Sering Lelah Tanpa Sebab? Waspada Serangan Jantung!

Serangan jantung mengintai siapa saja (Foto: Pexels/Djurdjina ph.djiz)
PENYAKIT yang amat ditakuti oleh banyak orang ini juga disebut infark miokard. Serangan jantung bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik.
Tidak semua orang yang mengalami serangan jantung memiliki gejala yang sama atau memiliki tingkat keparahan gejala yang sama. Beberapa orang mungkin hanya mengalami masalah ringan, dan beberapa orang pun juga ada yang mengalami serangan jantung mendadak.
Baca juga:
Namun, seringnya kamu mengalami kelelahan bisa menjadi tanda serangan jantung yang belum diketahui banyak orang. Menurut American Heart Association, beberapa orang mungkin berpikir gejala serangan jantung mereka adalah gejala seperti flu. Hal tersebut terjadi karena tekanan ekstra pada jantung untuk mencoba memompa sementara area aliran darah tersumbat.
Namun, jika kamu sering merasa lelah atau kelelahan tanpa alasan, waspadalah bahwa ada sesuatu yang salah. Gejala kelelahan ini didominasi oleh kaum perempuan ketimbang pria.
ScienceDaily mengungkapkan gejala akut lain yang dilaporkan adalah sesak napas sebanyak 58%, lemah 55%, Kelelahan yang tidak biasa 43%, keringat dingin 39%, dan pusing 39%. Namun, jangan khawatir, beberapa tips harian simpel ini dapat menghindari risiko terkena serangan jantung, misalnya:
1. Perbanyak Minum Air Putih

Fakta menunjukkan bahwa rajin minum air putih dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Hal simpel seperti ini merupakan investasi jangka panjang untuk kesehatan tubuh. Jika kamu mengidap penyakit jantung, kamu perlu menanyakan kepada dokter apakah kamu perlu membatasi jumlah cairan yang kamu dapatkan setiap hari.
Perlu diingat, bukan soal berapa banyak air yang kamu minum. Sumber cairan lain juga perlu diperhitungkan, seperti es krim, agar, dan sup. Jika kamu perlu membatasi cairan, timbanglah diri kamu setiap pagi. Peningkatan berat badan yang cepat bisa menjadi pertanda bahwa cairan menumpuk di dalam tubuh kamu.
2. Rutin Olahraga

Olahraga rutin dapat membantu meningkatkan kebugaran jantung, menurunkan kolesterol, menurunkan tekanan darah, hingga menjaga berat badan tetap sehat. Olahragalah setidaknya 30 menit sehari dan minimal lima hari seminggu.
Tidak ada batasan jenis olahraga apa yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit jantung. Semua olahraga pada dasarnya baik. Kamu dapat berjalan kaki, jogging, naik sepeda, berenang, yoga, atau bahkan tinju. Tak biasa olahraga? Cek dulu ke dokter untuk melihat apakah ada batasan tentang apa olahraga yang boleh dan tak boleh kamu lakukan.
Baca juga:
3. Batasi Asupan Kolestrol
Ini sangat penting, terutama untuk orang Indonesia yang cenderung susah menjaga pola makan. Cara ideal untuk menjaga tekanan darah adalah dengan mengendalikan asupan lemak jenuh dan kolesterol selalu dalam batas wajar. Jika kadar kolesterol LDL (kolestrol jahat) kamu sudah lebih dari 200 mg/dL, sebaiknya berhati-hati.
Kadar LDL yang terlalu tinggi dapat menyebabkan masalah jantung. Jika kamu sudah mengalami serangan jantung, targetkan LDL menjadi 70 mg/dL atau di bawahnya.
Hindari atau batasi makanan yang dapat meningkatkan kolesterol darah, seperti daging berlemak, sosis, daging burger, mentega, krim, kue, biskuit, cokelat, dan permen. Intinya, batasi garam, lemak, dan gula yang kamu makan. Sebagai gantinya, perbanyak mengonsumsi makanan berserat dan ikan.
4. Perbanyak Makan Buah dan Sayur

Hal ini sangat sering dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Walau terlihat tidak penting, ternyata ini juga menjadi salah satu investasi bagi tubuh kamu agar tetap sehat hingga di masa depan. Makanan tinggi serat dapat membantu menurunkan kolesterol serta tekanan darah.
Makanan berserat juga membantu kamu mengelola berat badan agar ideal. kamu bisa mendapatkan asupan serat dari sayuran, buah-buahan, gandum, dan kacang-kacangan. Alpukat, apel, pir, dan pisang termasuk kelompok buah-buahan yang tinggi serat.
Sementara itu, brokoli, wortel, dan bayam termasuk dalam sayuran yang tinggi kandungan seratnya. Gandum utuh, kacang merah, kacang kedelai, dan beras merah juga termasuk bahan pangan kaya serat. Susu rendah lemak atau bebas lemak sebaiknya dikonsumsi juga demi kesehatan jantung. (nic)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
