Sel Surya di Masa Depan akan Setipis Kertas

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 02 April 2024
Sel Surya di Masa Depan akan Setipis Kertas

MIT kembangkan sel surya setipis kertas. (Foto: MIT)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Insinyur dari MIT telah berhasil mengembangkan sel surya kain ultraringan yang memungkinkan permukaan apa pun menjadi sumber listrik dengan cepat dan mudah.

Sel surya ini, yang lebih tipis dari rambut manusia, ditempelkan pada kain yang kuat dan ringan, memungkinkannya untuk dipasang pada berbagai permukaan.

Keunggulan sel surya ini adalah bobotnya yang sangat ringan, hanya seperseratus dari panel surya konvensional, dengan daya 18 kali lebih besar per kilogramnya.

Baca juga:

AI Temukan Elemen Baru untuk Kurangi Penggunaan Lithium pada Baterai

Selain itu, sel surya ini dapat dibuat menggunakan proses pencetakan yang lebih murah dan dapat diperluas ke manufaktur berskala besar di masa depan, demikian diwartakan laman resmi MIT, beberapa waktu lalu.

Sel surya ini dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang, seperti di atas layar kapal, tenda operasi bencana, atau sayap drone, serta dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam lingkungan binaan dengan kebutuhan instalasi minimal.

Berkat fleksibilitasnya, sel surya ini dapat dengan mudah dilaminasi pada berbagai permukaan, menjadikannya solusi sumber energi yang inovatif dan adaptif.

Baca juga:

Peneliti Austria Ciptakan Otak Mini Tiruan, Bakal Jadi Alternatif Otak Sungguhan

Teknologi ini merupakan hasil kolaborasi tim riset MIT, yang menggunakan bahan berbasis tinta untuk memproduksi sel surya yang ringan dan fleksibel. Mereka juga menemukan solusi pengemasan dengan menggunakan kain Dyneema yang kuat dan ringan.

Dengan daya yang dihasilkan mencapai 730 watt per kilogram saat berdiri bebas, sel surya ini jauh melampaui sel surya konvensional dalam hal daya dan fleksibilitas.

Meski demikian, peneliti masih bekerja pada pengembangan solusi pengemasan yang lebih ringan agar dapat mempertahankan keunggulan sel surya ultraringan ini. (waf)

Baca juga:

Perusahaan Italia Uji Coba Kereta 'Melayang'

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan