Komnas HAM Peringatkan Semua Pihak Jangan Terlalu Reaktif Saat Demonstrasi
Komisioner Komnas HAM Amiruddin (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Komisioner Komnas HAM Amiruddin memperingatkan semua pihak baik dari kepolisian, mahasiswa, ataupun masyarakat agar tidak terlalu reaktif dalam menghadapi demonstrasi.
Menurut dia, di negara demokrasi seperti Indonesia, demonstrasi adalah suatu hal yang wajar karena merupakan salah satu bentuk menyampaikan aspirasi.
Baca Juga:
Banyak Mahasiswa Tumbang Dihajar Polisi, Aktivis: Ini Terburuk Pasca Reformasi
"Oleh karena itu saya juga meminta semua pihak untuk memperhatikan hal-hal ini dengan baik agar tidak menyikapinya terlalu reaktif," kata Amiruddin kepada wartawan di RSPP, Jakarta Selatan, Rabu (25/9).
Terkait kerusuhan yang terjadi, Amiruddin menyampaikan akan berkoordinasi dengan Irwasum Polri.
"Misalnya perubahan situasi itu seperti apa terjadinya, sehingga bisa ada pemukulan dan segala macam. Mengapa sampai malam masih ada demo," sambungnya.
Adapun polisi hingga pagi tadi mencatat ada 265 mahasiswa yang mengalami luka-luka akibat bentrokan.
Tidak hanya itu, ia juga mengatakan Komnas HAM berharap para mahasiswa atau keluarga mahasiswa yang menjadi korban unjuk rasa berujung ricuh untuk datang ke Komnas HAM untuk mengadu.
Meski begitu, ia mengatakan sampai saat ini belum menemukan adanya dugaan penggunaan kekuatan berlebih dari pihak kepolisian.
Untuk itu ia mengatakan akan membuka komunikasi dengan pihak kepolisan untuk mencari keterangan lebih lanjut mengenai kericuhan tersebut.
Baca Juga:
Fahri Hamzah Desak Intelijen Analisis Kerusuhan Demo Depan Gedung DPR
"Untuk hal-hal seperti ini saya berharap polisi bisa lebih baik ke depannya. Supaya tidak terulang lagi seperti bulan Mei. Jadi tidak perlu menggunakan kekerasan berlebih dalam menghadapi demonstrasi mahasiswa karena saya juga pernah jadi demonstran mahasiswa," kata Amiruddin.
Untuk diketahui, gelombang aksi mahasiswa turun jalan mahasiswa berlanjut pada Selasa kemarin, 24 September 2019 setelah sebelumnya mereka juga melakukam aksi pada Senin 23 September 2019. Aksi bukan hanya dilakukan di daerah, tapi juga di Ibu Kota. Di Ibu Kota aksi mahasiswa digelar di depan Gedung DPR/MPR.(Knu)
Baca Juga:
Seusai Demo Rusuh di DPR, Kapolda Metro Jaya Pastikan Jakarta Kondusif
Bagikan
Berita Terkait
Polri Gelar SPMB SMA Kemala Taruna Bhayangkara, Mendiktisaintek: Ciptakan Generasi Cerdas hingga Berdaya Saing Global
Mantan Kapolres Ngada Dipenjara 19 Tahun karena Cabuli Bocah, Bukti Jabatan dan Pangkat tak Bisa jadi Tameng dalam Pelanggar HAM
Aksi Teaterikal Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Aksi Demo Mahasiswa Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Polri Kini Sudah Punya 672 SPPG, Paling Banyak Ada di Jawa Tengah
Ahli Gizi Sebut SPPG Polri Bisa Jadi Role Model Program MBG, Dinilai Bersih dan Higienis
Mabes Polri Sebut Oknum Polisi Rusak Citra Anggota Lain, Turunkan Tingkat Kepercayaan Rakyat
17 Aktivis Ditahan Polisi Minta Perlindungan, LPSK Ngaku Punya Wewenang Terbatas
Ketua MPR dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tinjau Renovasi Mess MPR yang Dibakar Massa, Salah Satu Bangunan Heritage Bandung