Sering Disepelekan, Waspada Hematoma Si Silent Killer

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Minggu, 10 September 2023
Sering Disepelekan, Waspada Hematoma Si Silent Killer

Memar merupakan salah satu gejala dari hematoma. (Foto: Pixabay/baedaya)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BIASANYA benturan-benturan kecil seperti terbentur meja, atau kepada terbentur tembok seringkali diabaikan begitu saja. “Ah memar biasa,” pikir kebanyakan orang. Tak jarang juga orang yang mengalami kecelakaan kecil seperti jatuh dari motor atau keserempet mobil sedikit tetapi mengabaikan memar yang timbul setelahnya. Gejala ini dikenal dengan istilah hematoma.

Menurut laman Brain-injury-law-center, hematoma masuk ke dalam kategori silent killer karena gejalanya datang perlahan tapi sesungguhnya sangat mematikan.

Baca juga:

Kenali Gejala Katarak dan Cara Mengatasinya

Salah satu kasus terkenal mengenai hematoma si silent killer adalah kisah Natasha Richardson, seorang artis asal Inggris. Setelah mengalami benturan pada kepala saat sedang bermain ski, ia merasa baik-baik saja sehingga menolak untuk secara khusus memeriksa kondisi kepalanya. Tak berselang lama ia pun mengeluh karena mengalami sakit kepala hebat. Tujuh jam setelahnya ia koma dan nyawanya tak sempat tertolong.

Segera periksa ke dokter jika muncul memar setelah mengalami benturan. (Foto: Pixabay/Parentingupstream)

1. Sakit kepala berkala

Terkena benturan kecil saja pasti ada saraf-saraf yang terganggu di dalam tubuh. Apalagi jika kamu mengalami benturan hebat seperti tabrakan. Tapi tak mengalami kecelakaan juga bisa mengalami hematoma. Jika kamu termasuk orang yang rajin olahraga, coba kurangi intensitas olahraga jika mulai sering mengalami sakit kapala.

Pasalnya berolahraga terlalu berat dapat menyebabkan hematoma karena tekanan yang terlalu besar sehingga pembuluh darah di kepala pecah. Gejala awalnya sakit kepala kemudian berlanjut muntah-muntah. Segera periksa ke dokter jika gejala semakin parah.

Baca juga:

Kenali Penyebab dan Gejala Penyakit Lupus

Olahraga terlalu berat dapat menyebabkan hematoma. (Foto: Pixabay/RyanMcGuire)

2. Mati rasa

Cedera yang terjadi di area kepala juga bisa menyebabkan hematoma sehingga menimbulkan terjadinya sensasi mati rasa di beberapa area tubuh sampai yang paling parah adalah kelumpuhan.

Tekanan terlalu kuat pada sarah-saraf di dalam otak akibat pecahnya pembuluh darah pada akhirnya berisiko menyebabkan keretakan pada tulang tengkorak.

Awalnya pengidap akan merasa sering lemas dan kelelahan berlebihan. Kemudian ada beberapa area tubuh yang mati rasa. Lama-lama pengidap akan mengalami kelumpuhan dan stroke.

3. Pandangan kabur

Cedera pada area mata juga termasuk hematoma. Terkena benturan di area mata tentu saja dapat menyebabkan pembuluh darah di area tersebut pecah. Sebaiknya segera periksa jika kamu mengalami benturan di area mata karena jika dibiarkan lama-lama akan menyebabkan kebutaan permanen. (Mar)

Baca juga:

Jangan Anggap Sepele, Kenali Gejala Distimia

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Maria Theresia

Your limitation -- it's only your imagination.

Berita Terkait

Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Bagikan