Sesesap Alkohol pada Anak, Membuatnya Mencari Lagi


Tidak baik memberikan minuman beralkohol pada anak-anak. (Foto: Pexels/ELEVATE0
JANGAN pernah memberikan minuman beralkohol pada anak-anak demikian menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Uniformed Services University of the Health Science, Bethesda, Maryland, Amerika Serikat. Menurut laman Dailymail, sesesap minuman beralkohol akan membuat si anak menjadi peminum di masa depan.
Anak-anak yang sudah mengenal alkohol itu, di masa remajanya akan mencari minuman alkohol ringan. Sejalan dengan waktu ketika dewasa akan mencari yang lebih berat lagi.
Baca Juga:

Sebagai informasi saja, di Inggris diperbolehkan anak-anak berusia 5-16 tahun minum alkohol, sejauh dilakukan di dalam rumah. Namun badan kesehatan di Inggris kemudian menghimbau pada orangtua untuk tidak memberikan alkohol pada anak-anak.
Penelitian juga menemukan umumnya mereka yang sudah minum di usia muda tidak menunjukan hasil yang baik di bidang pendidikan, perilaku bermasalah dan terlibat banyak masalah bila sudah dewasa. Secara hukum sangat dilarang memberikan alkohol pada anak-anak berusia lima tahun ke bawah. Juga tidak diperbolehkan secara hukum menjual alkohol pada orang yang berusia di bawah 18 tahun.
Meskipun sudah ada himbauan memberikan minuman alkohol di masa anak-anak. Namun kebanyakan keluarga menengah memberikan alkohol selama makan bersama. Alasannya adalah untuk memberikan pengenalan pada alkohol supaya dapat bertanggungjawab bila sudah boleh minum di luar.
Namun menurut National Health Service (NHS) England, alkohol dapat berakibat buruk pada kesehatan anak-anak, meskipun sudah berusia 15 tahun. Alkohol dapat berakibat buruk pada organ-organ vital termasuk otak, hati, tulang dan hormon.
Sementara International Alliance for Responsible Drinking (IARD), sudah seharusnya orangtua tak memberikan minuman beralkohol dengan alasan apapun.
Baca Juga:
Binge Eating Disorder, Umum Terjadi namun Sedikit yang Mengerti

“Kami menghimabu pada orangtua tak memberikan alkohol atau berbagi dengan anak-anak meskipun tujuannya baik,”kata Albert Baladi, ketua IARD.
Penelitian yang dibuat oleh Uniformed Services University itu menganalisa data kesehatan dari
4.842 anak-anak di Amerika denga rentang usia 9 sampai 11 tahun. Ada sekitar 52 persen laki-laki, 60 persen kulit putih, 19 persen hispanik dan 9 persen afrika amerika.
Penelitian yang dipublikasikan pada Drug and Alcohol Dependence memuat bahwa sekitar 22 persen dari anak-anak itu pernah mencicipi alkohol. Kebanyakan dari mereka diberi kesempatan mencicipi bir oleh ayah dari anak-anak itu.
Mikela A. Murphy, ketua penelitian menemukan korelasi itu dan menyebutkan memainkan perannya membentuk keinginan untuk mendapatkannya kembali.
Sama yang ditemukan oleh penelitian di Australia yang menyatakan bahwa anak-anak yang diperbolehkan meminum alkohol selama makan malam, 85 persen lebih menyukai alkohol pada usia dewasa.
Para peneliti melihat bahwa memberikan cicipan sedikit pada anak-anak, tidak memberikan ‘kekebalan’ untuk tidak menyentuh alkohol. (psr)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
