Kesehatan Mental

Separation Anxiety Disorder, Rasa Takut Berpisah dengan Orang Terdekat

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Selasa, 20 Juni 2023
Separation Anxiety Disorder, Rasa Takut Berpisah dengan Orang Terdekat

Saat berusia dua tahun, anak umumnya sudah mengerti bahwa orang tuanya hanya meninggalkan dirinya sebentar. (Foto: Unsplash/Michal Parzuchowski)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

PERNAHKAH kamu merasa khawatir atau cemas saat ditinggal orang terdekat? Orang tua misalnya. Kondisi ini disebut dengan separation anxiety disorder dan biasanya terjadi pada anak-anak.

Rasa cemas atau takut ketika ditinggal orang tua sebenarnya salah satu tahap perkembangan yang normal dialami bayi dan balita. Kondisi ini biasanya terjadi sejak bayi berusia delapan bulan dan akan hilang sendiri seiring bertambahnya usia.

Saat berusia dua tahun, anak umumnya sudah mengerti bahwa orang tuanya hanya meninggalkan dirinya sebentar dan akan kembali sehingga rasa cemas yang timbul akan terkendali.

Namun, kecemasan pada anak saat ditinggal orang tuanya bisa saja terjadi secara berlebihan atau bahkan menetap lama. Bila demikian, anak mungkin saja mengalami separation anxiety disorder (SAD).

Baca juga:

Mengenal Histrionic Personality Disorder, Keinginan untuk Menjadi Pusat Perhatian

Separation Anxiety Disorder, Rasa Takut Berpisah dengan Orang Terdekat
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anak mengalami separation anxiety disorder. (Foto: Unsplash/Tim Bish)

Dilansir Alodokter, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anak mengalami separation anxiety disorder, yaitu kematian dalam keluarga, perceraian orang tua, perubahan gaya hidup yang besar, kepribadian yang pemalu, hingga kurangnya interaksi dengan orang tua.

Anak dengan separation anxiety disorder selalu merasa cemas dan takut berlebihan saat harus berpisah dengan orang terdekatnya seperti orang tua atau bahkan pengasuhnya.

Selain merasa cemas, ada beberapa tanda yang menunjukkan anak mengalami separation anxiety disorder, yaitu menangis saat berpisah dengan orang tua, mengamuk, menolak untuk berangkat ke sekolah, menurunnya prestasi di sekolah, merasa takut, mengalami mimpi buruk yang berkaitan dengan keluarga, hingga berpura-pura sakit saat harus berpisah dengan orang tua.

Baca Juga:

Mengenal Hair-Pulling Disorder, Gangguan Psikologis saat Alami Stres

Separation Anxiety Disorder, Rasa Takut Berpisah dengan Orang Terdekat
Anak dengan separation anxiety disorder selalu merasa cemas dan takut berlebihan. (Foto: Unsplash/Michal Parzuchowski)


Metode pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi separation anxiety disorder adalah dengan melakukan psikoterapi seperti terapi perilaku kognitif.

Terapi ini akan mengajarkan anak untuk belajar mengelola rasa takutnya terhadap perpisahan sementara dengan orang tua atau pengasuhnya.

Selain menjalani psikoterapi, dukungan dari lingkungan sekolah dan teman-teman yang baik juga dapat membantu anak untuk mengatasi separation anxiety disorder. Orang tua bisa minta bantuan kepada guru untuk dapat mendorong anak berinteraksi dengan teman lainnya.

Dengan begitu, rasa cemas yang ia alami pun dapat berkurang karena telah mendapatkan tempat yang nyaman dan aman saat mereka tidak bersama dengan orang tua.

Namun, bila gangguan yang dialami tidak kunjung membaik dengan psikoterapi, dokter akan memberikan obat antidepresan untuk meredakan gejala separation anxiety disorder. (and)

Baca juga:

Apa Itu Dependent Personality Disorder? Berpengaruhkah pada Hubungan?

#Kesehatan Mental #Ketakutan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Perasaan insecure selalu berkaitan dengan kepercayaan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Bagikan