Sering Begadang di Usia Muda Tingkatkan Risiko Hipertensi


Begadang meningkatkan risiko hipertensi. (foto: pexels-thirdman)
APAKAH kamu termasuk mereka yang gemar begadang demi menyelesaikan pekerjaan, stres, mengalami gangguan tidur, atau sekadar menonton serial? Jika iya, mulailah mengubah kebiasaan tersebut. Mereka yang begadang sepanjang malam umumnya akan mengalami kondisi kurang tidur.
“Ya tentunya itu kan berkaitan dengan lifestyle juga ya. Kita istirahat juga perlu. Bagi anak muda, ya perlu mungkin 7-8 jam istirahat. Jika begadang tidurnya cuma 3-4 jam tentunya juga berdampak tidak bagus terhadap kesehatan secara umum,” ujar dr Djoko Wibosono saat Scientific Meeting di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (24/2).
BACA JUGA:
Begadang karena bekerja atau belajar amat mungkin akan meningkatkan stres. Jika terus terjadi, stres akan memicu darah tinggi. Kondisi hipertensi bisa terjadi pada siapa saja. Bahkan, di masa kini, banyak remaja yang mengalaminya. Jika terlalu memforsir tubuh dengan melakukan kegiatan secara berlebihan dan tidak mengistirahatkan badan, kamu akan sangat mudah terkena hipertensi.

Semakin singkat waktu tidur, kadar tekanan darah akan cenderung tinggi. Orang yang tidurnya kurang dari 7-8 jam berpotensi mengalami peningkatan tekanan darah lebih tinggi. “Saya punya pengalaman pasien itu sangat stres karena terlibat urusan pidana, nah hipertensi itu. Enggak sembuh-sembuh. Obatnya sudah banyak. Suatu ketika, ketemu lagi dia terkendali karena dia sudah bisa menyelesaikan stresnya yang di bidang pidana tadi,” kisah Djoko.
BACA JUGA:
Berpuasa, Terapkan Pola Makan Baik bagi Penyintas Hipertensi dan Diabetes
Djoko menyebut dampak lain hipertensi yang disebabkan begadang, yaitu stres. Stres dan begadang dapat memperburuk kondisi hipertensi. Secara singkatnya, begadang dapat meningkatkan tekanan darah. Ketika beristirahat, itu merupakan kesempatan tubuh untuk mengontrol hormon pengatur stres dan metabolisme.(dkr)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
