Sepekan Terakhir, Kasus Klaster Perkantoran di Jakarta Alami Penurunan
 Andika Pratama - Rabu, 30 September 2020
Andika Pratama - Rabu, 30 September 2020 
                Warga memotret pengumuman pelayanan di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Pusat yang tutup sementara di Jakarta, Jumat (18/9). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
MerahPutih.com - Pemberlakuan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat di Jakarta membuahkan hasil yang positif. Kasus positif COVID-19 pada klaster perkantoran mengalami penurunan dalam satu minggu terakhir atau periode 21 hingga 27 September 2020.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI, proporsi kasus corona yang menyasar pegawai perusahaan pada periode 4 Juni hingga 27 September 2020 sebesar 7,2 persen yaitu 4.617 kasus dengan jumlah 419 kasus.
Sedangkan, kasus positif di perkantoran pada tanggal 21-27 September hanya 4,1 persen atau 379 kasus dengan jumlah 51 kasus.
Baca Juga
PSBB Ketat DKI Mampu Turunkan Pergerakan Warga hingga 21 Persen
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama mengatakan, rasio tracing pada perkantoran yang dilakukan Dinkes dan pihak perusahaan 1 : 6. Artinya, satu kasus positif rata-rata diperiksa PCR enam orang kontak erat.
"Biasanya proporsi 7,2 persen perkantoran ditemukan dari PSBB transisi 4 Juni, satu minggu terakhir proporsi perkantoran hanya 4,5 persen," ujar Ngabila Salama di Jakarta, Rabu (30/9).
Sementra itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi, (Disnakertrans) DKI, Andri Yansyah menyampaikan penurunan proporsi kasus di perkantoran dikarenakan adanya perubahan pola sosialisasi dengan pihak perusahaan.
Selama masa PSBB ketat pihaknya melakukan sosialisasi secara langsung melalui webinar kepada sebanyak 1.100 pengelola perkantoran swasta, 1.300 Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang notabene adalah Satgas COVID-19 internal perusahaan, dan 100 manajemen kantor perbankan.
Baca Juga
"Awalnya pola sosialisasi hanya melalui asosiasi seperti Kadin dan Apindo, sekarang saya membuka diri ngobrol bareng dengan pengusaha yang terlibat langsung. Kami lakukan secara masif melalui webinar, dan ternyata responsnya positif," jelasnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
 
                      Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
 
                      Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
 
                      Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
 
                      178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
 
                      Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
 
                      Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
 
                      KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
 
                      KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
 
                      COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
 
                      




