Self-Esteem Bikin Kamu Makin Sayang Diri Sendiri


Self-esteem bisa memengaruhi kehidupan sehari-harimu. (Foto: Unsplash/Brooke Cagle)
BUAT kamu yang lagi galau, bingung mau ngapain, dan merasa sedang berada di titik terendah, coba deh lakukan self-esteem agar merasa lebih baik. Dengan self-esteem yang baik, seseorang bisa lebih mencintai, menghargai, dan menerima diri sendiri apa adanya, terlepas dari segala kekurangan yang dimilikinya.
Seperti dilansir Alodokter, self-esteem adalah cara seseorang dalam memandang, menghargai, dan mencintai diri sendiri. Istilah yang juga disebut dengan harga diri ini juga bisa menjadi bagian dari kesuksesan seseorang, terutama jika ia dapat mengelolanya dengan baik.
Kalau punya self-esteem yang rendah, kamu akan sulit menerima diri sendiri. Rendahnya self-esteem bahkan diketahui dapat meningkatkan risiko mengalami gangguan kecemasan dan depresi. Gangguan tersebut biasanya tidak terlihat secara kasatmata dan dinamakan duck syndrome.
Baca juga:

Sebaliknya, self-esteem yang terlalu tinggi juga tidak baik karena bisa jadi tanda adanya gangguan kepribadian narsistik atau megalomania. Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi nilai self-esteem seseorang. Sebagian faktor tersebut bahkan sudah ada sejak masak kanak-kanak, salah satunya pendapat orang lain.
Setiap hal, buruk atau baik, pasti akan selalu ada pendapat yang muncul dari orang lain. Kalau kamu fokus terhadap kelemahan dan selalu menghina kekuranganmu, hal ini bisa membuat kamu merasa tidak diterima di lingkungan. Tak hanya itu, kometar yang dilontarkan melalui media sosial pun secara tidak langsung memengaruhi self-esteem seseorang.
Selain kata orang lain, pikiran dari diri sendiri juga bisa memberikan dampak besar. Oleh karena itu, sebaiknya ubah pikiran atau kata-kata negative yang sering kamu ucapkan menjadi lebih positif.
Misalnya ketika mengalami kegagalan, cobalah untuk tidak menyalahkan diri sendiri. Kamu bisa mengatakan ke diri sendiri mungkin lain kesempatan saya bisa berhasil.
Baca juga:

Jika kamu merasa memiliki self-esteem yang rendah, coba untuk menerima fakta tidak ada manusia yang sempurna. Kenali dan fokus pada bakat yang dimiliki, sehingga kamu pun merasa punya nilai positif.
Jalin komunikasi dan bangun hubungan dengan orang-orang yang bisa menerima kamu apa adanya dan membawa pengaruh positif.
Perlu diketahui, self-esteem setiap orang cenderung berubah-ubah dari waktu ke waktu. Berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari, seperti hubungan interpersonal dengan orang lain dan pengalaman hidup, akan menentukan bagaimana cara kamu memandang diri sendiri.
Ketika menghargai diri sendiri dan memiliki self-esteem yang baik, kamu akan merasa nyaman dan berharga. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja

Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja

Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja

Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
