Sentil Hasto Kristiyanto soal Bansos Effect, Gerindra Sebut 'Belum Move On'
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman usai Silaturahmi Partai KIM di Grand Sahid, Jakarta, Minggu (5/11/2023). (ANTARA/Sanya Dinda)
MERAHPUTIH.COM - PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra terlibat perang narasi dalam menyikapi hasil Pemilu 2024. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut tak ada Jokowi effect pada hasil kontestasi pemilu, tapi kemenangan pasangan calon tertentu dipengaruhi bantuan sosial (bansos) effect.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menilai pernyataan tersebut menjadi tanda Hasto belum bisa menerima kekalahan di kontestasi politik. Menurutnya, Hasto menjadi salah satu dari beberapa elite politik yang belum mampu berlapang dada.
Baca juga:
Gerindra Sebut Hubungan Prabowo-Megawati Baik, Yakin akan Segera Bertemu
"Saya enggak ngerti ya, Pak Hasto mungkin ini salah satu dari segelintir elite yang belum move on, ada persoalan apa di hati sanubari beliau," kata Habiburokhman di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
Habiburokhman menyebut Hasto berbicara tanpa dilandasi bukti dan argumentasi yang kuat. Dia lantas menyindir sikap Hasto tidak lebih seperti nenek-nenek yang sedang menyindir. "Narasi yang Pak Hasto sampaikan merupakan narasi tanpa bukti, narasi tanpa argumentasi yang kuat, seperti nyinyiran nenek-nenek," ujarnya.
Sebelumnya, Hasto menyatakan tidak sepakat dengan adanya anggapan bahwa efek Jokowi memberikan dampak politik signifikan pada Pemilu 2024. Menurut Hasto, kemenangan pasangan calon tertentu lebih dipengaruhi efek bansos yang masif dibagi-bagikan pada masa kampanye maupun menjelang hari pencoblosan.
Dia menyebut pemberian bansos berdampak pada preferensi masyarakat terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu.
"Jadi, yang ada bukan Jokowi effect, tetapi bansos effect, penggunaan aparatur negara effect, intimidasi effect. Itu yang terjadi," kata Hasto di Jakarta, Senin (25/3).(Pon)
Bagikan
Berita Terkait
Legislator Gerindra Tuntut KAI Tutup Perlintasan Sebidang yang tak Penuhi Standar
Budi Arie Mau Gabung Gerindra? Ahmad Muzani Bocorkan Syarat 'Gak Ribet' Jadi Anak Buah Prabowo
Anak Buah Prabowo di DPR Setuju Dukung Proyek KAI Tambah Gerbong Anyar
Minta Izin ke Projo, Budi Arie Terang-terangan Mau Merapat Gabung Gerindra
Pasca-Putusan MKD, Gerindra Pastikan Rahayu Saraswati Tetap Jabat Wakil Ketua Komisi VII DPR
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Hari Santri 2025, Megawati Titip 3 Pesan Resolusi Jihad untuk Tanamkan Cinta Tanah Air
Habiburokhman Klaim tak Pernah Temui Warga yang Minta Program MBG Dihentikan
Komisi III DPR Mau Rombak KUHAP, Intip Jurus Damai Berbasis Nilai Lokal Ala Aceh