Denyut Jantung Cepat atau Lambat yang Berbahaya?

Muchammad YaniMuchammad Yani - Sabtu, 30 November 2019
Denyut Jantung Cepat atau Lambat yang Berbahaya?

Detak jantung mana yang paling berbahaya? (Foto: Pixabay/PublicDomainPictures)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

TIDAK ada manusia yang memiliki detak jantung sama. Hal itu karena ukuran dan bentuk jantung bervariasi meski secara elektrik denyut terlihat sama. Denyut jantung istirahat normal (ketika jantung memompa darah dalam jumlah minumum ke tubuh) untuk orang dewasa antara 60 dan 100 denyut per menit. Sementara denyut jantung normal anak-anak 6 hingga 15 tahun lebih cepat yakni 70 hingga 100 kali.

Jumlah denyut jantung setiap orang dipengaruhi banyak faktor, dengan aktivitas fisik menjadi yang utama. Faktor-faktor lainnya yakni usia, suhu sekitar, emosi, berat badan, suhu tubuh, posisi tubuh dan kebiasaan merokok. Nah, dilansir dari situs Boldsky, artikel kali ini akan membahas apakah denyut jantung yang lebih cepat atau lebih lambat yang bisa membahayakan tubuh.

Baca juga:

Kenali Perbedaan Serangan Jantung dan Stroke

Denyut jantung lebih cepat

Denyut jantung lebih cepat disebut takikardia (Foto: Pixabay/Pexels)
Denyut jantung lebih cepat disebut takikardia (Foto: Pixabay/Pexels)

Takikardia adalah jenis gangguan irama jantung yang umum, di mana jantung berdetak lebih cepat dari biasanya saat istirahat. Untuk orang dewasa, detak jantung yang cepat umumnya lebih dari 100 detak per menit. Namun, semuanya tergantung pada usia dan kesehatan seseorang.

Takikardia digolongkan ke beberapa kelompok berdasarkan penyebab dan bagian jantung yang dipengaruhinya. Dalam beberapa kasus, takikardia mungkin tidak menimbulkan gejala atau komplikasi. Tetapi jika tidak diobati, takikardia dapat mengganggu fungsi jantung normal dan menyebabkan komplikasi serius seperti gagal jantung, stroke dan serangan jantung mendadak hingga kematian.

Pada beberapa orang, kondisi ini tidak akan menimbulkan gejala apa pun. Beberapa penyebab takikardia paling umum adalah cemas atau stres, konsumsi kafein berat, konsumsi alkohol berat, demam, dan lain-lain. Tapi dalam beberapa kasus, penyebab takikardia tidak dapat dipastikan.

Baca juga:

Manfaat Jus Tomat untuk Kesehatan Jantung

Denyut jantung lebih lambat

Denyut jantung lambat disebut bradikardia (Foto: Pixabay/Clker-Free-Vector-Images)
Denyut jantung lambat disebut bradikardia (Foto: Pixabay/Clker-Free-Vector-Images)

Ketika jantung kamu berdetak kurang dari 60 kali per menit, itu disebut detak jantung yang lambat atau bradikardia. Studi menunjukkan bahwa, untuk orang yang aktif secara fisik, denyut jantung di bawah 60 denyut per menit adalah normal dan bahkan sehat.

Hanya saja detak jantung lambat menyulitkan darah yang kaya oksigen untuk dipompa ke otak dan tubuh. Hingga ada beberapa gejala timbul seperti kelelahan, pusing, pelupa, sesak napas dan nyeri dada. Namun, pada beberapa orang, bradikardia tidak menimbulkan gejala atau komplikasi.

Detak jantung yang lambat disebabkan karena kerusakan jaringan jantung yang berkaitan dengan penuaan, kerusakan pada jaringan jantung dan lain-lain. Tekanan darah tinggi, merokok, penggunaan alkohol berat, penggunaan narkoba dan stres atau kecemasan psikologis adalah beberapa penyebab utama dari kondisi ini. Jika tidak ditangani dapat menyebabkan pingsan, gagal jantung, dan serangan jantung mendadak.

Berdasarkan penjabaran di atas, baik detak jantung cepat atau lambat sama-sama berbahaya. Menurut penelitian dan ahli kesehatan medis, takikardia dan bradikardia dapat menjadi indikator kondisi kesehatan yang mendasarinya. Jika seseorang menghadapi salah satunya dan dalam jangka waktu yang panjang, maka bantuan medis harus segera dilakukan.

Baca juga:

Hal yang Harus Dilakukan Setelah Serangan Jantung

#Detak Jantung #Info Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Cek Kesehatan Gratis Dinilai Langkah Maju untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
Program ini bertujuan memberikan pemeriksaan kesehatan kepada masyarakat secara cuma-cuma
Angga Yudha Pratama - Senin, 10 Februari 2025
Cek Kesehatan Gratis Dinilai Langkah Maju untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
Indonesia
DPR Minta Nakes yang Terlibat Program Cek Kesehatan Gratis Punya Kompetensi
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini penyakit
Angga Yudha Pratama - Jumat, 07 Februari 2025
DPR Minta Nakes yang Terlibat Program Cek Kesehatan Gratis Punya Kompetensi
Indonesia
Pemeriksaan Kesehatan Gratis Diharap Mencakup Seluruh Penyakit di Setiap Tingkat Usia
Banyak orang yang tidak mendaftarkan akun karena data nama tidak sesuai dengan data KTP
Angga Yudha Pratama - Jumat, 07 Februari 2025
Pemeriksaan Kesehatan Gratis Diharap Mencakup Seluruh Penyakit di Setiap Tingkat Usia
Indonesia
Besok Pemkot Solo Mulai Terapkan Cek Kesehatan Gratis di 17 Puskesmas
PKG merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (Quick Win) Presiden Prabowo Subianto
Angga Yudha Pratama - Minggu, 02 Februari 2025
Besok Pemkot Solo Mulai Terapkan Cek Kesehatan Gratis di 17 Puskesmas
Video
Manfaat Vitamin E untuk Tubuh
Berikut tiga manfaat yang bisa kamu dapat dengan rutin mengonsumsi vitamin E.
Rezita Kesuma - Senin, 22 Juli 2024
Manfaat Vitamin E untuk Tubuh
Video
Naik Tangga Bikin Kita Berpanjang Umur
“Sudah lama diketahui kurangnya aktivitas fisik dikaitkan dengan beban penyakit kardiovaskular yang signifikan, sehingga banyaknya pedoman dan kebijakan untuk meningkatkan aktivitas fisik jika memungkinkan," kata penulis utama studi Sophie Paddock, MD dari University of East Anglia dan Norfolk.
Rezita Kesuma - Rabu, 29 Mei 2024
Naik Tangga Bikin Kita Berpanjang Umur
Fun
3 Macam Jenis Anxiety, Ketahui Gejalanya
Ikhsan Aryo Digdo - Selasa, 02 April 2024
3 Macam Jenis Anxiety, Ketahui Gejalanya
Lifestyle
Obat Kumur Bisa Tingkatkan Gula Darah Pasien Diabetes
Obat kumur ternyata bisa menyebabkan kadar gula darah pasien diabetes meningkat.
Soffi Amira - Sabtu, 17 Februari 2024
Obat Kumur Bisa Tingkatkan Gula Darah Pasien Diabetes
Fun
Jangan Salah, Mandi Juga Ada Urutannya
Salah urutan malah bisa bikin kulit rusak.
Andrew Francois - Selasa, 21 Maret 2023
Jangan Salah, Mandi Juga Ada Urutannya
Bagikan