Serangan Drone Terbesar Hantam Moskow, Ukraina Kirim Sinyal ke Putin Jelang Rencana Gencatan Senjata
Presiden Rusia Vladimir Putin. (ANTARA/Xinhua/pri)
MerahPutih.com - Ibu kota Rusia diguncang serangan drone besar-besaran pada Selasa (11/3) dini hari. Sedikitnya dua orang tewas dan sejumlah lainnya luka-luka dalam serangan yang disebut-sebut sebagai yang terbesar yang pernah terjadi di Moskow.
Dilansir Aljazeera, Selasa (11/3), serangan dimulai sekitar pukul 4 pagi waktu setempat, ketika ratusan drone menyerbu wilayah Moskow dan sekitarnya. Beberapa bangunan tempat tinggal dilaporkan rusak, dan sejumlah bandara di ibu kota terpaksa ditutup sementara.
Gubernur wilayah Moskow, Andrei Vorobyov, menyebut banyak warga terluka dalam serangan ini, selain dua korban jiwa yang telah dikonfirmasi.
Menariknya, serangan ini datang hanya beberapa saat sebelum Ukraina dijadwalkan bertemu dengan pejabat Amerika Serikat di Arab Saudi untuk membahas proposal gencatan senjata parsial dengan Rusia.
Baca juga:
Rusia Klaim Kuasai Wilayah Baru, Zelenskyy Siap Berdialog Jelang Pertemuan di Jeddah
Menurut Andriy Kovalenko, pejabat Dewan Keamanan Nasional Ukraina yang menangani disinformasi, serangan ini bukan semata aksi militer, tapi juga bentuk tekanan politik.
“Serangan drone terbesar dalam sejarah dilancarkan ke Moskow dan sekitarnya,” kata Kovalenko. “Ini jadi sinyal tambahan buat Putin—bahwa dia juga sebaiknya tertarik dengan gencatan senjata di udara.” (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia
Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi
Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina
Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat
China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen