai, Setya Novanto terlihat menguji popularitas Andi Rachman di tengah masyarakat. Ketika meninjau pelabuhan Pelindo Dumai dan penyerahan santunan untuk anak yatim di Kantor DPD II Golkar Dumai, Setya selalu menanyakan kepada warga apakah mengenal sosok Andi Rachman selaku Gubernur Riau.
Hasilnya terlihat tidak mengecewakan karena dari empat orang penumpang di Pelabuhan Pelindo Dumai, hanya satu orang yang tidak kenal dengan Andi Rachman. Pada saat penyerahan santunan kepada 500 anak yatim-piatu, Setya meminta doa khusus dari anak yatim agar Partai Golkar bisa menang pada Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.
"Mohon doanya dari anak-anak yatim-piatu karena doa mereka Insha Allah dikabulkan, tolong doakan mudah-mudahan Golkar menang di Riau 2018 nanti," kata Setya Novanto.
Sinyal dukungan DPP Golkar untuk Andi Rachman kembali diutarakan Setya Novanto saat melanjutkan peninjauan ke Kabupaten Rokan Hilir untuk menghadiri Festival Bakar Tongkang.
Sebelum mengikut festival, para pengurus DPD II Golkar kabupaten/kota di Riau sempat menyerahkan surat dukungan bagi Andi Rachman untuk maju di Pilgub Riau 2018.
Surat dukungan itu diserahkan oleh Ketua DPD Partai Golkar Rokan Hilir, Nasrudin Hasan kepada Setya Novanto. "Surat dukungan ini menjadi salah satu pertimbangan DPP dalam memutuskan dukungan untuk Pilkada Riau," katanya.
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Gubernur Riau Abdul Wahid Terjaring OTT KPK, PKB: Kami Hormati Proses Hukum
Momen Gubernur Riau Abdul Wahid Terjaring OTT Tiba di Gedung Merah Putih KPK
Terjaring OTT KPK, Gubernur Riau Abdul Wahid Digelandang ke Jakarta Tiba Siang Ini
Terjaring Operasi Tangkap Tangan, Gubernur Riau Dibawa KPK ke Jakarta Hari Ini
OTT KPK, Gubernur Riau Abdul Wahid Turut Terjaring
Bebas Bersyarat Setya Novanto Digugat ke PTUN, Kuasa Hukum ARUKKI dan LP3HI: Masih Terlibat Kasus TPPU
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat, Sebut Kader Setia yang Telah Selesai Jalani Hukuman
Golkar Siapkan Posisi Jika Setnov Mau Aktif Lagi di Kepengurusan Partai
Golkar Tegaskan Setnov Tidak Pernah Dipecat, Statusnya Masih Kader Beringin
Terpaksa Manut, Ketua KPK Akui Pembebasan Bersyarat Setnov Terasa Tidak Adil