Server PDN Diserang Ransomware, Pj Heru Kumpulkan Pejabat


Pj Heru Budi Hartono di Jakarta. (foto: MerahPutih.com/Asropih)
MERAHPUTIH.COM - PENJABAT (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan mengumpulkan jajarannya untuk menangani data Pemprov DKI Jakarta. Langkah itu menjadi buntut serangan ransomware ke peladen Pusat Data Nasional.
Dalam penanganan data ini, Pj Heru akan berkomunikasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang memiliki sistem terbaru. "Saya ingin rapatkan para pejabat yang menangani data, termasuk juga saya undang lintas sektoral ke BPN, kan BPN ada sistem baru," kata Pj Heru di Jakarta, Senin (1/7).
Pj Heru dipastikan akan mengundang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) yang kini dipimpin Budi Awaluddin. Disdukcapil ini merupakan dinas yang memiliki sistem penyimpanan data identitas warga Jakarta. Menurut dia, langkah itu diambil untuk memastikan keseluruhan data di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta aman.
Heru menyebut pihaknya sudah mengundang Dukcapil di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek) terkait dengan pembahasan keamanan data di Jakarta. "Dukcapil akan saya undang. Kemarin saya sudah undang Dukcapil Jabotabek plus Pak Dirjen membahas seperti ini ya, mudah-mudahan aman," ucapnya.
Sebelumnya, PT Telkom menyatakan data di PDN yang sudah kena ransomware tidak bisa dipulihkan. Telkom bekerja sama dengan BSSN, Kemenkominfo, dan Bareskrim Polri untuk melakukan penanganan.
"Kami sejak kejadian sampai dengan hari ini sudah dibantu BSSN dan kerja sama dengan semua yang terkait tentu dengan Kominfo, kemudian dengan para tenant kemudian dengan Bareskrim. Kami berusaha keras untuk melakukan recovery dengan resource yang kami miliki," kata Direktur Direktur Network & IT Solution PT Telkom Herlan Wijanarko dalam jumpa pers di Kemenkominfo, Jakarta, Rabu (26/6).
Ia menambahkan pusat data nasional ada di Surabaya, Serpong, dan cadangan di Batam. Ia mengatakan data yang sudah kena ransomware di PDNS Surabaya tidak bisa dipulihkan.(Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Kebocoran Data Gmail dan Cara Melindungi Akun dari Serangan Phishing

Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025

Google Cloud Bikin Pusat Operasi Keamanan di Indonesia, Didukug AI dan Berbasis Intelijen

Komisi III Tanggapi Serangan Siber Draf RUU KUHAP di Situs Web Resmi DPR

Konflik Merambah Ranah Digital, Peretas Pro-Israel Klaim Curi Rp 1,44 Triliun dari Bursa Kripto Terbesar Iran

5 Amunisi Hukum Menkomdigi Berantas Kejahatan Siber dan Judol, Ada 1 Sasar Anak-Anak

Password Bos Pentagon Bocor Dibobol Hacker, Diduga Inisial Tanggal Lahir

Asia Tenggara Jadi Titik Panas Bagi Penjahat Dunia Maya

Elon Musk Klaim X (Twitter) Down karena Jadi Target Serangan Siber Besar-Besaran, Pelakunya dari Ukraina

Terlambat Jelaskan Respons terhadap Konten Teror dan Pelecehan, Telegram Kena Denda Rp 9 M di Australia atas
