Self Healing Bukan Sekadar Liburan


Liburan tak selalu sama dengan self healing. (Foto: Unsplash/S Migaj)
KINI banyak orang, kebanyakan generasi muda, melihat kegiatan liburan sebagai proses self healing atau menyembuhkan diri. Padahal, pandangan itu jelas tidak sesuai dengan apa yang dipahami sebagai makna asli dari proses penyembuhan diri, setidakknya menurut para psikolog klinis.
Seperti yang diungkapkan Psikolog Klinis dan Forensik A. Kasandrawati Putranto, ia mengajak masyarakat agar mampu memahami makna istilah self healing atau penyembuhan diri yang kerap banyak diterjemahkan masyarakat sebagai kegiatan rekreasi dan liburan seperti dilansir Antara, Selasa (27/9).
"Tidak sedikit dari masyarakat yang beranggapan bahwa self healing berarti bepergian ke tempat-tempat mahal atau sekadar jalan-jalan yang menguras keuangan. Padahal, tidak semua orang dapat disembuhkan dengan cara tersebut," ungkap perempuan yang juga menjadi Humas Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia itu.
Baca juga:
Self Healing di Likupang, Jangan Lupa Mampir ke 5 Wisata Alam Ini

Ia mengatakan istilah self healing yang populer di kalangan anak muda zaman sekarang ini sering diikuti dengan pemenuhan kebutuhan merawat diri, namun juga bisa mengandung risiko semakin stres dan merasakan beban yang bertambah.
Menurutnya, fenomena penggunaan istilah healing yang semakin marak tersebut bisa jadi karena masyarakat lebih sadar mengenai isu kesehatan mental. Namun, sebagian lain juga mengandung risiko bahaya mendiagnosis diri sendiri alias self diagnose.
"Masyarakat menjadi mudah terbawa penegakan diagnosa sendiri, dengan menilai diri sendiri mengalami gangguan psikologis, mulai dari burn out, fatigue, trauma, depresi, dan lain-lain, sehingga memerlukan penanganan psikologis khususnya 'healing' yang banyak diterjemahkan dengan kegiatan rekreasi dan liburan," tegasnya.
Pada dasarnya, kata Kasandra, self healing merupakan sebuah proses penyembuhan yang dilakukan secara mandiri dari luka batin, trauma, dan mental yang sudah terlalu lemah.
Baca juga:
Buat Apa Tunda Ketawa Jika Ada Rekomendasi Tayangan Komedi Buat Self-healing

"Secara psikologis, mereka yang memerlukan self healing adalah mereka yang baru mengalami kejadian atau kondisi yang menantang secara emosional atau mungkin mengalami masalah kesehatan, baik fisik maupun mental," jelasnya.
Namun, lanjut Kasandra, self healing atau penyembuhan diri juga merupakan metode yang dapat dilakukan dalam kondisi baik itu sakit maupun ketika sehat. Ia mengatakan bahwa pada dasarnya semua individu memiliki tantangan yang harus dihadapi.
Sebagian mungkin mengalami tantangan emosional, yang lain memiliki tantangan fisik, serta beberapa dari orang-orang memiliki keduanya.
"Untungnya, manusia sebenarnya memiliki banyak kekuatan untuk membuat perubahan positif pada kesejahteraan diri. Seseorang dapat mengubah cara berpikir dan cara melakukan sesuatu agar tercipta sebuah upaya 'menyembuhkan diri' dan pulih dari kesulitan yang dialami," tandasnya. (waf)
Baca juga:
Andrew White: Gunakan Aktivitas Outdoor sebagai Sarana Healing dan Quality Time
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri

DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang

Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga

7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi

Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental

The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati

Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum

Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000

WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit

Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
