Peneliti Austria Ciptakan Otak Mini Tiruan, Bakal Jadi Alternatif Otak Sungguhan


Peneliti gunakan perancah biologis yang terbuat dari serat mikro PLGA untuk mengembangkan organoid. (Foto: Unsplash/Milad Fakurian)
MerahPutih.com - Peneliti dari Austria dan Inggris telah berhasil mengembangkan organoid otak yang menyerupai struktur dan fungsi otak manusia.
Organoid ini merupakan hasil kolaborasi antara Institut Bioteknologi Molekuler dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (IMBA) di Wina dan laboratorium MRC di Cambridge, Inggris.
Publikasi hasil penelitian ini terbaru telah terbit dalam jurnal Nature Biotechnology. "Organoid otak adalah kultur sel tiga dimensi yang meniru otak manusia dalam tahap awal", ungkap Labiotech.
Baca juga:
Tips Puasa Bagi Penderita Stroke dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Otak
Pengembangan organoid ini bertujuan membantu memahami penyakit mental dan menguji terapi baru. Organoid ini telah membantu dalam memahami berbagai penyakit, termasuk mikrosefali, dampak virus Zika, epilepsi, dan autisme.
Dalam terobosan terbaru, para peneliti menggunakan perancah biologis yang terbuat dari serat mikro PLGA untuk mengembangkan organoid. Perancah ini memungkinkan organoid untuk tumbuh seperti jaringan manusia.
Hasilnya adalah rekayasa organoid otak yang disebut enCORs. Meski penggunaan kombinasi kultur sel induk dan bioteknologi masih baru, penelitian ini menjadi salah satu yang pertama dalam bidang tersebut.
Baca juga:
Perancah mikrofilamen yang digunakan dalam organoid ini memandu pertumbuhan jaringan, tetapi tidak memengaruhi diferensiasi jaringan.
Hal ini memungkinkan peneliti untuk mengamati perilaku yang terkait dengan pembentukan otak.
Organoid otak ini menawarkan potensi besar dalam penggantian fungsi organ sungguhan, serta dalam penelitian penyakit dan pengembangan obat.
Penelitian ini diharapkan akan memberikan wawasan lebih lanjut tentang gangguan neurologis seperti lissencephaly dan skizofrenia.
Meski masih ada beberapa masalah dalam produksi, potensi organoid otak ini dalam meningkatkan pemahaman kita tentang otak dan penyakit yang terkait dengannya sangat besar. (waf)
Baca juga:
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Rumah Sakit Pusat Otak Nasional di Jakarta Telah Rampung, Jadi Pusat Layanan Medis dan Pendidikan

Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini

Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!

Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali

Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif

Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
