Kesehatan

Sesesap Alkohol pada Anak, Membuatnya Mencari Lagi

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 03 Maret 2021
Sesesap Alkohol pada Anak, Membuatnya Mencari Lagi

Tidak baik memberikan minuman beralkohol pada anak-anak. (Foto: Pexels/ELEVATE0

Ukuran:
14
Font:
Audio:

JANGAN pernah memberikan minuman beralkohol pada anak-anak demikian menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Uniformed Services University of the Health Science, Bethesda, Maryland, Amerika Serikat. Menurut laman Dailymail, sesesap minuman beralkohol akan membuat si anak menjadi peminum di masa depan.

Anak-anak yang sudah mengenal alkohol itu, di masa remajanya akan mencari minuman alkohol ringan. Sejalan dengan waktu ketika dewasa akan mencari yang lebih berat lagi.

Baca Juga:

Epigallo, Kandungan Teh Hijau Mampu Atasi COVID-19

alkohol
Alkohol bukan untuk dikonsumsi anak-anak. (Foto: Pexels/Helena Lopes)

Sebagai informasi saja, di Inggris diperbolehkan anak-anak berusia 5-16 tahun minum alkohol, sejauh dilakukan di dalam rumah. Namun badan kesehatan di Inggris kemudian menghimbau pada orangtua untuk tidak memberikan alkohol pada anak-anak.

Penelitian juga menemukan umumnya mereka yang sudah minum di usia muda tidak menunjukan hasil yang baik di bidang pendidikan, perilaku bermasalah dan terlibat banyak masalah bila sudah dewasa. Secara hukum sangat dilarang memberikan alkohol pada anak-anak berusia lima tahun ke bawah. Juga tidak diperbolehkan secara hukum menjual alkohol pada orang yang berusia di bawah 18 tahun.

Meskipun sudah ada himbauan memberikan minuman alkohol di masa anak-anak. Namun kebanyakan keluarga menengah memberikan alkohol selama makan bersama. Alasannya adalah untuk memberikan pengenalan pada alkohol supaya dapat bertanggungjawab bila sudah boleh minum di luar.

Namun menurut National Health Service (NHS) England, alkohol dapat berakibat buruk pada kesehatan anak-anak, meskipun sudah berusia 15 tahun. Alkohol dapat berakibat buruk pada organ-organ vital termasuk otak, hati, tulang dan hormon.

Sementara International Alliance for Responsible Drinking (IARD), sudah seharusnya orangtua tak memberikan minuman beralkohol dengan alasan apapun.

Baca Juga:

Binge Eating Disorder, Umum Terjadi namun Sedikit yang Mengerti

alkohol
Anak-anak yang sudah diperkenalkan alkohol di usianya itu akan menjadi peminum bila dewasa. (Foto: Pexels/Anete Lusina)

“Kami menghimabu pada orangtua tak memberikan alkohol atau berbagi dengan anak-anak meskipun tujuannya baik,”kata Albert Baladi, ketua IARD.

Penelitian yang dibuat oleh Uniformed Services University itu menganalisa data kesehatan dari
4.842 anak-anak di Amerika denga rentang usia 9 sampai 11 tahun. Ada sekitar 52 persen laki-laki, 60 persen kulit putih, 19 persen hispanik dan 9 persen afrika amerika.

Penelitian yang dipublikasikan pada Drug and Alcohol Dependence memuat bahwa sekitar 22 persen dari anak-anak itu pernah mencicipi alkohol. Kebanyakan dari mereka diberi kesempatan mencicipi bir oleh ayah dari anak-anak itu.

Mikela A. Murphy, ketua penelitian menemukan korelasi itu dan menyebutkan memainkan perannya membentuk keinginan untuk mendapatkannya kembali.

Sama yang ditemukan oleh penelitian di Australia yang menyatakan bahwa anak-anak yang diperbolehkan meminum alkohol selama makan malam, 85 persen lebih menyukai alkohol pada usia dewasa.

Para peneliti melihat bahwa memberikan cicipan sedikit pada anak-anak, tidak memberikan ‘kekebalan’ untuk tidak menyentuh alkohol. (psr)

Baca Juga:

Orangtua Abai akan Anak, ini 4 Dampak Fatalnya

#Kesehatan #Minum Alkohol
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan