Semasa Hidup, Probosutedjo Dikenal Dermawan dan Ramah


Ribuan pelayan memadati kompleks pemakaman Dusun Kemusuk. Foto: MP/Teresa Ika
MerahPutih.com - Adik mantan Presiden Soeharto, Probosutedjo meninggal dunia pada Senin ,(26/3). Ia menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta sekitar pukul 07.00 Wib.
Semasa hidupnya, warga tempat kelahirannya di Dusun Kemusuk Kidul, Bantul DIY mengenal beliau sebagai pribadi yang dermawan, baik dan ramah.
Kepala Dukuh Kemusuk Kidul, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Ngadiyono mengatakan beliau sangat memperhatikan kemajuan kampung kelahirannya. Hal ini dibuktikan dengan kerap memberi sumbangan untuk pembangunan desanya.
"Di sini Pak Probosutedjo membangun jalan dan museum. Selain itu juga membangun sekolah. Dari TK hingga Universitas," ujar Ngadiyono di rumah duka dalam kompleks pemakaman Somenggalan Kemusuk, Senin (26/3).
Almarhum juga dikenal baik karena suka menolong warga yang kesusahan. Ia sering memberi beasiswa pada anak kurang mampu didesanya. Anak putus sekolah dan dari keluarga miskin diberi beasiswa hingga lulus kuliah.
"Beliau juga membuka lapangan pekerjaan. Bantuannya juga untuk desa disekitaran sini. Pokoknya jasa beliau banyak," bebernya.
Walaupun sudah sukses dan menetap di Jakarta, Probo rutin pulang kampung. Setidaknya menurut Ngadiyono, almarhum menyempatkan pulang setahun sekali.
Warga lainnya, Prapto Sugiyanto mengatakan saat pulang kekampung halaman, Probo sering menyapa warga. Bahkan terkadang ia masih menghadiri kegiatan warga sekitar.
"Biasanya kalau datang, beliau kasih sumbangan sosial disini. Tapi saat beliau sudah sakit beberapa tahun terakhir, sudah jarang pulang kesini," pungkas Prapto.
Probosutedjo meninggal dunia karena penyakit komplikasi. Jenazahnya akan dimakamkan disamping pusara sang ayah, Alm Atmopawiro yang berada di kompleks pemakaman Soemenggalan di desa Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul. Prosesi pemakaman rencananya akan dilakukan sekitar pukul 20.00 wib. Sebelumnya jenasah disemayamkan kembali di Museum Soeharto yang beradantak jauh dari kompleks pemakaman.
Suasana disekitar pemakaman kini dibanjiri ribuan pelayat. Mereka duduk dan menunggu di dalam tenda-tenda yang sudah disediakan. Puluhan karangan bunga berbaris rapi di depan kompleks pemakaman. Bendera setengah tiang dikibarkan di depan museum Soeharto.
Berita ini merupakan laporan Teresa Ika, kontributor merahputih.com, untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Baca juga artikel terkait di: Pesan Terakhir Alm Probosutejo kepada Keluarga
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Rapat Komisi X DPR Ricuh, Koalisi Sipil Tolak Pemutihan Sejarah dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto

Tolak Usulan Gelar Pahlawan Soeharto, Aktivis 98 Tegaskan Demokrasi Tidak Lahir Gratis

Pro-Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Wamensos: Masih Dikaji TP2GP

Pesan Usman Hamid di Perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Ingatkan Soal Soekarno dan Soeharto

Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Setara Institute: Tak Memenuhi Syarat!

Polemik Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Setara Institute Khawatir soal Kebangkitan Orba

Rencana Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Tuai Polemik, Mensos: Wajar, Manusia Punya Kekurangan dan Kelebihan

Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Titiek: Jasanya Begitu Besar

Respon Istana Soal Pengusulan Mantan Presiden Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Semua Punya Jasa

Golkar Hargai Usulan Mantan Presiden Soeharto Raih Gelar Pahlawan Nasional
