Epigallo, Kandungan Teh Hijau Mampu Atasi COVID-19


Epigallo merupakan kandungan yang ada pada teh hijau. (Foto: Unsplash/Na visky)
PARA ilmuwan berupaya mengembangkan bahan-bahan alami untuk mencegah atau menghambat resiko infeksi yang diakibatkan COVID-19. Salah satu bahan alami tersebut ialah Epigallocatechin Gallate (EGCG), atau yang disingkat Epigallo.
Epigallo sebagai komponen utama yang terdapat dalam teh hijau memiliki manfaat mengatasi penyakit infeksi, termasuk infeksi virus. Apalagi, menurut studi dari Djoko Purwanto, pakar farmakologi dari Universitas Airlangga, Surabaya, antioksidan pada Epigallo memiliki kekuatan 100x lebih tinggi dibandingkan vitamin C. Tak hanya itu, kandungan ini 25x lebih tinggi dibandingkan vitamin E dalam melindungi tubuh.
Baca juga:
"Epigallo merupakan kelompok zat antioksidan yang masuk dalam golongan besar polifenol. Epigallo memberikan efek positif untuk kesehatan karena memiliki kekuatan antioksidan," ungkap dr. Susi selaku Medical Advisor LAPI Laboratories dalam rilis yang diterima merahputih.com.
Ekstrak Epigallo tidak hanya berguna untuk menetralisir radikal bebas dari asap rokok, namun juga bermanfaat untuk mencegah sel kanker, menurunkan kolesterol, dan menjaga kesehatan pembuluh darah, jantung, serta otak.
Bahkan, Epigallo Diteliti Mampu Mengurangi Efek Berbahaya COVID-19. Beberapa review maupun studi telah dilakukan dalam rangka mendorong pemanfaatan Epigallo untuk mengatasi COVID-19.

Mhatre et al., dalam penelitiannya yang diterbitkan oleh jurnal Phyto Medicine, menemukan bahwa enzim yang berperan penting dalam mematangkan virus adalah Chymotrypsin-like protease, atau yang disebut 3CLpro.
Dengan kata lain, replikasi atau bertambahnya jumlah virus sangat tergantung pada 3CLpro. Karena itu, 3CLpro merupakan target utama obat yang digunakan untuk menangani infeksi virus Corona secara umum.
Faktanya, studi in vitro dari Mathre et al. memperlihatkan epigallo mampu menghambat 85 persen aktivitas 3CLpro. Karena itu, sekelompok peneliti dari Institute of Chemical Technology India ini pun menyimpulkan bahwa molekul Epigallo dapat digunakan sebagai suplemen pelengkap nutrisi harian untuk penanganan COVID-19.
Sementara itu, peneliti Menegazzi et al. mengemukakan potensi Epigallo bagi penderita COVID-19, terutama karena kemampuannya menurunkan ekspresi dan sinyal dari berbagai mediator inflamasi.
Baca juga:
Infeksi SARS-CoV-2 menginduksi peningkatan masuknya neutrofil secara masif ke dalam paru-paru, dengan memproduksi dan mengaktivasi TGF-β. Peningkatan TGF-β aktif yang tidak terkontrol ini dapat mengakibatkan edema dan fibrosis yang cepat dan masif, yang mengakibatkan perubahan dan blokade jalan napas. Pada akhirnya akan mengakibatkan gagal nafas.

Berdasarkan temuan, Epigallo terbukti dapat menurunkan sinyal TGF-β1 dan dianggap sebagai antifibrotik potensial. Setidaknya suplementasi Epigallo sedikit banyak dapat mengendalikan kerusakan inflamasi yang timbul pada infeksi COVID-19.
"Epigallo tercatat relatif aman, maka pemberiannya sebagai suplementasi dapat dibenarkan, setidaknya diharapkan dapat memperoleh dari efek positif yang telah diteliti," kata dr. Susi.
Konsumsi epigallo kata dr. Susi sudah terasa khasiatnya di hari ke-4. Selain itu, waktu penyembuhannya pun semakin cepat sekitar 9 hari saja. Kandungan epigallo bisa kamu dapatkan pada suplemen seperti Vipro-G. (ikh)
Baca juga:
LIPI Tegaskan Masker Kain Sulit Terurai, Beda dengan Masker Medis
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
