Kesehatan

Kenali Penyebab dan Gejala Penyakit Lupus

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Rabu, 28 Juni 2023
Kenali Penyebab dan Gejala Penyakit Lupus

Penyakit lupus atau Systemic Lupus Erythematosus (SLE) merupakan salah satu jenis penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan sel sehat. (Foto: Freepik/Benzoix)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PENTING untuk kamu khususnya para perempuan untuk mengenal lebih lengkap tentang penyakit lupus. Nama lengkapnya Systemic Lupus Erythematosus (SLE).

Ini salah satu jenis penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan sel sehat. Lupus menyebabkan sel-sel tubuh mengalami kerusakan dan peradangan.

Seharusnya, antibodi atau sistem kekebalan tubuh berfungsi untuk melindungi tubuh dari berbagai sel abnormal atau asing seperti virus dan bakteri yang berpotensi menyebabkan penyakit.

Namun, hal ini terbalik pada penderita lupus. Antibodi justru menyerang sel-sel sehat dari dalam tubuh. Akibatnya tubuh akan lebih rentan terkena infeksi atau peradangan.

Baca juga:

Dokter: Lupus juga Bisa Menyerang Anak-anak

penyakit lupus
Pertama, akan ada gejala bengkak, nyeri, dan kaku pada sendi. (Foto: Freepik/Freepik)

Penyebab

Umumnya, penyakit lupus karena adanya kelainan pada sistem imun yang menyerang jaringan atau sel sehat dalam tubuh. Namun, kondisi ini karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya lingkungan, hormon, dan genetik.

Beberapa faktor yang terdapat di lingkungan ternyata dapat meningkatkan risiko lupus. Misalnya karena adanya paparan racun seperti merkuri, asap rokok, dan gel natrium silika. Beberapa zat tersebut dapat memicu peradangan dan mendorong terbentuknya autoantibodi yang menyerang sel tubuh sendiri.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, sekira 9 dari 10 diagnosis lupus ditemukan pada orang berusia 15 hingga 44 tahun yang berjenis kelamin perempuan.

Melansir Mayo Clinic, perempuan lebih rentan mengalami lupus dibandingkan pria karena lebih banyak menghasilkan dan menggunakan hormon estrogen atau disebut juga hormon 'immuno-enhancing'.

Hormon tersebut membuat perempuan mempunyai sistem kekebalan lebih kuat. Namun, ini justru menjadi bumerang ketika antibodi berubah menjadi autoantibodi dan menyerang sel tubuh sehingga penyakit autoimun lebih rentan terjadi.

Faktor selanjutnya yang dapat meningkatkan risiko penyakit lupus adalah genetik atau garis keturunan. Tak jarang orang-orang yang memiliki riwayat keluarga terkena lupus mendapatkan hasil positif saat tes DNA autoimun.

Baca juga:

Para Selebritas nan Berdamai dengan Lupus

penyakit lupus
Disarankan agar pengidap lupus untuk melakukan tes darah secara teratur untuk memastikan bahwa berbagai bagian darah stabil. (Foto: Freepik/Rawpixels)

Gejala

Lupus sangat sulit didiagnosis, mengingat tanda-tanda lupus dapat menyerupai banyak kondisi kesehatan lainnya.

Pertama, akan ada gejala bengkak, nyeri, dan kaku pada sendi. Tanda-tanda ini paling sering muncul di pergelangan tangan, buku-buku jari, dan jari-jari.

Kedua, ruam kupu-kupu di wajah. Menurut CDC, ruam dapat terjadi di bagian mana pun dari tubuh, tapi salah satu tanda lupus yang paling umum adalah ruam wajah berbentuk kupu-kupu merah yang berbeda yang memanjang di batang hidung dan di kedua pipi.

Ketiga, sensitif terhadap sinar matahari. Penderita lupus sensitif terhadap sinar matahari dan sumber sinar UV lainnya, yang dikenal sebagai fotosensitivitas.

Keempat, demam tinggi. Mereka bisa mengalami demam yang lebih tinggi dari 37 derajat celcius selama masa kambuh baik karena peradangan tubuh yang disebabkan oleh lupus atau infeksi.

Kelima, nyeri dada. Ini disebabkan peradangan pada jantung atau lapisan luar atau dalamnya.

Keenam, rambut kian rontok. Kurang lebih 70 persen orang yang didiagnosis pengidap lupus mengalami kerontokan rambut. Rambut menjadi kering dan rapuh, yang menyebabkan kerusakan.

Ketujuh, luka pada mulut. Berbeda dengan sariawan atau abses, biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, sehingga banyak pasien yang mungkin tidak tahu bahwa mereka mengidapnya.

Kedelapan, permasalahan pada ginjal. Gejala terjadi pada manifestasi penyakit yang lebih serius. Seseorang dengan lupus dapat mengalami kerusakan ginjal tanpa ia mengetahuinya hingga menjadi serius.

Kesembilan, anemia. Pengidap lupus akan mengalami peradangan, karena peradangan inilah maka akan mengalami anemia. Anemia tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Kesepuluh, kejang, kehilangan ingatan, dan masalah kognitif. Hal ini terjadi karena lupus dapat menyerang otak pengidapnya. Beberapa otak pasien dapat dipengaruhi oleh penyakit ini, namun beberapa penderita lain tidak mengalami gejala kognitif ini sama sekali. (dgs)

Baca juga:

Jaga Pola Makan Bagi Penderita Lupus

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan