Kesehatan

Epigallo, Kandungan Teh Hijau Mampu Atasi COVID-19

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 03 Maret 2021
Epigallo, Kandungan Teh Hijau Mampu Atasi COVID-19

Epigallo merupakan kandungan yang ada pada teh hijau. (Foto: Unsplash/Na visky)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

PARA ilmuwan berupaya mengembangkan bahan-bahan alami untuk mencegah atau menghambat resiko infeksi yang diakibatkan COVID-19. Salah satu bahan alami tersebut ialah Epigallocatechin Gallate (EGCG), atau yang disingkat Epigallo.

Epigallo sebagai komponen utama yang terdapat dalam teh hijau memiliki manfaat mengatasi penyakit infeksi, termasuk infeksi virus. Apalagi, menurut studi dari Djoko Purwanto, pakar farmakologi dari Universitas Airlangga, Surabaya, antioksidan pada Epigallo memiliki kekuatan 100x lebih tinggi dibandingkan vitamin C. Tak hanya itu, kandungan ini 25x lebih tinggi dibandingkan vitamin E dalam melindungi tubuh.

Baca juga:

Tren Fesyen Masker, Tak Lagi Sekadar Kebutuhan Kesehatan

"Epigallo merupakan kelompok zat antioksidan yang masuk dalam golongan besar polifenol. Epigallo memberikan efek positif untuk kesehatan karena memiliki kekuatan antioksidan," ungkap dr. Susi selaku Medical Advisor LAPI Laboratories dalam rilis yang diterima merahputih.com.

Ekstrak Epigallo tidak hanya berguna untuk menetralisir radikal bebas dari asap rokok, namun juga bermanfaat untuk mencegah sel kanker, menurunkan kolesterol, dan menjaga kesehatan pembuluh darah, jantung, serta otak.

Bahkan, Epigallo Diteliti Mampu Mengurangi Efek Berbahaya COVID-19. Beberapa review maupun studi telah dilakukan dalam rangka mendorong pemanfaatan Epigallo untuk mengatasi COVID-19.

Epigallo pada teh hijau mampu menghambat 85 persen aktivitas 3CLpro. (Foto: Unsplash/Verena Bottcher)

Mhatre et al., dalam penelitiannya yang diterbitkan oleh jurnal Phyto Medicine, menemukan bahwa enzim yang berperan penting dalam mematangkan virus adalah Chymotrypsin-like protease, atau yang disebut 3CLpro.

Dengan kata lain, replikasi atau bertambahnya jumlah virus sangat tergantung pada 3CLpro. Karena itu, 3CLpro merupakan target utama obat yang digunakan untuk menangani infeksi virus Corona secara umum.

Faktanya, studi in vitro dari Mathre et al. memperlihatkan epigallo mampu menghambat 85 persen aktivitas 3CLpro. Karena itu, sekelompok peneliti dari Institute of Chemical Technology India ini pun menyimpulkan bahwa molekul Epigallo dapat digunakan sebagai suplemen pelengkap nutrisi harian untuk penanganan COVID-19.

Sementara itu, peneliti Menegazzi et al. mengemukakan potensi Epigallo bagi penderita COVID-19, terutama karena kemampuannya menurunkan ekspresi dan sinyal dari berbagai mediator inflamasi.

Baca juga:

Tak Sembarang Masker Bisa Cegah Penularan Virus Corona!

Infeksi SARS-CoV-2 menginduksi peningkatan masuknya neutrofil secara masif ke dalam paru-paru, dengan memproduksi dan mengaktivasi TGF-β. Peningkatan TGF-β aktif yang tidak terkontrol ini dapat mengakibatkan edema dan fibrosis yang cepat dan masif, yang mengakibatkan perubahan dan blokade jalan napas. Pada akhirnya akan mengakibatkan gagal nafas.

Epigallo bisa didapatkan dari suplemen. (Foto: Unsplash/Julia Zolotova)

Berdasarkan temuan, Epigallo terbukti dapat menurunkan sinyal TGF-β1 dan dianggap sebagai antifibrotik potensial. Setidaknya suplementasi Epigallo sedikit banyak dapat mengendalikan kerusakan inflamasi yang timbul pada infeksi COVID-19.

"Epigallo tercatat relatif aman, maka pemberiannya sebagai suplementasi dapat dibenarkan, setidaknya diharapkan dapat memperoleh dari efek positif yang telah diteliti," kata dr. Susi.

Konsumsi epigallo kata dr. Susi sudah terasa khasiatnya di hari ke-4. Selain itu, waktu penyembuhannya pun semakin cepat sekitar 9 hari saja. Kandungan epigallo bisa kamu dapatkan pada suplemen seperti Vipro-G. (ikh)

Baca juga:

LIPI Tegaskan Masker Kain Sulit Terurai, Beda dengan Masker Medis

#Manfaat Teh Hijau #Kesehatan #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan