Seorang Ibu Menangis Lihat Anaknya Terlibat Kerusuhan Dalam Aksi di DPR


Seorang ibu memanggil anaknya yang ikut aksi di DPR sambil menangis (MP/Kanu)
MerahPutih.Com - Seorang ibu turun tangan membubarkan massa pelajar yang berbuat rusuh saat demo di halaman belakang Gedung DPR/MPR.
Seorang ibunda dari pelajar yang ditengarai ikut di dalam kerusuhan bahkan meminta anaknya untuk pulang. Ibunda pelajar tersebut menangis dan meminta anaknya pulang lewat mobil pengeras suara kepolisian.
Baca Juga:
Komnas HAM Peringatkan Semua Pihak Jangan Terlalu Reaktif Saat Demonstrasi
"Tolong hentikan Nak. Ayo pulang nak, Faiz sayang," kata Ibu itu seraya memanggil nama anaknya di lokasi, Rabu (25/9).
Ia mengatakan, percuma anak-anak tersebut mengadakan aksi.
"Apa yang kalian lakukan ? Untuk apa kamu lempar-lempar. Tidak ada artinya. Sia-sia apa yang kamu perjuangkan. Kamu anak sekolah," kata ibu tersebut seraya menitikkan air mata.

Massa berupaya membobol pagar bagian belakang Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat. Mereka mendorong-dorong pagar menggunakan bambu berukuran besar untuk merobohkan besi pagar gedung parlemen.
Pantauan , massa terus melakukan pelemparan batu ke arah petugas yang berada di balik pagar bagian belakang gedung DPR. Lemparan batu yang ditimpukkan massa bahkan masuk ke dalam gedung dewan.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Harry Kurniawan meneteskan air mata saat mendengar permintaan ibu dari pelajar tersebut.
Harry meminta agar siswa bernama Faiz itu untuk pulang ke rumah.
"Ayo ananda Faiz, pulang Nak. Kami Polri dan TNI tidak akan melakukan penyerangan," imbuhnya.
Sementara, Dandim 0501/JP BS Letkol (Inf) Wahyu Yudhayana terus meminta anak-anak usia 16an tahun itu untuk menghentikan aksinya.
"Hayo-hayo sudah. Pulang-pulang. Fokus saja belajar, jangan sekali-kali tawuran. Kasihan orang tua kalian," kata Wahyu.
Meski tak sekeras saat menghadapi oknum mahasiswa kemarin, petugas sesekali melepaskan gas air mata ke para pelahar yang belum diketahui asal sekolahnya itu.

Sementara, Polda Metro Jaya mengamankan ratusan pelajar yang ikut dalam unjuk rasa di sekitaran gedung DPR/MPR RI Jakarta Pusat pada Rabu (25/4).
Polisi juga masih melakukan sweeping terhadap para pelajar yang meuju arah gedung DPR di depan Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Terlihat para pelajar membawa sejumlah barang seperti pilok hingga botol sirup.
"Jadi memang benar tadi ada siswa yang melakukan unjuk rasa di ddoan gedung DPR. dan kemudian kita amankan. sementara sedang kita lakukan pemeriksaan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.
Argo menutukan para pelajar ini diamankan lantaran melakukan aksi tanpa adanya surat pemberitahuan aksi kepada kepolisian.
"Hari ini tidak ada surat pemberitahuan untuk demo. Jadi kalau ada kita amankan disini," ucap Argo.
Baca Juga:
Banyak Mahasiswa Tumbang Dihajar Polisi, Aktivis: Ini Terburuk Pasca Reformasi
Sampai saat ini, polisi masih melakukan sweeping untuk mencari para pelajar yang berjalan menuju gedung DPR.
Sebelumnya, Kerusuhan kembali pecah di area belakang gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (25/9). Massa kali ini bukan terdiri dari mahasiswa melainkan anak-anak berseragam SMA dan Pramuka.
Situasi pecah saat salah satu oknum pelajar melempar batu kearah polisi dan langsung membakar motor sebagai ungkapan kekesalan. Tak hanya itu, mereka pun mengarahkan petasan ke arah barikade polisi.(Knu)
Baca Juga:
Fahri Hamzah Desak Intelijen Analisis Kerusuhan Demo Depan Gedung DPR
Bagikan
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

Korban Tewas Demo Gen Z di Nepal Terus Bertambah, Militer Ambil Alih Kendali Negara

Nepal Bergejolak, Mantan Ketua Mahkamah Agung Disebut-Sebut akan Pimpin Transisi Politik

Protes Gen Z di Nepal Lebih daripada Menentang Pemblokiran Media Sosial, Tantang Kesenjangan Sosial, Korupsi, dan Nepo Kids

Gen Z Nepal Sebut Protes Telah Disusupi Kelompok Oportunis, Tentara Mulai Berpatroli di Jalanan

Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas

583 Demonstran Masih Ditahan, Polri Fokus Cari Aktor Intelektual dan Perusak Fasilitas Umum

Kemenhan Tegaskan Usulan Darurat Militer untuk Aksi Tolak Tunjangan DPR Hoaks

SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu

Pemkot Solo Cabut Status Siaga Darurat setelah Kerusuhan, kini Jadi Transisi Darurat Bencana Sosial
